Peradah dan Permudhita Berkolaborasi
Meski baru diresmikan pada 31 Januari 2016, Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia provinsi Banten telah memiliki agenda besar.
TANGERANG, NusaBali
Mereka akan melakukan Tirtayatra ke Malang pada 8-11 September mendatang. Untuk kegiatan tersebut, mereka berkolaborasi dengan Perhimpunan Pemuda Pemudi Hindu Tangerang (Permudhita). Ketua Peradah DPP Banten Gusti Putu Mahardika, Selasa (2/8) mengatakan guna mewujudkan Tirtayatra dan aksi sosial kepada umat Hindu di Malang itu, Peradah Banten telah melakukan penggalian dana.
Dalam mencari dana, mereka juga bekerjasama dengan Permudhita. Maklum, posisi Ketua Peradah Banten maupun Permudhita dipegang langsung oleh Mahardika sehingga saat melakukan kegiatan mereka saling bahu membahu. Menurut Mahardika, penggalian dana sampai saat ini masih terus berlangsung sampai mendekati keberangkatan.
Penggalian dana tidak hanya mengandalkan proposal. “Kami kurang maximal dalam penggalian dana melalui proposal, karena banjar Tangerang juga sedang mengadakan penggalian dana besar-besaran yang sifatnya mendesak pula,” jelas Mahardika.
Oleh karena itu, mereka membuka warung Bali yang menyediakan berbagai masakan Bali di pura. Lalu membuka cuci steam di pura dan mengumpulkan sampah plastik serta kertas yang nantinya dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka. Semua hasil dari kegiatan tersebut mereka salurkan dalam bentuk bantuan kepada umat Hindu dan pura setempat.
Bantuan berupa alat-alat sembahyang, buku-buku agama dan dana punia untuk operasional pura. Mereka mengagendakan mengunjungi tujuh pura. “Rencana kami ke tujuh pura. Saat ini sudah ada 10 orang dari Peradah dan 20 orang dari Permudhita ikut Tirtayatra,” imbuhnya. K22
Mereka akan melakukan Tirtayatra ke Malang pada 8-11 September mendatang. Untuk kegiatan tersebut, mereka berkolaborasi dengan Perhimpunan Pemuda Pemudi Hindu Tangerang (Permudhita). Ketua Peradah DPP Banten Gusti Putu Mahardika, Selasa (2/8) mengatakan guna mewujudkan Tirtayatra dan aksi sosial kepada umat Hindu di Malang itu, Peradah Banten telah melakukan penggalian dana.
Dalam mencari dana, mereka juga bekerjasama dengan Permudhita. Maklum, posisi Ketua Peradah Banten maupun Permudhita dipegang langsung oleh Mahardika sehingga saat melakukan kegiatan mereka saling bahu membahu. Menurut Mahardika, penggalian dana sampai saat ini masih terus berlangsung sampai mendekati keberangkatan.
Penggalian dana tidak hanya mengandalkan proposal. “Kami kurang maximal dalam penggalian dana melalui proposal, karena banjar Tangerang juga sedang mengadakan penggalian dana besar-besaran yang sifatnya mendesak pula,” jelas Mahardika.
Oleh karena itu, mereka membuka warung Bali yang menyediakan berbagai masakan Bali di pura. Lalu membuka cuci steam di pura dan mengumpulkan sampah plastik serta kertas yang nantinya dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka. Semua hasil dari kegiatan tersebut mereka salurkan dalam bentuk bantuan kepada umat Hindu dan pura setempat.
Bantuan berupa alat-alat sembahyang, buku-buku agama dan dana punia untuk operasional pura. Mereka mengagendakan mengunjungi tujuh pura. “Rencana kami ke tujuh pura. Saat ini sudah ada 10 orang dari Peradah dan 20 orang dari Permudhita ikut Tirtayatra,” imbuhnya. K22
1
Komentar