DPRD Soroti Pengerjaan Proyek Molor
Pengerjaan molor sejumlah proyek fisik di Klungkung daratan mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Padahal dalam beberapa bulan terakhir atau selama pelaksanan proyek, di Klungkung tidak musim hujan. “Lalu, apa yang menjadi kendala rekanan, kenapa banyak proyek bisa terlambat penyelesaiannya,” tanya anggota DPRD Klungkung Gde Artision Andarawata alias Sony, Kamis (19/12).
Kata politisi Demokrat ini, pengiriman material tidak bisa dijadikan alasan pengerjaan proyek molor. Berbeda halnya jika proyeknya di Nusa Penida, materialnya harus diseberangkan lewat jalur laut. “Terkait rekanan yang penyelesaian proyeknya terlambat, akan kami bahas dalam rapat evaluasi dengan dinas terkait,” ujar Sony, didampingi anggota DPRD Klungkung I Wayan Buda Parwata dari Partai Hanura.
Sony mengharapkan agar rekanan yang main-main agar diblacklist oleh dinas terkait. Sebab jika dibiarkan, maka terus-terusan setiap akhir tahun pengerjaan proyek akan terlambat dan pembangunan fitik menjadi kacau. ‘’Pengawas juga harus bertanggungjawab,’’ jelasnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memonitoring dan evaluasi (monev) sejumlah proyek fisik di Klungkung, Rabu (18/12). Antara lain, pembangunan gedung baru dan penataan halaman TK Negeri Kelurahan Semarapura Tengah dengan anggaran Rp 350 juta. Pengerjaam proyek ini molor, yakni baru 60 persen. “Saya sudah tugaskan dinas terkait agar memberikan catatan khusus kepada rekanan agar ke depan bekerja maksimal dan tidak asal-asalan," harapnya.
Kepala Bagian Administrasi Umum Setda Klungkung I Gusti Ngurah Agung mengatakan, monev di Klungkung daratan menyasar pembangunan pasar-revitalisasi Pasar Desa Tusan dengan anggaran Rp 1.324.000.000. Pembangunan Pasar Rakyat Desa Bungbungan dengan anggaran Rp 1.528.000.000. Pemasangan eskalator dan mekanikal elektrik di Blok A Pasar Semarapura dengan anggaran Rp 1.806.309.321. Pembangunan gedung olahraga di Lapangan Dawan dengan anggaran Rp 1.415.100.000. Penambahan ruang kelas baru SMPn 3 Dawan dengan anggaran Rp 4.949.800.000 dan pembangunan pasar rakyat Desa Dawan Kaler dengan anggaran Rp 1.528.000.000. *wan
Kata politisi Demokrat ini, pengiriman material tidak bisa dijadikan alasan pengerjaan proyek molor. Berbeda halnya jika proyeknya di Nusa Penida, materialnya harus diseberangkan lewat jalur laut. “Terkait rekanan yang penyelesaian proyeknya terlambat, akan kami bahas dalam rapat evaluasi dengan dinas terkait,” ujar Sony, didampingi anggota DPRD Klungkung I Wayan Buda Parwata dari Partai Hanura.
Sony mengharapkan agar rekanan yang main-main agar diblacklist oleh dinas terkait. Sebab jika dibiarkan, maka terus-terusan setiap akhir tahun pengerjaan proyek akan terlambat dan pembangunan fitik menjadi kacau. ‘’Pengawas juga harus bertanggungjawab,’’ jelasnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memonitoring dan evaluasi (monev) sejumlah proyek fisik di Klungkung, Rabu (18/12). Antara lain, pembangunan gedung baru dan penataan halaman TK Negeri Kelurahan Semarapura Tengah dengan anggaran Rp 350 juta. Pengerjaam proyek ini molor, yakni baru 60 persen. “Saya sudah tugaskan dinas terkait agar memberikan catatan khusus kepada rekanan agar ke depan bekerja maksimal dan tidak asal-asalan," harapnya.
Kepala Bagian Administrasi Umum Setda Klungkung I Gusti Ngurah Agung mengatakan, monev di Klungkung daratan menyasar pembangunan pasar-revitalisasi Pasar Desa Tusan dengan anggaran Rp 1.324.000.000. Pembangunan Pasar Rakyat Desa Bungbungan dengan anggaran Rp 1.528.000.000. Pemasangan eskalator dan mekanikal elektrik di Blok A Pasar Semarapura dengan anggaran Rp 1.806.309.321. Pembangunan gedung olahraga di Lapangan Dawan dengan anggaran Rp 1.415.100.000. Penambahan ruang kelas baru SMPn 3 Dawan dengan anggaran Rp 4.949.800.000 dan pembangunan pasar rakyat Desa Dawan Kaler dengan anggaran Rp 1.528.000.000. *wan
1
Komentar