Akhir Tahun, Pemohon SIM Membeludak
Jelang tutup tahun 2019, pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Mapolres Bangli, membeludak, Jumat (27/12).
BANGLI, NusaBali
Ruang tunggu penuh sesak dan terjadi antrean panjang. Pemohon SIM yang menunggu giliran panggilan difoto kebanyakan duduk di luar ruang tunggu.
Bagian Urusan (Baur) SIM Sat Lantas Polres Bangli, Aiptu I Wayan Stop Indrawan mengatakan, memasuki akhir bulan Desember jumlah pemohon SIM meningkat. Hal ini sudah lumrah terjadi setiap tahunnya. “Kami sudah antisipasi sejak awal sehingga semua pemohon dapat terlayani,” ujarnya, Jumat (27/12). Dikatakan, terjadi lonjakan pemohon SIM di akhir bulan Desember karena masih banyak masyarakat yang tidak tahu atau tidak ingat akan tanggal dan bulan lahirnya sehingga mencantumkan bulan Desember.
Menurut Aiptu Stop Indrawan, lonjakan pemohon SIM setelah tanggal 20 Desember dan puncaknya terjadi pada tanggal 26 Desember. “Karena di sela libur Natal permohonan SIM membeludak. Paling banyak sehari setelah Natal,” ungkapnya. Jumlah pemohon di tanggal 26 Desember sebanyak 141 orang. Dari 141 pemohon tersebut, 84 melakukan perpanjang SIM dan 57 permohonan SIM baru. Tahun 2018 pemohon SIM tercatatat 6.781 orang. Jika dirata-ratakan setiap hari sebanyak 58 orang.
Sementara itu dengan sistem SIM online tidak ada pembatasan orang mencari SIM, dimanapun masyarakat mencarai SIM asalkan sudah mengantongi KTP elektronik. “Seperti saat ini ada masyarakat dari Gianyar dan Karangasem memilih cari SIM di Bangli,” imbuhnya. Salah seorang pemohon SIM mengaku sudah sejak pagi antre. Karena jumlah pemohon banyak, untuk mendapat pelayanan harus antre cukup lama. “Kebetulan ramai, harus antre sejak pagi untuk mendapatkan giliran,” ujarnya. *esa
Bagian Urusan (Baur) SIM Sat Lantas Polres Bangli, Aiptu I Wayan Stop Indrawan mengatakan, memasuki akhir bulan Desember jumlah pemohon SIM meningkat. Hal ini sudah lumrah terjadi setiap tahunnya. “Kami sudah antisipasi sejak awal sehingga semua pemohon dapat terlayani,” ujarnya, Jumat (27/12). Dikatakan, terjadi lonjakan pemohon SIM di akhir bulan Desember karena masih banyak masyarakat yang tidak tahu atau tidak ingat akan tanggal dan bulan lahirnya sehingga mencantumkan bulan Desember.
Menurut Aiptu Stop Indrawan, lonjakan pemohon SIM setelah tanggal 20 Desember dan puncaknya terjadi pada tanggal 26 Desember. “Karena di sela libur Natal permohonan SIM membeludak. Paling banyak sehari setelah Natal,” ungkapnya. Jumlah pemohon di tanggal 26 Desember sebanyak 141 orang. Dari 141 pemohon tersebut, 84 melakukan perpanjang SIM dan 57 permohonan SIM baru. Tahun 2018 pemohon SIM tercatatat 6.781 orang. Jika dirata-ratakan setiap hari sebanyak 58 orang.
Sementara itu dengan sistem SIM online tidak ada pembatasan orang mencari SIM, dimanapun masyarakat mencarai SIM asalkan sudah mengantongi KTP elektronik. “Seperti saat ini ada masyarakat dari Gianyar dan Karangasem memilih cari SIM di Bangli,” imbuhnya. Salah seorang pemohon SIM mengaku sudah sejak pagi antre. Karena jumlah pemohon banyak, untuk mendapat pelayanan harus antre cukup lama. “Kebetulan ramai, harus antre sejak pagi untuk mendapatkan giliran,” ujarnya. *esa
Komentar