Waker Las Embung Bocor
Dari 22 embung yang ada di Karangasem, lima embung di antaranya pernah bocor. Perbaikan dilakukan dengan car alas melibatkan waker embung.
AMLAPURA, NusaBali
Pengelasan dilakukan di lapisan geomembran. Melancarkan pekerjaan las, terlebih dahulu air embung dikuras, dikeringkan dan dibersihkan.
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa mengatakan, lima embung yang sempat bocor yakni Embung Desa Bukit, Embung Banjar Temukus, Embung Desa Datah 1, Embung Desa Datah 2, dan Embung Desa Seraya Timur. Embung di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang selama ini dipenuhi abu vulkanik. Juga ada keretakan di setiap sudut embung. Kerusakan terjadi akibat goyangan gempa yang menyebabkan air bocor. Airnya juga tercemar gas belerang bercampur abu vulkanik.
Embung ini dibangun tahun 2009 dengan biaya Rp 11,329 miliar dari APBN. Ukuran embung dengan panjang 100 meter, lebar 40 meter, tinggi 5 meter, di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Kapasitas 16.750 meterkubik. Air embung dimanfaatkan oleh warga Banjar Temukus berpenduduk 910 jiwa, Banjar Kiduling Kreteg berpenduduk 587 jiwa, dan Banjar Angsoka berpenduduk 652 jiwa.
Sedangkan Embung Datah I di Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang dengan kapasitas 16.250 meterkubik berbiaya Rp 3,649 miliar. Embung Datah II berkapasitas 10.250 meterkubik dengan biaya Rp 8,244 miliar. “Kelima embung yang bocor tidak bisa dimanfaatkan warga yang tinggal di pegunungan,” kata Nyoman Sutirtayasa didampingi Kabid SDA I Made Wiguna, Senin (30/12).
Nyoman Sutirtayasa mensyukuri perbaikan bisa dilakukan oleh waker embung. “Waker telah bisa memperbaiki embung bocor dengan las. Lapisan geomembran dipanaskan, selanjutnya disetrika,” katanya. Perbaikan embung bocor berbiaya murah. Diawali dengan menguras seluruh air yang tergenang di embung, kemudian membersihkannya agar lapisan yang bocor kelihatan. Anehnya embung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, yang pertama kali dibangun tahun 1998 dengan kapasitas 4.432 meterkubik belum pernah bocor. *k16
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa mengatakan, lima embung yang sempat bocor yakni Embung Desa Bukit, Embung Banjar Temukus, Embung Desa Datah 1, Embung Desa Datah 2, dan Embung Desa Seraya Timur. Embung di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang selama ini dipenuhi abu vulkanik. Juga ada keretakan di setiap sudut embung. Kerusakan terjadi akibat goyangan gempa yang menyebabkan air bocor. Airnya juga tercemar gas belerang bercampur abu vulkanik.
Embung ini dibangun tahun 2009 dengan biaya Rp 11,329 miliar dari APBN. Ukuran embung dengan panjang 100 meter, lebar 40 meter, tinggi 5 meter, di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Kapasitas 16.750 meterkubik. Air embung dimanfaatkan oleh warga Banjar Temukus berpenduduk 910 jiwa, Banjar Kiduling Kreteg berpenduduk 587 jiwa, dan Banjar Angsoka berpenduduk 652 jiwa.
Sedangkan Embung Datah I di Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang dengan kapasitas 16.250 meterkubik berbiaya Rp 3,649 miliar. Embung Datah II berkapasitas 10.250 meterkubik dengan biaya Rp 8,244 miliar. “Kelima embung yang bocor tidak bisa dimanfaatkan warga yang tinggal di pegunungan,” kata Nyoman Sutirtayasa didampingi Kabid SDA I Made Wiguna, Senin (30/12).
Nyoman Sutirtayasa mensyukuri perbaikan bisa dilakukan oleh waker embung. “Waker telah bisa memperbaiki embung bocor dengan las. Lapisan geomembran dipanaskan, selanjutnya disetrika,” katanya. Perbaikan embung bocor berbiaya murah. Diawali dengan menguras seluruh air yang tergenang di embung, kemudian membersihkannya agar lapisan yang bocor kelihatan. Anehnya embung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, yang pertama kali dibangun tahun 1998 dengan kapasitas 4.432 meterkubik belum pernah bocor. *k16
1
Komentar