Megawati Diprediksi Berikan Restu ke Gibran Maju di Pilkada Solo 2020
PDIP masih galau memutuskan nama calon Walikota Solo yang akan diusung dalam Pilkada 2020.
JAKARTA, NusaBali
Hingga kini, hanya ada dua kader partai berlambang banteng moncong putih yang memperebutkan restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Achmad Purnomo.
Sebelum deklarasi Gibran maju Pilwalkot Solo, Purnomo menjadi satu-satunya kandidat potensial untuk diusung PDIP, hingga sempat mengantongi tiket maju pilkada dari DPC PDIP Surakarta. Namun, setelah putra sulung Presiden Joko Widodo (Widodo) itu mendaftarkan diri, peta politik langsung berubah.
Gibran melakukan manuver dengan mengunjungi kediaman Megawati agar dimuluskan langkahnya dalam mengikuti perhelatan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Tapi, DPC PDIP Surakarta bersikukuh tetap akan mengusung Purnomo di dalam Pilwalkot Solo.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Hendri Satrio menilai Gibran lebih berpeluang mendapatkan tanda tangan Megawati ketimbang Purnomo. Sebab, nama besar Jokowi tak lepas dari sosok Gibran. Sehingga dipilihnya dia menjadi cawalkot Solo akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pemilih. “Walaupun ini lokal, maka akan menyertakan isu-isu nasional sebagai pertimbangan. Prediksi saya kemungkinan besar Mas Gibran akan mendapatkan tiket untuk Pilwalkot Solo,” kata Hendri kepada Okezone, Kamis (26/12).
Menurut dia, PDIP perlu melakukan regenerasi dengan cara mencalonkan seorang Gibran yang masih muda dan energik dalam memimpin sebuah daerah. Karena, bila mereka tetap mempertahankan eksistensi kader senior, maka suaranya diprediksi akan hilang di kalangan milenial yang kini sudah melek politik. “PDIP sendiri butuh regenerasi anak milenial, butuh anak-anak muda yang bisa tampil. Kapasitas Pak Purnomo saat ini memang luar biasa, tapi memang termasuk generasi senior di Solo,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dengan memutuskan mencalonkan Gibran sebagai cawalkot Solo, ada keuntungan lain yang akan diperoleh PDIP. “Sosok Gibran ini bisa dipupuk oleh PDIP, bukan hanya di Solo, tapi Jawa Tengah dan level nasional,” katanya. *
Sebelum deklarasi Gibran maju Pilwalkot Solo, Purnomo menjadi satu-satunya kandidat potensial untuk diusung PDIP, hingga sempat mengantongi tiket maju pilkada dari DPC PDIP Surakarta. Namun, setelah putra sulung Presiden Joko Widodo (Widodo) itu mendaftarkan diri, peta politik langsung berubah.
Gibran melakukan manuver dengan mengunjungi kediaman Megawati agar dimuluskan langkahnya dalam mengikuti perhelatan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Tapi, DPC PDIP Surakarta bersikukuh tetap akan mengusung Purnomo di dalam Pilwalkot Solo.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Hendri Satrio menilai Gibran lebih berpeluang mendapatkan tanda tangan Megawati ketimbang Purnomo. Sebab, nama besar Jokowi tak lepas dari sosok Gibran. Sehingga dipilihnya dia menjadi cawalkot Solo akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pemilih. “Walaupun ini lokal, maka akan menyertakan isu-isu nasional sebagai pertimbangan. Prediksi saya kemungkinan besar Mas Gibran akan mendapatkan tiket untuk Pilwalkot Solo,” kata Hendri kepada Okezone, Kamis (26/12).
Menurut dia, PDIP perlu melakukan regenerasi dengan cara mencalonkan seorang Gibran yang masih muda dan energik dalam memimpin sebuah daerah. Karena, bila mereka tetap mempertahankan eksistensi kader senior, maka suaranya diprediksi akan hilang di kalangan milenial yang kini sudah melek politik. “PDIP sendiri butuh regenerasi anak milenial, butuh anak-anak muda yang bisa tampil. Kapasitas Pak Purnomo saat ini memang luar biasa, tapi memang termasuk generasi senior di Solo,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dengan memutuskan mencalonkan Gibran sebagai cawalkot Solo, ada keuntungan lain yang akan diperoleh PDIP. “Sosok Gibran ini bisa dipupuk oleh PDIP, bukan hanya di Solo, tapi Jawa Tengah dan level nasional,” katanya. *
Komentar