Seragam PKK Kubutambahan Ide Mendiang Perbekel Bontihing
Pada pelantikan Perbekel Gelombang II Perbekel, ibu-ibu PKK Kubutambahan mengenakan seragam khusus.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 35 calon perbekel terpilih hasil Pilkel serentak 31 Oktober 2019, dilantik pada gelombang kedua, Jumat (20/12/2019) siang. Acara pelantikan yang dipusatkan di Gedung Kesenian, Gde Manik, Jalan Udayana Singaraja menampilkan pemandangan yang berbeda. Sejumlah ibu-ibu calon pengurus PKK tampil beda dengan mengenakan pakaian seragam. Barisan ibu-ibu PKK tersebut, ternyata berasal dari 9 desa se Kecamatan Kubutambahan yang mendampingi suami mereka dilantik.
Dalam pelantikan Jumat kemarin, 35 calon perbekel terpilih yang dilantik masing-masing berasal dari Kecamatan Sukasada 7 orang, Kecamatan Buleleng 6 orang, Kecamatan Sawan 8 orang, Kecamatan Kubutambahan 9 orang, Kecamatan Tejakula ada 5 orang. Pelantikan dilakukan oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dihadiri oleh sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.
Nah dalam pelantikan tersebut, terlihat barisan ibu-ibu calon PKK dari 9 desa se-Kecamatan Kubutambahan, tampil beda dengan ibu-ibu calon PKK lainnya. Sembilan calon ibu PKK se Kecamatan Kubutambahan ini tampil seragam dengan pakaian kebaya warga merah marun, dipadu bawahan kain hitam, dan selendang warna kuning. Ternyata, pekaian seragam yang dikenakan oleh ibu-ibu PKK se Kecamatan Kubutambahan itu adalah ide dari almarhum calon perbekel terpilih Desa Bontihing, Ketut Daging Arta. “Itu dah pas ngumpul di rumah tiang (sebelum almarhum meninggal,Red), beliau mengusulkan agar ibu-ibunya mengenakan kebaya warna merah. Sedangkan bapaknya yang dilantik mengenaikan dasi warna merah. Akhirnya kami sepakat dengan ibu-ibunya memakai kebaya warna merah marun,” terang Ketut Anggariani, istri dari Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana.
Sekadar dicatat, calon Perbekel Bontihing, Ketut Daging Arta sedianya juga dilantik Jumat kemarin. Namun sebelum pelantikan, yang bersangkutan mendadak meninggal akibat serangan jantung, pada 19 November 2019 lalu. Sebelum meninggal mendadak, Ketut Daging sempat hadir dalam pertemuan calon perbekel terpilih se Kecamatan Kubutambahan di rumah calon Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana. Pertemuan tersebut membahas persiapan dari rencana pelantikan. Dalam pertemuan itulah, almarhum Ketut Daging mengusulkan agar para istri calon perbekel terpilih mengenakan pakaian yang sama warga merah. Sedangkan suami sebagai calon perbekel terpilih yang dilantik akan mengenakan dasi yang sama warna merah. “Kami sebagai istrinya diberi tahu oleh suami, agar mengenakan kebaya warna merah. Dan kami saling kontak disepakati menenakan pakaian kebaya merah marun. Kainnya kami beli satu, cuma masing-masing jaritnya. Kalau tidak salah habis cuma Rp 150 ribu, murah meriah,” ujar Anggariani Pariadnyana.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suranyana kembali menegaskan agar perbekel yang dilantik membangun kebersamaan dan komunikasi yang baik dengan sleuruh masyarakat. “Hindari persaingan, komunikasi yang humanis menjadi hal yang paling penting dalam hal ini,” tegasnya. *k19
Sebanyak 35 calon perbekel terpilih hasil Pilkel serentak 31 Oktober 2019, dilantik pada gelombang kedua, Jumat (20/12/2019) siang. Acara pelantikan yang dipusatkan di Gedung Kesenian, Gde Manik, Jalan Udayana Singaraja menampilkan pemandangan yang berbeda. Sejumlah ibu-ibu calon pengurus PKK tampil beda dengan mengenakan pakaian seragam. Barisan ibu-ibu PKK tersebut, ternyata berasal dari 9 desa se Kecamatan Kubutambahan yang mendampingi suami mereka dilantik.
Dalam pelantikan Jumat kemarin, 35 calon perbekel terpilih yang dilantik masing-masing berasal dari Kecamatan Sukasada 7 orang, Kecamatan Buleleng 6 orang, Kecamatan Sawan 8 orang, Kecamatan Kubutambahan 9 orang, Kecamatan Tejakula ada 5 orang. Pelantikan dilakukan oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dihadiri oleh sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.
Nah dalam pelantikan tersebut, terlihat barisan ibu-ibu calon PKK dari 9 desa se-Kecamatan Kubutambahan, tampil beda dengan ibu-ibu calon PKK lainnya. Sembilan calon ibu PKK se Kecamatan Kubutambahan ini tampil seragam dengan pakaian kebaya warga merah marun, dipadu bawahan kain hitam, dan selendang warna kuning. Ternyata, pekaian seragam yang dikenakan oleh ibu-ibu PKK se Kecamatan Kubutambahan itu adalah ide dari almarhum calon perbekel terpilih Desa Bontihing, Ketut Daging Arta. “Itu dah pas ngumpul di rumah tiang (sebelum almarhum meninggal,Red), beliau mengusulkan agar ibu-ibunya mengenakan kebaya warna merah. Sedangkan bapaknya yang dilantik mengenaikan dasi warna merah. Akhirnya kami sepakat dengan ibu-ibunya memakai kebaya warna merah marun,” terang Ketut Anggariani, istri dari Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana.
Sekadar dicatat, calon Perbekel Bontihing, Ketut Daging Arta sedianya juga dilantik Jumat kemarin. Namun sebelum pelantikan, yang bersangkutan mendadak meninggal akibat serangan jantung, pada 19 November 2019 lalu. Sebelum meninggal mendadak, Ketut Daging sempat hadir dalam pertemuan calon perbekel terpilih se Kecamatan Kubutambahan di rumah calon Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana. Pertemuan tersebut membahas persiapan dari rencana pelantikan. Dalam pertemuan itulah, almarhum Ketut Daging mengusulkan agar para istri calon perbekel terpilih mengenakan pakaian yang sama warga merah. Sedangkan suami sebagai calon perbekel terpilih yang dilantik akan mengenakan dasi yang sama warna merah. “Kami sebagai istrinya diberi tahu oleh suami, agar mengenakan kebaya warna merah. Dan kami saling kontak disepakati menenakan pakaian kebaya merah marun. Kainnya kami beli satu, cuma masing-masing jaritnya. Kalau tidak salah habis cuma Rp 150 ribu, murah meriah,” ujar Anggariani Pariadnyana.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suranyana kembali menegaskan agar perbekel yang dilantik membangun kebersamaan dan komunikasi yang baik dengan sleuruh masyarakat. “Hindari persaingan, komunikasi yang humanis menjadi hal yang paling penting dalam hal ini,” tegasnya. *k19
1
Komentar