Patung Gusti Ketut Djelantik Kembali Dipasang
Patung pahlawan nasional I Gusti Ketut Djelantik dipasang menggunakan mobil crane setinggi 4 meter.
AMLAPURA, NusaBali
Patung I Gusti Ketut Djelantik yang roboh diterjang gempa diperbaiki di Jogjakarta. Pondasi patung dicor beton, diikat sabuk pengaman agar tidak bergeser. Hanya saja, mlaspas patung yang terbuat dari perunggu ini belum diagendakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Gde Ngurah Yudiantara mengatakan, perbaikan patung direkonstruksi oleh seniman I Made Labda dari Banjar/Desa Tumbu Kelod, Karangasem. Sementara pengerjaan di Jogjakarta untuk perunggunya. “Tinggi dan posisinya tetap seperti semula. Hanya saja warnanya lebih cerah,” jelas I Gde Ngurah Yudiantara saat memantau pemasangan patung di Tugu Pahlawan Ciung Wanatra, Jalan Diponegoro, Amlapura, Rabu (18/12). Patung I Gusti Ketut Djelantik merupakan pekerjaan belanja pemeliharaan gedung dan bangunan belanja pemeliharaan bangunan bersejarah dan pemeliharaan taman Ciung Wanara Amlapura.
Pengerjaan patung dilakukan CV Berata Amlapura dengan biaya Rp 198,32 juta. Patung itu diangkut truk dari Jogjakarta ke Amlapura dan tiba di Amlapura pukul 03.00 Wita. Mulai diangkat ditempatkan di pondasi patung setinggi 6 meter menggunakan mobil crane pukul 07.00 Wita. Tuntas ditempatkan dengan posisi seperti semula pukul 08.00 Wita. Pemasangan patung dikoordinasikan I Komang Putra. Pengerjaan selanjutnya dilakukan 13 pekerja dengan melakukan cor beton di bagian bawah patung agar perunggu yang digunakan bahan patung menyatu dengan beton.
I Gusti Ketut Djelantik dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI Nomor 077/TK/Tahun 1993, 19 Agustus 1993. I Gusti Ketut Djelantik adalah Patih Raja Buleleng. Terlibat perang Bali I, Perang Jagaraga, dan perang Bali III hingga gugur tahun 1849. Korlap Komponen Pemuda Karangasem (KPK), Putri Tricahyaningsih mengapresiasi atas tuntasnya perbaikan patung pahlawan nasional itu. “Ini bukti dari perjuangan, kita berhasil mencapai tujuan dari pergerakan kemarin. Saya berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan,” ucap Putri Tricahyaningsih. *k16
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Gde Ngurah Yudiantara mengatakan, perbaikan patung direkonstruksi oleh seniman I Made Labda dari Banjar/Desa Tumbu Kelod, Karangasem. Sementara pengerjaan di Jogjakarta untuk perunggunya. “Tinggi dan posisinya tetap seperti semula. Hanya saja warnanya lebih cerah,” jelas I Gde Ngurah Yudiantara saat memantau pemasangan patung di Tugu Pahlawan Ciung Wanatra, Jalan Diponegoro, Amlapura, Rabu (18/12). Patung I Gusti Ketut Djelantik merupakan pekerjaan belanja pemeliharaan gedung dan bangunan belanja pemeliharaan bangunan bersejarah dan pemeliharaan taman Ciung Wanara Amlapura.
Pengerjaan patung dilakukan CV Berata Amlapura dengan biaya Rp 198,32 juta. Patung itu diangkut truk dari Jogjakarta ke Amlapura dan tiba di Amlapura pukul 03.00 Wita. Mulai diangkat ditempatkan di pondasi patung setinggi 6 meter menggunakan mobil crane pukul 07.00 Wita. Tuntas ditempatkan dengan posisi seperti semula pukul 08.00 Wita. Pemasangan patung dikoordinasikan I Komang Putra. Pengerjaan selanjutnya dilakukan 13 pekerja dengan melakukan cor beton di bagian bawah patung agar perunggu yang digunakan bahan patung menyatu dengan beton.
I Gusti Ketut Djelantik dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI Nomor 077/TK/Tahun 1993, 19 Agustus 1993. I Gusti Ketut Djelantik adalah Patih Raja Buleleng. Terlibat perang Bali I, Perang Jagaraga, dan perang Bali III hingga gugur tahun 1849. Korlap Komponen Pemuda Karangasem (KPK), Putri Tricahyaningsih mengapresiasi atas tuntasnya perbaikan patung pahlawan nasional itu. “Ini bukti dari perjuangan, kita berhasil mencapai tujuan dari pergerakan kemarin. Saya berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan,” ucap Putri Tricahyaningsih. *k16
1
Komentar