Hujan Deras Serumpun Bambu Tumbang Tutupi Jalan
Akses jalan utama Singaraja-Denpasar tersendat saat batang pohon bambu yang menghalangi setengah badan jalan.
SINGARAJA, NusaBali
Serumpun bambu penyangga tanah tebing jalur Singaraja-Bedugul wilayah Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada Buleleng tumbang, Kamis (19/12/2019) pukul 15.30 WITA. Gerusan pohon pun akhirnya menutupi setengah akses jalan. Longsor yang menyebabkan pohon tumbang itu terjadi pasca hujan deras mengguyur Buleleng Kamis siang.
Batang pohon bambu yang menghalangi setengah badan jalan sempat membuat arus lalu lintas tersendat hingga akhirnya ditangani oleh Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan penanganan dengan sigap dilakukan timnya mengingat jalur tersebut merupakan akses jalan utama Singaraja-Denpasar.
“Kategorinya ringan dan sudah langsung ditangani TRC kami dibantu warga setempat dan juga dari kecamatan. Memang tadi sempat turun hujan deras sehingga ada longsoran kecil,” jelas Suadnyana. Meski demikian dirinya tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Terutama saat melintas di jalur Singaraja-Bedugul yang rawan bencana longsor di musim penghujan. Terlebih sepekan terakhir curah hujan dan intensitasnya di Buleleng meningkat.
Sementara itu Kalak Suadnyana mengatakan di musim penghujan ini dari pemetaan bencana Buleleng di tahun-tahun sebelumnya memang sangat rentan terjadi longsor, banjir hingga angin putting beliung. Potensi terjadinya bencana pun hampir merata di seluruh wilayah Buleleng dengan topografi wilayah nyegara-bukit. Terlebih musim panas tahun ini sangat panjang yang membuat tanaman mengering yang secara tidak langsung mengurangi ketahanan tanah terutama di daerah tebing.
Kondisi itu diklaim sudah diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu berdampingan dengan bencana sehingga tahu kapan waktu yang tempat untuk menyelamatkan diri dan menghindari daerah dan titik rawan bencana. “Bencana alam tidak bisa dibendung tetapi kitalah yang harus tetap waspada dan tetap berhati-hati,” tegas dia.*k23
Serumpun bambu penyangga tanah tebing jalur Singaraja-Bedugul wilayah Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada Buleleng tumbang, Kamis (19/12/2019) pukul 15.30 WITA. Gerusan pohon pun akhirnya menutupi setengah akses jalan. Longsor yang menyebabkan pohon tumbang itu terjadi pasca hujan deras mengguyur Buleleng Kamis siang.
Batang pohon bambu yang menghalangi setengah badan jalan sempat membuat arus lalu lintas tersendat hingga akhirnya ditangani oleh Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan penanganan dengan sigap dilakukan timnya mengingat jalur tersebut merupakan akses jalan utama Singaraja-Denpasar.
“Kategorinya ringan dan sudah langsung ditangani TRC kami dibantu warga setempat dan juga dari kecamatan. Memang tadi sempat turun hujan deras sehingga ada longsoran kecil,” jelas Suadnyana. Meski demikian dirinya tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Terutama saat melintas di jalur Singaraja-Bedugul yang rawan bencana longsor di musim penghujan. Terlebih sepekan terakhir curah hujan dan intensitasnya di Buleleng meningkat.
Sementara itu Kalak Suadnyana mengatakan di musim penghujan ini dari pemetaan bencana Buleleng di tahun-tahun sebelumnya memang sangat rentan terjadi longsor, banjir hingga angin putting beliung. Potensi terjadinya bencana pun hampir merata di seluruh wilayah Buleleng dengan topografi wilayah nyegara-bukit. Terlebih musim panas tahun ini sangat panjang yang membuat tanaman mengering yang secara tidak langsung mengurangi ketahanan tanah terutama di daerah tebing.
Kondisi itu diklaim sudah diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu berdampingan dengan bencana sehingga tahu kapan waktu yang tempat untuk menyelamatkan diri dan menghindari daerah dan titik rawan bencana. “Bencana alam tidak bisa dibendung tetapi kitalah yang harus tetap waspada dan tetap berhati-hati,” tegas dia.*k23
Komentar