13.000 Personel Polda Bali Siaga 1
Kapolda Larang Anggotanya Tinggalkan Bali
Polda Bali juga menyiagakan pasukan khusus untuk menangani bencana alam.
DENPASAR, NusaBali
Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose memberikan atensi khusus masalah street crime (kejahatan jalanan) di Bali selama Operasi Lilin Agung yang digelar sejak 23 Desember sampai 1 Januari 2020 mendatang. Kapolda menegaskan, 13 ribu personel di 9 Polres/Polresta siaga 1 dan dilarang meninggalkan Bali.
Hal ini diungkapkan Golose saat apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2019 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kecamatan Denpasar Utara, pada Kamis (19/12) pukul 07.00 Wita. Apel yang diikuti personil Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Basarnas, Sat Pol PP, dan Pecalang berjumlah 1.500 personel ini dihadiri langsung Gubernur Bali, I Wayan Koster. Irjen Golose mengaku dari 12 potensi kerawanan yang dipetakan Polri secara nasional yang menjadi fokusnya di Bali adalah kejahatan jalanan.
Golose juga menegaskan 12 potensi kerawanan yang dipetakan yang menjurus kepada kerawanan di Bali sudah bisa dieliminir. Jenderal bintang dua ini mengungkapkan Polda Bali bersama 9 Polres/Polresta jajaran siaga 1 dengan kekuatan penuh. Total 13.000 anggota Polda Bali semuanya siaga dan tak diizinkan untuk meninggalkan Bali selama operasi berlangsung.
“Kita juga siagakan pasukan khusus. Pasukan tersebut disiagakan pada pos tertentu. Soal keamanan secara keseluruhan utamanya ancaman terorisme kita bisa eliminir. Ancaman premanisme di mata saya sudah tidak ada. Ancaman narkoba akan saya lakukan sesuai dengan tindakan yang mereka lakukan. Yang menjadi fokus saya saat ini adalah masalah kejahatan jalanan. Karena Bali ini adalah tempat wisata,” tutur Golose didampingi oleh Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal Benny Susianto.
Sementara untuk masalah kemacetan, lanjut Golose, Polda Bali akan melakukan pengamanan secara humanis. Nantinya banyak melibatkan Polwan. Untuk mengantisipasi kemacetan dalam menghadapi lonjakan volume kendaraan akhir tahun, Polda Bali mengoperasionalkan command center. Melalui command center itu bisa memantau segala situasi di seluruh Bali, baik kemacetan, pergerakan pasukan, dan penempatan patroli jalan raya.
“Diperkirakan menutup tahun ini akan teradi lonjakan kendaraan di Bali. Hal ini terjadi karena Bali menjadi tempat libur akhir tahun. Banyak kendaraan yang berasal dari daerah lain yang masuk ke Bali. Sebaliknya banyak kendaraan dari Bali yang keluar utamanya kendaraan rental,” tuturnya.
Selain dua hal tersebut di atas pihaknya juga menyiagakan pasukan untuk bencana alam. Di mana Bali kini sudah memasuki musim penghujan. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Pangdam IX/Udayana, BPBD, Basarnas, dan lainnya. “Termasuk pengamanan bandara dan pelabuhan. Tak hanya pelabuhan besar tapi juga pelabuhan-pelabuhan kecil. Itu dilakukan oleh Polres setempat,” tandasnya.
Sementara itu Pangdam IX/Udayan Mayjen Benny Susianto menegaskan TNI telah menyiapkan pasukan dan perlengkapannya untuk mensuport Polri dalam tugas pengamanan Operasi Lilin Agung 2019 ini. "TNI melalui para pembina desa mengajak komponen masyarakat untuk aktif dalam proses pengamanan. Tujuannya untuk maksimal menekan pelanggaran. Karena biasanya pelanggaran itu muncul dari aktivitas masyarakat. Selain itu tujuannya untuk mempermudah aparat dalam melaksanakan tugas," tuturnya.
Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan pengamanan Natal dan tahun baru semuanya sudah dikoordinasikan dengan baik antara TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya. Koster menilai situasi Bali sampai saat ini sangat kondusif. Dia berharap agar terus kondusif, aman, dan lancar.
"Saya berharap Natal nanti berlangsung dengan damai, lancar, dan sukses. Hal serupa juga dengan pesta akhir tahun. Semoga wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali berkesan,” tutur gubernur Koster.
Kegiatan apel yang mengusung tema "Kita Tingkatkan Sinergi Polri dan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020" kemarin ditandai dengan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan menjelang Nataru berupa ribuan minuman keras ilegal seperti arak 1.950 liter, tuak 650 liter, miras bermerk 200 botol, spirit 200 botol, mic 805 botol, dan mix max 950 botol. *pol
Hal ini diungkapkan Golose saat apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2019 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kecamatan Denpasar Utara, pada Kamis (19/12) pukul 07.00 Wita. Apel yang diikuti personil Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Basarnas, Sat Pol PP, dan Pecalang berjumlah 1.500 personel ini dihadiri langsung Gubernur Bali, I Wayan Koster. Irjen Golose mengaku dari 12 potensi kerawanan yang dipetakan Polri secara nasional yang menjadi fokusnya di Bali adalah kejahatan jalanan.
Golose juga menegaskan 12 potensi kerawanan yang dipetakan yang menjurus kepada kerawanan di Bali sudah bisa dieliminir. Jenderal bintang dua ini mengungkapkan Polda Bali bersama 9 Polres/Polresta jajaran siaga 1 dengan kekuatan penuh. Total 13.000 anggota Polda Bali semuanya siaga dan tak diizinkan untuk meninggalkan Bali selama operasi berlangsung.
“Kita juga siagakan pasukan khusus. Pasukan tersebut disiagakan pada pos tertentu. Soal keamanan secara keseluruhan utamanya ancaman terorisme kita bisa eliminir. Ancaman premanisme di mata saya sudah tidak ada. Ancaman narkoba akan saya lakukan sesuai dengan tindakan yang mereka lakukan. Yang menjadi fokus saya saat ini adalah masalah kejahatan jalanan. Karena Bali ini adalah tempat wisata,” tutur Golose didampingi oleh Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal Benny Susianto.
Sementara untuk masalah kemacetan, lanjut Golose, Polda Bali akan melakukan pengamanan secara humanis. Nantinya banyak melibatkan Polwan. Untuk mengantisipasi kemacetan dalam menghadapi lonjakan volume kendaraan akhir tahun, Polda Bali mengoperasionalkan command center. Melalui command center itu bisa memantau segala situasi di seluruh Bali, baik kemacetan, pergerakan pasukan, dan penempatan patroli jalan raya.
“Diperkirakan menutup tahun ini akan teradi lonjakan kendaraan di Bali. Hal ini terjadi karena Bali menjadi tempat libur akhir tahun. Banyak kendaraan yang berasal dari daerah lain yang masuk ke Bali. Sebaliknya banyak kendaraan dari Bali yang keluar utamanya kendaraan rental,” tuturnya.
Selain dua hal tersebut di atas pihaknya juga menyiagakan pasukan untuk bencana alam. Di mana Bali kini sudah memasuki musim penghujan. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Pangdam IX/Udayana, BPBD, Basarnas, dan lainnya. “Termasuk pengamanan bandara dan pelabuhan. Tak hanya pelabuhan besar tapi juga pelabuhan-pelabuhan kecil. Itu dilakukan oleh Polres setempat,” tandasnya.
Sementara itu Pangdam IX/Udayan Mayjen Benny Susianto menegaskan TNI telah menyiapkan pasukan dan perlengkapannya untuk mensuport Polri dalam tugas pengamanan Operasi Lilin Agung 2019 ini. "TNI melalui para pembina desa mengajak komponen masyarakat untuk aktif dalam proses pengamanan. Tujuannya untuk maksimal menekan pelanggaran. Karena biasanya pelanggaran itu muncul dari aktivitas masyarakat. Selain itu tujuannya untuk mempermudah aparat dalam melaksanakan tugas," tuturnya.
Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan pengamanan Natal dan tahun baru semuanya sudah dikoordinasikan dengan baik antara TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya. Koster menilai situasi Bali sampai saat ini sangat kondusif. Dia berharap agar terus kondusif, aman, dan lancar.
"Saya berharap Natal nanti berlangsung dengan damai, lancar, dan sukses. Hal serupa juga dengan pesta akhir tahun. Semoga wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali berkesan,” tutur gubernur Koster.
Kegiatan apel yang mengusung tema "Kita Tingkatkan Sinergi Polri dan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020" kemarin ditandai dengan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan menjelang Nataru berupa ribuan minuman keras ilegal seperti arak 1.950 liter, tuak 650 liter, miras bermerk 200 botol, spirit 200 botol, mic 805 botol, dan mix max 950 botol. *pol
Komentar