Bayi Tewas Ditemukan di Ember Tumpukan Baju
Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, masih menyelidiki kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan.
MAGETAN, NusaBali
Kasatreskrim Polres Magetan AKP Sukatni mengatakan, jasad bayi laki-laki tersebut ditemukan di antara tumpukan baju di dalam ember milik AF (20), salah satu siswi pondok tersebut.
“Kejadiannya Sabtu (21/12) kemarin. Bayi laki ditemukan meninggal dengan posisi tengkurap di antara tumpukan baju dalam ember oleh salah satu siswi pesantren,” ujarnya seperti dilansir kompas, Minggu (22/12).
Sukatni menambahkan, penemuan mayat bayi berawal ketika AS, salah satu siswi pondok yang akan mencuci baju pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB. AS melihat ember milik AF berisi baju berada di depan pintu masuk kamar mandi. Karena mengetahui temannya sedang sakit, AS berencana membantu mencuci baju AF.
“Karena baju di dalam ember tersebut banyak darah, maka saksi mengambil baju satu per satu. Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki laki dengan posisi tengkurap, yang diperkirakan sudah meninggal dunia,” imbuhnya.
Atas temuan mayat bayi laki-laki tersebut, AS kemudian melaporkan kepada pengurus pondok. Pengurus pondok kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Plaosan.
Polisi yang menerima laporan kemudian mengevakuasi mayat bayi tersbeut ke RSUD Dr Sayidiman, Magetan, untuk divisum.
“Prosesnya masih permintaan keterangan para saksi dan menunggu hasil visum resmi mayat bayi maupun orangtua kandung yang diduga yang melahirkan,” ucap Sukatni.
Salah satu saksi yang diperiksa adalah AS. AS merupakan siswi pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur. AS merupakan orang yang pertama kali menemukan keberadaan bayi tersebut.
Hingga saat ini proses penyelidikan terus berjalan. Polisi menyelisik orangtua kandung si bayi hingga penyebab kematian bayi malang tersebut. *
“Kejadiannya Sabtu (21/12) kemarin. Bayi laki ditemukan meninggal dengan posisi tengkurap di antara tumpukan baju dalam ember oleh salah satu siswi pesantren,” ujarnya seperti dilansir kompas, Minggu (22/12).
Sukatni menambahkan, penemuan mayat bayi berawal ketika AS, salah satu siswi pondok yang akan mencuci baju pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB. AS melihat ember milik AF berisi baju berada di depan pintu masuk kamar mandi. Karena mengetahui temannya sedang sakit, AS berencana membantu mencuci baju AF.
“Karena baju di dalam ember tersebut banyak darah, maka saksi mengambil baju satu per satu. Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki laki dengan posisi tengkurap, yang diperkirakan sudah meninggal dunia,” imbuhnya.
Atas temuan mayat bayi laki-laki tersebut, AS kemudian melaporkan kepada pengurus pondok. Pengurus pondok kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Plaosan.
Polisi yang menerima laporan kemudian mengevakuasi mayat bayi tersbeut ke RSUD Dr Sayidiman, Magetan, untuk divisum.
“Prosesnya masih permintaan keterangan para saksi dan menunggu hasil visum resmi mayat bayi maupun orangtua kandung yang diduga yang melahirkan,” ucap Sukatni.
Salah satu saksi yang diperiksa adalah AS. AS merupakan siswi pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur. AS merupakan orang yang pertama kali menemukan keberadaan bayi tersebut.
Hingga saat ini proses penyelidikan terus berjalan. Polisi menyelisik orangtua kandung si bayi hingga penyebab kematian bayi malang tersebut. *
1
Komentar