Model dan Harga Jadi Daya Tarik Yamaha XSR
Model retro kekinian dan tak perlu mengeluarkan duit untuk custom, menjadi alasan Yamaha XSR 155 disuka.
DENPASAR, NusaBali
Akhirnya, setelah sebelas hari sejak pertamakali diperkenalkan di Bali, sepeda motor lansiran baru Yamaha XSR 155 diserahterimakan kepada konsumen. Sebanyak enam pembeli pertama bisa tersenyum dalam prosesi serah terima di Yamaha Area DDS Bali pada Kamis (19/12/2019) siang, karena tak perlu menunggu terlalu lama bisa mengendarai motor sport heritage ini. “Sebenarnya ada 10 konsumen, tapi sebagian berhalangan dan serah terima akan dilangsungkan secepatnya,” kata Andri Fistulariyanto, Promotion DDS Bali. Satu di antara konsumen yang berhalangan hadir adalah Jun Bintang. Rencananya, unit XSR warna hitam untuk penyanyi pop Bali ini akan diserahterimakan pada Jumat (20/12/2019) ini.
Yang menarik, pada serah terima ‘gelombang pertama’ kemarin, konsumennya didominasi dedengkot-dedengkot otomotif Pulau Dewata. Ada Djoe Avarel yang sejak tahun 2000an sudah malang-melintang di dunia komunitas roda dua Bali. Lalu ada Gusti Gede Winasa yang bernaung di beberapa klub. Tak ketinggalan Iqbal Maricar, penggawa Motoworld Bali.
Dedengkot otomotif Pulau Dewata yang biasa main motor gede (moge) ini datang mewakili koleganya dalam prosesi serah terima XSR. “Harus diakui modelnya bagus, milenial banget. Tidak perlu di-custom lagi, tampilan sudah oke,” kata Iqbal yang pernah riding hingga Eropa ini.
Sementara Djoe mengakui tergoda dengan style motor bergaya sport heritage ini. “Saya tertarik dengan modelnya,” kata pemilik usaha ayam geprek ini. Diakui XSR tak akan dijadikan kendaraan hariannya, karena dia sudah memiliki dua motor matic, Mio dan NMax, yang dipakai untuk aktivitas kerja sehari-hari. “XSR ini buat jalan-jalan, nongkrong, atau acara-acara spesial lainnya,” kata Djoe sambil mengelus XSR anyar warna hitamnya.
Ketertarikan model juga diungkapkan oleh Decky. Barista muda yang membuka usaha di Pertokoan Sudirman Agung Denpasar ini mengaku tergoda oleh model XSR. “Coba kalau modifikasi sendiri. Pasti sudah habis puluhan juta, belum termasuk motornya,” ungkap Decky.
Dengan bandrol Rp 37,8 juta (OTR di Bali), Decky mengaku worth it. Senada dengan Djoe, Decky pun mengaku XSR yang dibelinya dijadikan tunggangan untuk momen-momen khusus. “Ya buat nongkrong atau pas kumpul-kumpul dengan teman-teman klub motor,” ujarnya.
Sementara itu Chief Yamaha DDS Bali, Larry Asnan, mengaku tak mengira antusias pembeli XSR di Bali. “Untuk motor sport di Bali kan market share-nya hanya 5 persen, dan biasanya sambutan biasa-biasa saja. Makanya, kami cukup surprise melihat antusias biker Bali terhadap XSR,” kata Larry yang belakangan sukses mengembalikan kejayaan Yamaha di Pulau Dewata ini.
Pada kesempatan serah terima pembeli ‘gelombang pertama’ kemarin, dilakukan juga pembentukan dan deklarasi klub Yamaha XSR 155 di Indonesia. Klub bernama XSR 155 Brotherhood Indonesia (XBI) ini pun sudah ancang-ancang menyiapkan agenda touring. Mantab Bro! *mao
Akhirnya, setelah sebelas hari sejak pertamakali diperkenalkan di Bali, sepeda motor lansiran baru Yamaha XSR 155 diserahterimakan kepada konsumen. Sebanyak enam pembeli pertama bisa tersenyum dalam prosesi serah terima di Yamaha Area DDS Bali pada Kamis (19/12/2019) siang, karena tak perlu menunggu terlalu lama bisa mengendarai motor sport heritage ini. “Sebenarnya ada 10 konsumen, tapi sebagian berhalangan dan serah terima akan dilangsungkan secepatnya,” kata Andri Fistulariyanto, Promotion DDS Bali. Satu di antara konsumen yang berhalangan hadir adalah Jun Bintang. Rencananya, unit XSR warna hitam untuk penyanyi pop Bali ini akan diserahterimakan pada Jumat (20/12/2019) ini.
Yang menarik, pada serah terima ‘gelombang pertama’ kemarin, konsumennya didominasi dedengkot-dedengkot otomotif Pulau Dewata. Ada Djoe Avarel yang sejak tahun 2000an sudah malang-melintang di dunia komunitas roda dua Bali. Lalu ada Gusti Gede Winasa yang bernaung di beberapa klub. Tak ketinggalan Iqbal Maricar, penggawa Motoworld Bali.
Dedengkot otomotif Pulau Dewata yang biasa main motor gede (moge) ini datang mewakili koleganya dalam prosesi serah terima XSR. “Harus diakui modelnya bagus, milenial banget. Tidak perlu di-custom lagi, tampilan sudah oke,” kata Iqbal yang pernah riding hingga Eropa ini.
Sementara Djoe mengakui tergoda dengan style motor bergaya sport heritage ini. “Saya tertarik dengan modelnya,” kata pemilik usaha ayam geprek ini. Diakui XSR tak akan dijadikan kendaraan hariannya, karena dia sudah memiliki dua motor matic, Mio dan NMax, yang dipakai untuk aktivitas kerja sehari-hari. “XSR ini buat jalan-jalan, nongkrong, atau acara-acara spesial lainnya,” kata Djoe sambil mengelus XSR anyar warna hitamnya.
Ketertarikan model juga diungkapkan oleh Decky. Barista muda yang membuka usaha di Pertokoan Sudirman Agung Denpasar ini mengaku tergoda oleh model XSR. “Coba kalau modifikasi sendiri. Pasti sudah habis puluhan juta, belum termasuk motornya,” ungkap Decky.
Dengan bandrol Rp 37,8 juta (OTR di Bali), Decky mengaku worth it. Senada dengan Djoe, Decky pun mengaku XSR yang dibelinya dijadikan tunggangan untuk momen-momen khusus. “Ya buat nongkrong atau pas kumpul-kumpul dengan teman-teman klub motor,” ujarnya.
Sementara itu Chief Yamaha DDS Bali, Larry Asnan, mengaku tak mengira antusias pembeli XSR di Bali. “Untuk motor sport di Bali kan market share-nya hanya 5 persen, dan biasanya sambutan biasa-biasa saja. Makanya, kami cukup surprise melihat antusias biker Bali terhadap XSR,” kata Larry yang belakangan sukses mengembalikan kejayaan Yamaha di Pulau Dewata ini.
Pada kesempatan serah terima pembeli ‘gelombang pertama’ kemarin, dilakukan juga pembentukan dan deklarasi klub Yamaha XSR 155 di Indonesia. Klub bernama XSR 155 Brotherhood Indonesia (XBI) ini pun sudah ancang-ancang menyiapkan agenda touring. Mantab Bro! *mao
1
Komentar