Top Model Indonesia Semarakkan Hari Ibu Dan Natal Melalui Fashion Show
Sebanyak 30 model adalah para juara sejati Top Model Indonesia Bali, yang sebelumnya juga tampil di Grand Final Top Model Indonesia.
DENPASAR, NusaBali.com
Sukses digelarnya Grand Final Top Model Indonesia pada 24 November 2019, Top Model Indonesia melalui Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia mengadakan fashion show pada Minggu (22/12/2019) malam yang diselenggarakan di Trans Studio Mall Bali. Fashion show kali ini menampilkan 30 model para juara Top Model Indonesia Bali, yang sebelumnya juga tampil di Grand Final Top Model Indonesia. Beberapa di antaranya yang sudah familiar di dunia permodelan yaitu AA Duwagung, Adina Oktaviola, Alicia Agung, dan Saputri Asigen.
“Kami Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia jauh sebelum ada lomba yang semakin menjamur saat ini selalu ingin menggali potensi para kawula muda dan pecinta mode pada umumnya untuk selalu berkarya berinovasi, agar dengan semangat dan tata cara adat istiadat ketimuran, terus-menerus mencari dan menggali potensi negeri yang kaya akan seni budaya. Karena, Bali sendiri merupakan barometer Indonesia, bahkan dunia soal bertahan dan mempertahankan seni budaya,” ujar Roby Maramis, Ketua Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia.
Fashion show oleh para anggota Top Model Indonesia ini memamerkan karya-karya fashion dari rumah busana di Bali, mulai dari style yang kasual hingga busana formal atau evening wear yang dipadukan dengan unsur busana adat Bali. Adapun ketiga rumah busana ini yaitu Purnama Boutique, RA Boutique dan Ayu Wedding Busana.
“Kami akan tetap konsen dan terus-menerus mengumandangkan soal berbusana yang baik dan serasi bersama para perancang dan pecinta mode Bali. Maka di sini kami memperagakan koleksi-koleksi perancang muda Bali yang sangat antusias berbakat dengan rancangan dan sentuhan khas yang akan mendunia di kemudian hari,” lanjut Roby Maramis.
Roby Maramis berharap, adanya fashion show ini dapat menginspirasi kaum muda dalam berpenampilan, terutama agar tetap stylish dalam berbusana namun tanpa meninggalkan unsur budaya Bali di dalamnya. “Khusus perkembangan mode di Bali dengan banyaknya upacara agama dan banyaknya kaum wanita yang sudah sangat memperhatikan penampilan secara keseluruhan tentulah perkembangan dunia mode ke depan pasti banyak dan lebih dipengaruhi oleh budaya asing. Namun dengan kekuatan adat istiadat sebagai barometer tadi maka ke depan kiranya kami tetap dapat menjadi bagian dalam meningkatkan budi pekerti, akhlak, dan mental karakter bangsa Indonesia yang terus berubah umumnya di generasi milenial ini,” tutupnya.*yl
Komentar