Marquez Tak Yakin Mampu Ulangi Prestasi MotoGP 2019
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez, memprediksi setidaknya akan ada delapan rider dari empat tim yang bakal sengit memperebutkan kemenangan di MotoGP 2020.
BARCELONA, NusaBali
Hal ini disampaikan Marquez kepada Motorsport Total. Marquez pun tak yakin bakal mengulangi prestasinya pada musim ini.
Musim ini, Marquez sukses tampil dominan. Selain meraih gelar dunianya yang kedelapan, dia secara menakjubkan 18 kali naik podium pada 19 seri, 13 diantaranya meraih kemenangan dan sisanya finis kedua.
Marquez sendiri mengaku tak menduga mendapatkan prestasi segemilang ini. Hal itu mengingat dia tak bisa berlatih di atas motor sepanjang musim dingin karena harus memulihkan cedera bahu kiri yang butuh waktu 4 bulan.
"Situasi rumit akan membuat Anda kuat, dan musim dingin lalu merupakan salah satu momen terberat dalam karier saya. Saya tak bisa latihan karena saya harus operasi. Saya juga tak 100% bugar saat balapan di Qatar," tutur Marquez.
Satu-satunya hasil buruk Marquez hanyalah gagal finis di Austin, Texas, tempat di mana ia selalu menang sejak 2013. Kala itu, ia terjatuh pada Lap 9 saat telah memimpin balapan dengan keunggulan 3,5 detik atas Valentino Rossi.
"Jika kelewat percaya diri, Anda bisa melakukan kesalahan. Inilah yang terjadi pada saya dalam balapan yang sama sekali tak saya duga, yakni di Austin. Itulah alasan mengapa saya harus tetap benar-benar fokus," ujar Marquez.
Meski begitu, Marquez yakin bakal susah mengulang dominasi tersebut musim depan. Dia melihat para rivalnya dari Yamaha, Ducati, dan Suzuki semakin kuat. Dia pun memprediksi, para rider tim pabrikan mereka bakal berupaya keras menjegalnya.
"Ini tahun yang baik, tapi tak berarti kami berhenti bekerja. Saya mengatakan ini karena ada empat pabrikan yang bisa menang dan merebut gelar. Berarti, setidaknya ada delapan motor yang punya peluang memenangi balapan. Hal macam ini sebelumnya tak pernah terjadi," tutur Marquez.
Selain tim pabrikan Yamaha, Ducati, dan Suzuki, Marquez juga harus menghadapi tantangan dari para rider Petronas Yamaha SRT dan Pramac Racing yang dipastikan bakal mendapat motor spek pabrikan, begitu juga Cal Crutchlow dari LCR Honda. *
Musim ini, Marquez sukses tampil dominan. Selain meraih gelar dunianya yang kedelapan, dia secara menakjubkan 18 kali naik podium pada 19 seri, 13 diantaranya meraih kemenangan dan sisanya finis kedua.
Marquez sendiri mengaku tak menduga mendapatkan prestasi segemilang ini. Hal itu mengingat dia tak bisa berlatih di atas motor sepanjang musim dingin karena harus memulihkan cedera bahu kiri yang butuh waktu 4 bulan.
"Situasi rumit akan membuat Anda kuat, dan musim dingin lalu merupakan salah satu momen terberat dalam karier saya. Saya tak bisa latihan karena saya harus operasi. Saya juga tak 100% bugar saat balapan di Qatar," tutur Marquez.
Satu-satunya hasil buruk Marquez hanyalah gagal finis di Austin, Texas, tempat di mana ia selalu menang sejak 2013. Kala itu, ia terjatuh pada Lap 9 saat telah memimpin balapan dengan keunggulan 3,5 detik atas Valentino Rossi.
"Jika kelewat percaya diri, Anda bisa melakukan kesalahan. Inilah yang terjadi pada saya dalam balapan yang sama sekali tak saya duga, yakni di Austin. Itulah alasan mengapa saya harus tetap benar-benar fokus," ujar Marquez.
Meski begitu, Marquez yakin bakal susah mengulang dominasi tersebut musim depan. Dia melihat para rivalnya dari Yamaha, Ducati, dan Suzuki semakin kuat. Dia pun memprediksi, para rider tim pabrikan mereka bakal berupaya keras menjegalnya.
"Ini tahun yang baik, tapi tak berarti kami berhenti bekerja. Saya mengatakan ini karena ada empat pabrikan yang bisa menang dan merebut gelar. Berarti, setidaknya ada delapan motor yang punya peluang memenangi balapan. Hal macam ini sebelumnya tak pernah terjadi," tutur Marquez.
Selain tim pabrikan Yamaha, Ducati, dan Suzuki, Marquez juga harus menghadapi tantangan dari para rider Petronas Yamaha SRT dan Pramac Racing yang dipastikan bakal mendapat motor spek pabrikan, begitu juga Cal Crutchlow dari LCR Honda. *
Komentar