Asyik Bermain ‘Games’, Kapan dan di Mana Saja
TIDAK bisa diingkari, kemajuan teknologi informasi memberi dampak positif dan negatif.
Efek positifnya adalah kemudahan mengakses informasi secara cepat, variatif, dan terkini. Kemudahan tersebut berekses pada perubahan drastis dalam perikehidupan. Misalnya, cara mengakses moda transportasi, seperti grab, go car dapat dilakukan secara on line. Memesan makanan dipercepat melalui layanan go food. Bahkan, berkencan juga dilakukan dengan go date. Efek negatifnya juga ada. Berbagai aktivitas kerap dilakukan di sela kesibukan. Salah satunya adalah bermain games saat bekerja di kantor; bermain games saat belajar di sekolah; bermain games saat menanti makanan yang dipesan datang; bermain games di kala waktu rapat belum dimulai. Masih banyak aktivitas yang diselang-selingi dengan bermain games.
Bermain dengan gadget elektronik merupakan pilihan bagi anak, remaja, dan pemuda masa kini. Peningkatan intensitas bermain semakin bertambah. Jumlah peminat pun semakin hari semakin bertambah. Peningkatan ini amat terkait dengan atraksi yang disajikan dalam games. Mereka semakin ketagihan, games menjadi candu atau psikotropika atau sejenisnya. Oleh perusahaan penyedia online games dimanfaatkan sebagai ‘tambang emas’. Walau mereka menyadari games telah menyita waktu anak untuk belajar, menghambat remaja untuk berkreasi, dan menstagnasi pemuda untuk produktif, tetapi mereka tentap gencar meraih pasar yang ada. Mereka rajin mengeluarkan seri games terbaru, terheboh, dengan tema sesuai dengan umur dan minat.
Belakangan ini tersebar berita menyedihkan, antar lain ada yang mengalami kebutaan, kecelakaan, atau kecanduan. Ini adalah suatu ancaman yang tidak boleh dipandang enteng. Semua orang harus tergerak untuk menanggulanginya, bagaimana pun cara dan usahanya agar efek negatif dapat diminimalkan. Aktivitas bermain online games yang terlalu lama akan membuat kecanduan. Kecanduan bermain games terbilang cukup serius dan membutuhkan penanganan khusus.
Kenapa anak tidak bisa berhenti bermain games? Salah satu penyebabnya adalah atraksi dalam games tidak pernah berhenti, sambung menyambung berdasarkan atas tingkatan atau tema permainan yang disajikan. Semakin dilanjutkan bermainnya, maka semakin seru permainannya, semakin banyak tantangan yang harus dilewati, dan, semakin terpuaskan rasa ingin tahunya. Banyaknya fitur permainan merupakan motivasi untuk melanjutkan permainan, sehingga lupa waktu, lupa makan dan minum, lupa sanak saudara, dan seterusnya. Inilah kedahsyatan bermain online games.
Interaksi dengan teman dalam bermain menambah kegilaan dan kepuasan. Banyak online games yang dapat dimainkan oleh dua atau tiga pemain secara bersamaan. Hal demikian tentu akan menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi yang menyukai interaksi dan kompetisi. Tak hanya dalam skala kecil, berbagai kompetisi sering hadir dalam skala yang lebih luas. Bukan hanya itu, hadiah besar biasanya dihadirkan untuk meramaikan.
Online games tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi wadah yang menantang bagi peminat. Di dalam games, berbagai tingkatan keterampilan bermain disediakan. Ketika dapat menyelesaikan tingkat keterampilan yang semakin tinggi, rasa bangga dan puas semakin tampak. Setiap orang membutuhkan keterampilan agar bisa menaklukkan tingkatan permainan dalam games. Berbagai tantangan tentu akan menimbulkan berbagai bentuk emosi. Rasa tegang, cemas, marah, atau bahkan bahagia bisa saja muncul. Dalam beberapa kondisi berbagai perasaan ini bisa saja memengaruhi kehidupan para pemainnya.
Beberapa games memungkinkan pemainnya membentuk karakter sesuai dengan keinginannya. Hal ini tentu menyenangkan, namun sekaligus bisa menjadi wadah pelarian juga. Berbagai games ini bisa saja membuat mereka ‘tenggelam’ dengan berbagai imajinasi terhadap karakter-karakter ini, bahkan menjadi tempat pelarian bagi mereka. Jika melihat berbagai keseruan tersebut, maka kebanyakan orang mungkin saja tidak akan menyangka betapa permainan yang satu ini bisa saja membawa dampak positif dan negatif. Yang penting minimalkan efek negatif, tetapi maksimalkan efek positifnya. Semoga. *
Prof Dewa Komang Tantra MSc, PhD
Pemerhati Masalah Sosial dan Budaya
Komentar