Steril dari Pedagang Bermotor
Salah Satu Penyebab Kemacetan Saat Tahun Baru di Kuta
Penutupan arus lalu lintas di kawasan Kuta akan dilakukan pada Selasa (31/12) mulai pukul 14.00 Wita hingga Rabu (1/1) tahun 2020 pukul 01.00 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Kawasan Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung masih menjadi primadona oleh sebagian besar wisatawan maupun masyarakat saat-saat malam pergantian tahun. Dampaknya, kawasan tersebut padat merayap hingga macet total. Guna mengantisipasi kondisi itu, pihak keamanan baik dari Kepolisian maupun dari Linmas, Pecalang serta unsur lainnya meningkatkan penjagaan di sejumlah akses menuju lokasi itu. Bahkan, para pedagang bermotor juga tidak akan diberikan akses menuju lokasi.
"Selain steril dari parkir kendaraan, jalan sepanjang ruas Pantai Kuta juga bakal steril dari pedagang bermotor saat momen perayaan pergantian tahun. Sterilisasi ini dilakukan untuk membuat arus pergerakan manusia di dalam kawasan acara menjadi lancar dan nyaman. Hal ini juga dilakukan terkait acara pergantian tahun baru yang hendak di lakukan oleh Polda Bali di Kuta. Tentunya sterilisasi itu kita lakukan seusai dari imbauan Kapolda saat rakor Nataru di Kecamatan Kuta dan kita mulai menerapkan pada tanggal 31 (Desembar)," ungkap Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista dikonfirmasi Senin (23/12).
Diakuinya, belajar dari pengalaman sebelumnya, pedagang bermotor ini kerap memadati sepanjang jalan Pantai Kuta, khususnya di area cekungan tempat parkir, sehingga menyebabkan kekroditan. Untuk itu, saat momentum pergantian tahun kali ini, pihaknya sudah tidak memperbolehkan hal tersebut. Guna memastikan kelancaran itu, pihaknya berkoordinasi dengan petugas Satpol PP, sehingga itu menjadi atensi bersama. "Meski kita melarang pedagang bermotor, bukan berarti melarang juga pedagang yang jualan di area Pantai Kuta. Kalau yang di dalam kawasan pantai tetap berdagang seperti biasa. Yang kita atensi khusus yang bermotor ini,"jelasnya.
Disisi lain terkait pengamanan tahun baru, pihaknya juga akan mengerahkan pecalang, satgas pantai, jagabaya dan linmas untuk berjaga di wilayah Kuta. Dimana petugas pecalang dan satgas pantai diminta untuk berjaga di sepanjang Pantai Kuta, sedangkan jagabaya bertugas mengatensi pengamanan lingkungan. Ditanyai terkait jadwal buka tutup akses masuk ke Pantai Kuta, Wasista mengakui sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan rencana penutupan itu dilakukan pada Selasa (31/12) mulai pukul 14.00 Wita hingga Rabu (1/1) tahun 2020 pukul 01.00 Wita. "Kalau soal buka tutup, itu kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan nantinya akses masuk ke Kuta akan ditutup. Bagi yang ke sana akan berjalan kaki," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Kuta AKP Teuku Rifky Fadliansyah mengatakan, untuk pengamanan di Pantai Kuta, pihaknya sudah melakukan pemetaan. Untuk pemetaan awal dan hasil koordinasi dengan Dishub, bahwa untuk para pengendara yang hendak menikmati malam pergantian tahun di Kuta akan disediakan kantong-kantong parkir yang ada di hotel dan akomodasi pariwisata yang memiliki lahan yang luas. Sehingga, pengendara tidak kebingungan saat ke kawasan Kuta. "Tentu ini yang kita koordinasikan dengan pihak Dishub, terkait kantong parkir. Kita akan tindaklanjuti juga dengan pihak hotel nantinya untuk memanfaatkan lahan parkir. Kalau memungkinkan, tentu itu bisa menjadi solusi," harapnya saat ditemui Kamis (19/12) lalu di Kantor Camat Kuta. *dar
Kawasan Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung masih menjadi primadona oleh sebagian besar wisatawan maupun masyarakat saat-saat malam pergantian tahun. Dampaknya, kawasan tersebut padat merayap hingga macet total. Guna mengantisipasi kondisi itu, pihak keamanan baik dari Kepolisian maupun dari Linmas, Pecalang serta unsur lainnya meningkatkan penjagaan di sejumlah akses menuju lokasi itu. Bahkan, para pedagang bermotor juga tidak akan diberikan akses menuju lokasi.
"Selain steril dari parkir kendaraan, jalan sepanjang ruas Pantai Kuta juga bakal steril dari pedagang bermotor saat momen perayaan pergantian tahun. Sterilisasi ini dilakukan untuk membuat arus pergerakan manusia di dalam kawasan acara menjadi lancar dan nyaman. Hal ini juga dilakukan terkait acara pergantian tahun baru yang hendak di lakukan oleh Polda Bali di Kuta. Tentunya sterilisasi itu kita lakukan seusai dari imbauan Kapolda saat rakor Nataru di Kecamatan Kuta dan kita mulai menerapkan pada tanggal 31 (Desembar)," ungkap Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista dikonfirmasi Senin (23/12).
Diakuinya, belajar dari pengalaman sebelumnya, pedagang bermotor ini kerap memadati sepanjang jalan Pantai Kuta, khususnya di area cekungan tempat parkir, sehingga menyebabkan kekroditan. Untuk itu, saat momentum pergantian tahun kali ini, pihaknya sudah tidak memperbolehkan hal tersebut. Guna memastikan kelancaran itu, pihaknya berkoordinasi dengan petugas Satpol PP, sehingga itu menjadi atensi bersama. "Meski kita melarang pedagang bermotor, bukan berarti melarang juga pedagang yang jualan di area Pantai Kuta. Kalau yang di dalam kawasan pantai tetap berdagang seperti biasa. Yang kita atensi khusus yang bermotor ini,"jelasnya.
Disisi lain terkait pengamanan tahun baru, pihaknya juga akan mengerahkan pecalang, satgas pantai, jagabaya dan linmas untuk berjaga di wilayah Kuta. Dimana petugas pecalang dan satgas pantai diminta untuk berjaga di sepanjang Pantai Kuta, sedangkan jagabaya bertugas mengatensi pengamanan lingkungan. Ditanyai terkait jadwal buka tutup akses masuk ke Pantai Kuta, Wasista mengakui sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan rencana penutupan itu dilakukan pada Selasa (31/12) mulai pukul 14.00 Wita hingga Rabu (1/1) tahun 2020 pukul 01.00 Wita. "Kalau soal buka tutup, itu kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan nantinya akses masuk ke Kuta akan ditutup. Bagi yang ke sana akan berjalan kaki," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Kuta AKP Teuku Rifky Fadliansyah mengatakan, untuk pengamanan di Pantai Kuta, pihaknya sudah melakukan pemetaan. Untuk pemetaan awal dan hasil koordinasi dengan Dishub, bahwa untuk para pengendara yang hendak menikmati malam pergantian tahun di Kuta akan disediakan kantong-kantong parkir yang ada di hotel dan akomodasi pariwisata yang memiliki lahan yang luas. Sehingga, pengendara tidak kebingungan saat ke kawasan Kuta. "Tentu ini yang kita koordinasikan dengan pihak Dishub, terkait kantong parkir. Kita akan tindaklanjuti juga dengan pihak hotel nantinya untuk memanfaatkan lahan parkir. Kalau memungkinkan, tentu itu bisa menjadi solusi," harapnya saat ditemui Kamis (19/12) lalu di Kantor Camat Kuta. *dar
Komentar