Kasek SMPN 1 Semarapura Terlama Tutup Usia
Jero Mangku I Wayan Sirna, mantan Kasek SMP Klungkung terlama atau 25 tahun (1968-1993), kini menjadi SMPN 1 Semarapura, tutup usia di umur ke 84 tahun.
SEMARAPURA, NusaBali
Jero Mangku Sirna berpulang sesaat setelah bercanda dengan cucunya di rumahnya, Desa Adat Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Kamis (13/12).
Sebelum meninggal, almarhum sempat berpesan kepada anak dan kerabatnya untuk upacara Ngaben dilaksanakan di kreamatorium Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Upacara ini digelar Buda Paing Landep, Rabu (18/12) siang.
Ditemui di rumah duka, Desa Adat Banda, putra sulung almarhum, Jero Mangku Putu Januar Ardhana,60, mengatakan beberapa saat sebelum meninggal, ayah 8 anak ini dalam keadaan baik-baik. Ayahnya sempat bercanda dengan anak dan cucu pertamanya di rumah Kamis lalu sekitar pukul 10.00 Wita. Namun nafas ayahnya melemah hingga dicarikan dokter ke Puskemas. “Namun sebelum dokter dating, ayah saya sudah berpulang,” ujar Mangku Januar, kepada NusaBali.
Sebelum meninggal dunia, ayahnya sempat berpesan kepada anak dan kerabatnya untuk upacara pengabenannya di krematorium Pundukdawa. Awalnya pihak keluarga tidak menanggapi pesan itu. Namun setelah dipikir-pikir lebih dalam dari pihak keluarga, kemungkinan almarhum ingin mengambil jalan tengah. “Ayah saya ngayah menjadi pamangku di Pura Dalem Antap, Desa Adat Takmung, sedangkan tinggal di Desa Adat Banda, Desa Takmung. Mungkin itu menjadi pertimbangan beliau untuk mencari jalan di tengah,” ujarnya.
Pengabenan dilaksanakan sekitar pukul 12.00 Wita. Ngarorasin dari pukul 13.00 Wita-17.00 Wita, Ngalinggihang di Merajan kawitan dari pukul 19.00 Wita-selesai. Sepenuhnya dipuput oleh Ida Rsi Jumpungan Wesukla Trah Sire Arya Gajah Para Getas, dari Griya Katiagan Palud, Desa Tegak, Klungkung.
Jro Mangku Sirna menjadi guru sejak tahun 1955 di SGB Tabanan, diangkat menjadi PNS 1957. Pindak ke SMPN Klungkung tahun 1963, termasuk ngayah sebagai pamangku. Selanjutnya menjadi Kasek SMPN Klungkung selama 25 tahun, dari 1968 - 1993. Setelah selesai menjadi Kasek, almarhum menjadi pengawas sekolah hingga akhirnya pensiun. Almarhum aktif LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa). “Beliau juga selalu mempekenalkan IT di Banda, seperti saat ada radio pertama beliau beli radio, saat ada TV pertama beliau juga beli, barang-barang elektronik itu juga bisa dinikmati bersama masyarakat seperti nonon TV bareng,” kenangnya.
Adapun suri tauladan yang ditanamkan agar anak-anaknya tetap menjaga etika. ‘’Jangan sampai tidak menyapa orang lain, apa pun alasannya,” ujarnya. *wan
Sebelum meninggal, almarhum sempat berpesan kepada anak dan kerabatnya untuk upacara Ngaben dilaksanakan di kreamatorium Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Upacara ini digelar Buda Paing Landep, Rabu (18/12) siang.
Ditemui di rumah duka, Desa Adat Banda, putra sulung almarhum, Jero Mangku Putu Januar Ardhana,60, mengatakan beberapa saat sebelum meninggal, ayah 8 anak ini dalam keadaan baik-baik. Ayahnya sempat bercanda dengan anak dan cucu pertamanya di rumah Kamis lalu sekitar pukul 10.00 Wita. Namun nafas ayahnya melemah hingga dicarikan dokter ke Puskemas. “Namun sebelum dokter dating, ayah saya sudah berpulang,” ujar Mangku Januar, kepada NusaBali.
Sebelum meninggal dunia, ayahnya sempat berpesan kepada anak dan kerabatnya untuk upacara pengabenannya di krematorium Pundukdawa. Awalnya pihak keluarga tidak menanggapi pesan itu. Namun setelah dipikir-pikir lebih dalam dari pihak keluarga, kemungkinan almarhum ingin mengambil jalan tengah. “Ayah saya ngayah menjadi pamangku di Pura Dalem Antap, Desa Adat Takmung, sedangkan tinggal di Desa Adat Banda, Desa Takmung. Mungkin itu menjadi pertimbangan beliau untuk mencari jalan di tengah,” ujarnya.
Pengabenan dilaksanakan sekitar pukul 12.00 Wita. Ngarorasin dari pukul 13.00 Wita-17.00 Wita, Ngalinggihang di Merajan kawitan dari pukul 19.00 Wita-selesai. Sepenuhnya dipuput oleh Ida Rsi Jumpungan Wesukla Trah Sire Arya Gajah Para Getas, dari Griya Katiagan Palud, Desa Tegak, Klungkung.
Jro Mangku Sirna menjadi guru sejak tahun 1955 di SGB Tabanan, diangkat menjadi PNS 1957. Pindak ke SMPN Klungkung tahun 1963, termasuk ngayah sebagai pamangku. Selanjutnya menjadi Kasek SMPN Klungkung selama 25 tahun, dari 1968 - 1993. Setelah selesai menjadi Kasek, almarhum menjadi pengawas sekolah hingga akhirnya pensiun. Almarhum aktif LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa). “Beliau juga selalu mempekenalkan IT di Banda, seperti saat ada radio pertama beliau beli radio, saat ada TV pertama beliau juga beli, barang-barang elektronik itu juga bisa dinikmati bersama masyarakat seperti nonon TV bareng,” kenangnya.
Adapun suri tauladan yang ditanamkan agar anak-anaknya tetap menjaga etika. ‘’Jangan sampai tidak menyapa orang lain, apa pun alasannya,” ujarnya. *wan
Komentar