Hilang 2 Hari, Nenek Tewas di Sungai
Gebeng ditemukan satu jam setelah dilakukan pencarian menggunakan gong oleh keluarganya.
SEMARAPURA, NusaBali
Setelah hilang dua hari sejak Jumat (27/12) dinihari, seorang nenek, Ni Nengah Gebeng,90, ditemukan tewas mengenaskan di sungai Dusun Tangkas, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Minggu (29/12) sekitar pukul 16.00 Wita. Gebeng ditemukan satu jam setelah dilakukan pencarian menggunakan gong oleh keluarganya.
Ketika ditemukan, tubuh Gebeng sudah dalam kondisi lebam dan membusuk. Kejadian ini langsung dilaporkan ke petugas kepolisian maupun BPBD. Jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD Klungkung untuk pemeriksaan luar. Tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pasa tubuh korban.
Informasi di lokasi, Gebeng selama ini mengalami lumpuh pada kakinya, baru diketahui keluarganya hilang sejak Jumat pukul 06.00 Wita. Ketika itu ketika keluarganya membawakan sarapan ternyata Gebeng tidak ada di dalam kamar. Keluarga pun mulai panik dan berusaha melakukan pencarian di luar rumah termasuk menanyakan ke tetangganya. Ternyata ada pemudi warga setempat yang melihat Gebeng duduk di pinggir sungai wilayah Banjar Pegatepan, Desa Gelgel, yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya di Banjar Balai Tumbak, Desa Gelgel, pada Jumat dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.
Dari informasi itu keluarga langsung mencari dengan menelusuri arus sungai, termasuk menanyakan kepada orang pintar. Namun karena tak kunjung ditemukan pihak keluarga berinisiatif mencari menggunakan gong. Akhirnya, berselang satu jam kemudian Gebeng ditemukan dalam posisi telungkup di sungai wilayah Dusun Tangkas, Desa Gelgel, berjarak sekitar 800 meter dari terakhir kali Gebeng dilihat warga di sungai wilayah Banjar Pegatepan, Desa Gelgel.
Tidak dietemukan adanya tanda-tanda kekerasan, untuk sementara Gebeng diduga tewas karena terseret arus sungai. "Kami dari pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah sehingga kami tidak meminta dilakukan otopsi jenazah," ujar seorang cucunya, I Nengah Sudiarsa, 42, saat ditemui di depan ruang jenazah.
Disebutkan, meskipun sudah renta dan lumpuh, korban masih suka ke luar rumah sendirian. Bahkan korban berjalan menggunakan tangan dan pantatnya alias ngesot. "Sudah sering ke luar rumah, biasanya ditemukan di dekat rumah, namun kali ini hilang selama 2 hari, sejak 27 Desember 2019," ujar Sudiarsa.
Selanjutnya jenazah sang nenek akan dikremasi di krematorium Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Soma Wage Kulantir, Senin (30/12) hari ini.
Kanit Reskrim Polsek Klungkung Iptu Dewa Nyoman Agusman mengatakan jajaran Polres Klungkung maupun Polsek Klungkung langsung mendatangi TKP, mengevakuasi mayat korban dan meminta keterangan sejumlah saksi. "Pihak keluarga saat ini belum melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Korban saat ini sedang berada di Kamar mayat RSUD Klungkung, rencananya pihak keluarga akan melakukan kremasi," ujarnya. *wan
Ketika ditemukan, tubuh Gebeng sudah dalam kondisi lebam dan membusuk. Kejadian ini langsung dilaporkan ke petugas kepolisian maupun BPBD. Jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD Klungkung untuk pemeriksaan luar. Tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pasa tubuh korban.
Informasi di lokasi, Gebeng selama ini mengalami lumpuh pada kakinya, baru diketahui keluarganya hilang sejak Jumat pukul 06.00 Wita. Ketika itu ketika keluarganya membawakan sarapan ternyata Gebeng tidak ada di dalam kamar. Keluarga pun mulai panik dan berusaha melakukan pencarian di luar rumah termasuk menanyakan ke tetangganya. Ternyata ada pemudi warga setempat yang melihat Gebeng duduk di pinggir sungai wilayah Banjar Pegatepan, Desa Gelgel, yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya di Banjar Balai Tumbak, Desa Gelgel, pada Jumat dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.
Dari informasi itu keluarga langsung mencari dengan menelusuri arus sungai, termasuk menanyakan kepada orang pintar. Namun karena tak kunjung ditemukan pihak keluarga berinisiatif mencari menggunakan gong. Akhirnya, berselang satu jam kemudian Gebeng ditemukan dalam posisi telungkup di sungai wilayah Dusun Tangkas, Desa Gelgel, berjarak sekitar 800 meter dari terakhir kali Gebeng dilihat warga di sungai wilayah Banjar Pegatepan, Desa Gelgel.
Tidak dietemukan adanya tanda-tanda kekerasan, untuk sementara Gebeng diduga tewas karena terseret arus sungai. "Kami dari pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah sehingga kami tidak meminta dilakukan otopsi jenazah," ujar seorang cucunya, I Nengah Sudiarsa, 42, saat ditemui di depan ruang jenazah.
Disebutkan, meskipun sudah renta dan lumpuh, korban masih suka ke luar rumah sendirian. Bahkan korban berjalan menggunakan tangan dan pantatnya alias ngesot. "Sudah sering ke luar rumah, biasanya ditemukan di dekat rumah, namun kali ini hilang selama 2 hari, sejak 27 Desember 2019," ujar Sudiarsa.
Selanjutnya jenazah sang nenek akan dikremasi di krematorium Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Soma Wage Kulantir, Senin (30/12) hari ini.
Kanit Reskrim Polsek Klungkung Iptu Dewa Nyoman Agusman mengatakan jajaran Polres Klungkung maupun Polsek Klungkung langsung mendatangi TKP, mengevakuasi mayat korban dan meminta keterangan sejumlah saksi. "Pihak keluarga saat ini belum melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Korban saat ini sedang berada di Kamar mayat RSUD Klungkung, rencananya pihak keluarga akan melakukan kremasi," ujarnya. *wan
Komentar