Polisi Obok-obok Teman di Medsos
Dugaan pembunuhan terhadap mayat wanita yang ditemukan bugil di Ngawi hingga kini belum menemukan titik terang.
NGAWI, NusaBali
Polisi terus berupaya untuk mengungkap kasus tersebut dengan memeriksa enam saksi, selain mengobok-obok media sosial korban.
"Untuk perkembangan terbaru kita masih melakukan penyelidikan. Saat ini kita kembangkan lacak teman media sosial Facebook-nya korban," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto seperti dilansir detik, Kamis (26/12).
Kemudian polisi juga fokus melacak ponsel korban. Harapannya, dengan ditemukannya ponsel korban, kasus dugaan pembunuhan tersebut lekas terungkap.
"Beberapa teman Facebook sudah kita mintai keterangan. Keberadaan ponsel korban masih kita lacak untuk bisa mengungkapkan. Mudah-mudahan segera terungkap," lanjutnya.
Menurutnya selain melacak teman media sosial dan ponsel korban, polisi juga memeriksa CCTV yang dimiliki warga desa. Kemudian memeriksa minimarket sepanjang rumah korban hingga lokasi ditemukannya mayat korban.
"Kita juga lakukan pengecekan beberapa rekaman CCTV yang dimiliki warga dan beberapa minimarket. Semoga ada petunjuk," lanjutnya.
Sekadar diketahui Senin (23/12), mayat wanita berinisial BDL warga Kecamatan Paron, Ngawi ditemukan warga yang sedang mencari rumput sekitar pukul 09.30 WIB. Mayat itu ditemukan di kebun jagung Perhutani Ngawi, Desa Banjar Banggi, Kecamatan Pitu dalam keadaan bugil.
Polisi telah memeriksa keluarga korban. Menurut pihak keluarga, BDL (24) sempat pamit untuk makan sama teman-temannya.
"Jadi korban, atas cerita keluarga bahwa sore harinya sebelum ditemukan meninggal pamit untuk makan-makan bersama teman-temannya," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Khoirul Hidayat.
Menurut Khoirul, BDL pamitan pada ibunya pada Minggu (22/12) sekitar pukul 15.00 WIB. "Pamitnya mau makan sama teman-temannya. Ditraktir. Tapi korban tidak menjelaskan korban bersama siapa dan di mana. Tidak jelas. Hanya berpamitan kepada ibunya mau makan sama teman," imbuhnya.
Selama ini, lanjutnya, korban tinggal di Kecamatan Paron, Ngawi bersama ibunya. BDL yang baru bercerai dengan suaminya sekitar satu tahun lalu merupakan anak tunggal.
Tim penyidik juga telah meminta keterangan dari teman-teman korban. Namun, mereka mengaku sudah lama putus kontak dengan korban.
"Korban ini juga aktif di sosial media. Kemungkinan, korban ini pergi bersama teman-temannya yang dikenal di sosmed. Kita masih mencari tahu itu," terangnya. *
"Untuk perkembangan terbaru kita masih melakukan penyelidikan. Saat ini kita kembangkan lacak teman media sosial Facebook-nya korban," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto seperti dilansir detik, Kamis (26/12).
Kemudian polisi juga fokus melacak ponsel korban. Harapannya, dengan ditemukannya ponsel korban, kasus dugaan pembunuhan tersebut lekas terungkap.
"Beberapa teman Facebook sudah kita mintai keterangan. Keberadaan ponsel korban masih kita lacak untuk bisa mengungkapkan. Mudah-mudahan segera terungkap," lanjutnya.
Menurutnya selain melacak teman media sosial dan ponsel korban, polisi juga memeriksa CCTV yang dimiliki warga desa. Kemudian memeriksa minimarket sepanjang rumah korban hingga lokasi ditemukannya mayat korban.
"Kita juga lakukan pengecekan beberapa rekaman CCTV yang dimiliki warga dan beberapa minimarket. Semoga ada petunjuk," lanjutnya.
Sekadar diketahui Senin (23/12), mayat wanita berinisial BDL warga Kecamatan Paron, Ngawi ditemukan warga yang sedang mencari rumput sekitar pukul 09.30 WIB. Mayat itu ditemukan di kebun jagung Perhutani Ngawi, Desa Banjar Banggi, Kecamatan Pitu dalam keadaan bugil.
Polisi telah memeriksa keluarga korban. Menurut pihak keluarga, BDL (24) sempat pamit untuk makan sama teman-temannya.
"Jadi korban, atas cerita keluarga bahwa sore harinya sebelum ditemukan meninggal pamit untuk makan-makan bersama teman-temannya," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Khoirul Hidayat.
Menurut Khoirul, BDL pamitan pada ibunya pada Minggu (22/12) sekitar pukul 15.00 WIB. "Pamitnya mau makan sama teman-temannya. Ditraktir. Tapi korban tidak menjelaskan korban bersama siapa dan di mana. Tidak jelas. Hanya berpamitan kepada ibunya mau makan sama teman," imbuhnya.
Selama ini, lanjutnya, korban tinggal di Kecamatan Paron, Ngawi bersama ibunya. BDL yang baru bercerai dengan suaminya sekitar satu tahun lalu merupakan anak tunggal.
Tim penyidik juga telah meminta keterangan dari teman-teman korban. Namun, mereka mengaku sudah lama putus kontak dengan korban.
"Korban ini juga aktif di sosial media. Kemungkinan, korban ini pergi bersama teman-temannya yang dikenal di sosmed. Kita masih mencari tahu itu," terangnya. *
Komentar