Banjar Adat Linjong Rencana Buat Awig Peternakan Ayam
Banjar Adat Linjong, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, berencana membuat awig-awig peternakan ayam.
BANGLI, NusaBali
Sebab Banjar Adat Linjong saat ini menjadi lokasi pengembangan peternakan ayam petelur. Peternak tak hanya warga lokal tapi juga krama tamiu yang buat kandang dan mengembangkan peternakan ayam petelur. Awig-awig nanti meliputi kontribusi maupun pengelolaan limbah peternakan.
Kepala Lingkungan Linjong, I Nengah Sukanadi mengakui perkembangan peternakan ayam petelur cukup pesat bahkan bisa tergolong sebagai sentra peternakan ayam peletur. Tidak hanya warga lokal yang memiliki usaha tersebut, juga warga luar desa. “Yang dari luar ada yang mengontrak lahan. Mereka peternak cukup besar, dengan ratusan ribu ekor ayam,” ungkapnya, Jumat (27/12).
Menurut Nengah Sukanadi, ada 10 peternakan ayam petelur yang sudah beroperasi. Kini sudah ada lagi penambahannya. Melihat perkembangan ini, Banjar Adat Linjong berencana membuat awig-awig terkait kontribusi warga luar yang melakukan usaha di Banjar Linjong. “Selama ini menghaturkan punia. Rencana membuat awig-awig sempat dibahas oleh prajuru. Sistem yang diterapkan masih akan dibahas kembali,” terangnya.
Nengah Sukadi menambahkan, ada peternak yang buang bangkai ayam sembarangan. Beberapa kali sempat ada oknum yang membuang bangkai ayam sembarangan. Prajuru adat langsung memberikan terguran kepada peternak tersebut. Begitu pula pada peternak lainnya diberikan imbauan untuk tidak sembarangan membuang bangkai ayam maupun limbah peternakan. “Setelah diberikan imbauan tidak ada lagi yang membuang bangkai ayam sembarangan,” sebutnya. *esa
Kepala Lingkungan Linjong, I Nengah Sukanadi mengakui perkembangan peternakan ayam petelur cukup pesat bahkan bisa tergolong sebagai sentra peternakan ayam peletur. Tidak hanya warga lokal yang memiliki usaha tersebut, juga warga luar desa. “Yang dari luar ada yang mengontrak lahan. Mereka peternak cukup besar, dengan ratusan ribu ekor ayam,” ungkapnya, Jumat (27/12).
Menurut Nengah Sukanadi, ada 10 peternakan ayam petelur yang sudah beroperasi. Kini sudah ada lagi penambahannya. Melihat perkembangan ini, Banjar Adat Linjong berencana membuat awig-awig terkait kontribusi warga luar yang melakukan usaha di Banjar Linjong. “Selama ini menghaturkan punia. Rencana membuat awig-awig sempat dibahas oleh prajuru. Sistem yang diterapkan masih akan dibahas kembali,” terangnya.
Nengah Sukadi menambahkan, ada peternak yang buang bangkai ayam sembarangan. Beberapa kali sempat ada oknum yang membuang bangkai ayam sembarangan. Prajuru adat langsung memberikan terguran kepada peternak tersebut. Begitu pula pada peternak lainnya diberikan imbauan untuk tidak sembarangan membuang bangkai ayam maupun limbah peternakan. “Setelah diberikan imbauan tidak ada lagi yang membuang bangkai ayam sembarangan,” sebutnya. *esa
Komentar