Vasektomi Tak Ganggu Kenikmatan Seks
Vasektomi sangat dianjurkan bagi laki-laki yang memiliki istri berusia diatas 35 tahun dan sudah mantap tidak ingin menambah jumlah anak.
World Vasectomy Day Ketiga Akan Digelar di Gianyar
DENPASAR, NusaBali
Partisipasi kaum laki-laki dalam kesehatan reproduksi khususnya melakukan vasektomi di berbagai belahan dunia, ternyata masih sangat rendah, dibawah 1%. Padahal, mengingat tingginya resiko penggunaan alat kontrasepsi terhadap kesehatan perempuan (ibu), vasektomi dinilai menjadi salah satu metode kontrasepsi pada pria sehingga tidak berdampak bagi perempuan dan bersifat permanen. Vasektomi ini tidak akan memiliki efek samping, seperti membuat gairah seks pria menurun maupun menggangu kenikmatan pria saat melakukan hubungan seksual.
Dalam jumpa media di gedung Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Selasa (10/11), dokter spesialis vasektomi, dr Asri menjelaskan, vasektomi merupakan metode kontrasepsi laki-laki dimana dilakukan tindakan permanen dengan cara memotong dan mengikat saluran sperma, sehingga pada saat ejakulasi tidak ditemukan kembali sperma yang dapat membuahi sel telur.
“Selama ini alat kontrasepsi untuk laki-laki yang dikenal luas hanya kondom. Padahal ada vasektomi yang tingkat keberhasilannya mencapai 95 persen. Namun partisipasi kaum adam dalam melakukan vasektomi masih rendah. Hal ini karena pengetahuan yang masih minim tentang vasektomi, dan ada kekhawatiran organ reproduksinya tidak berfungsi lagi. Bahkan, masih ada pula yang beranggapan bahwa vasektomi sama dengan pengebirian,” jelas dr Asri.
Lanjutnya, tindakan vasektomi dilakukan dalam waktu singkat yakni sekitar 15 menit oleh dokter umum dan urologi, sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang. Terkait efek samping dari tindakan vasektomi, kata dr Asri, vasektomi tidak memiliki efek samping yang berarti, karena tindakan vasektomi termasuk operasi ringan.
“Memang akan ada luka. Akan tetapi luka itu sangat kecil dan dalam waktu dua hari sudah sembuh, kemudian bisa berhubungan seksual seperti biasanya. Vasektomi juga tidak akan berpengaruh terhadap gairah seksual,” tegasnya.
Menurut dr Asri, vasektomi sangat dianjurkan bagi mereka yang sudah tidak ingin menambah jumlah anak. Laki-laki (pasangan) yang memiliki istri berusia diatas 35 tahun serta siap mental untuk melakukan vasektomi. “Sebab, vasektomi ini bersifat permanen maka diharapkan pasangan sudah siap untuk tidak memiliki keinginan menambah anak,” tegasnya.
Karena itu, untuk meningkatkan partisipasi laki-laki serta mendukung gerakan laki-laki bertanggungjawab, maka Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan BKKBN berkolaborasi dengan PPD (Partner in Population and Development) menyelenggarakan kegiatan World Vasectomy Day (WVD) 2015 di Gianyar pada Jumat (13/11) mendatang.
Selanjutnya...
1
2
Komentar