Shortcut Titik 5-6 Jadi Wisata Selfie
Di lokasi shortcut Denpasar-Singaraja akan dibangun rest area dengan anggaran Rp 10 miliar
SINGARAJA, NusaBali
Sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, ruas jalan shortcut titik 5-6, jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, menjadi spot selfie. Pengguna jalan yang melintas sengaja berhenti di beberapa titik, terutama di jembatan sepanjang 201 meter, buat berselfie ria. Rencananya, shortcut titik 5-6 segera akan dilengkapi rest area, agar pengguna jalan dapat puas berfoto maupun istirahat sejenak secara aman tanpa menganggu arus lalulintas.
Informasi dihimpun, Rabu (1/1/2020), jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan shortcut titik 5-6 yang berada di wilayah desa bertetangga, Desa Wanagiri-Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, belum begitu padat, sejak dibuka secara umum pada Senin (30/12/2019). Ini karena, kendaraan yang datang dari arah Denpasar-Singaraja atau sebaliknya tidak begitu ramai. Kemungkinan, akibat perayaan penyambutan malam pergantian tahun, sehingga tidak banyak yang bepergian.
Meski demikian, setiap kendaraan yang melintas di ruas jalan shortcut titik 5-6 berhenti sejenak. Pengemudi dan penumpangnya turun hanya untuk berselfie, sambil mengambil beberapa cuplikan video. Mereka yang sempat berhenti mengambil posisi selfie tepat berada di jembatan sepanjang 210 meter. “Ini sekarang masih hujan dari pagi, biasanya yang selfie di atas jembatan, tapi sekarang masih sepi karena hujan,” ujar Andi salah satu pekerja dari PT Adhi-Cipta KSO, Rabu sore.
Menurut rencana, ruas jalan shortcut titik 5-6 segera akan dilengkapi dengan rest area. Pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII telah mengajukan biaya pembangunan ke Kementerian PUPR, senilai hampir Rp 10 miliar. Luas rest area nanti sekitar 10 hektare berada di zona III, tepatnya di sisi kiri ruas jalan arah Denpasar dari Singaraja. “Mudah-mudahan disetujui, kalau disetujui tahun 2020 sudah dapat dikerjakan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN wilayah VIII, Ketut Payun Astapa.
Rest area, kata Payun Astapa dirancang menggunakan lahan kurang lebih 10 hektare, dimana 40 are sebagai pusat bangunan, sedangkan sisanya untuk areal parkir. Payun memberi gambaran kasar rest area itu, akan dibangun taman kemudian dibangun maskot Kota Singaraja yakni patung Singa Ambararaja. Di beberapa titik juga disiapkan bale bengong sebagai tempat peristirahatan, dan juga toilet.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono saat meninjau pembangunan ruas jalan shortcut titik 5-6 pada September 2019, mengingatkan pihak Balai agar membangun fasilitas rest area untuk pengguna kendaraan yang melintas, sambil menikmati suasana yang ada. “Stop over itu bukan untuk jualan, tetapi bagaimana masyarakat bisa menikmati suasana dengan beristrihat sejenak. Termasuk juga ornamen yang ada harus disesuaikan dengan kearifian lokal,” katanya. *k19
Informasi dihimpun, Rabu (1/1/2020), jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan shortcut titik 5-6 yang berada di wilayah desa bertetangga, Desa Wanagiri-Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, belum begitu padat, sejak dibuka secara umum pada Senin (30/12/2019). Ini karena, kendaraan yang datang dari arah Denpasar-Singaraja atau sebaliknya tidak begitu ramai. Kemungkinan, akibat perayaan penyambutan malam pergantian tahun, sehingga tidak banyak yang bepergian.
Meski demikian, setiap kendaraan yang melintas di ruas jalan shortcut titik 5-6 berhenti sejenak. Pengemudi dan penumpangnya turun hanya untuk berselfie, sambil mengambil beberapa cuplikan video. Mereka yang sempat berhenti mengambil posisi selfie tepat berada di jembatan sepanjang 210 meter. “Ini sekarang masih hujan dari pagi, biasanya yang selfie di atas jembatan, tapi sekarang masih sepi karena hujan,” ujar Andi salah satu pekerja dari PT Adhi-Cipta KSO, Rabu sore.
Menurut rencana, ruas jalan shortcut titik 5-6 segera akan dilengkapi dengan rest area. Pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII telah mengajukan biaya pembangunan ke Kementerian PUPR, senilai hampir Rp 10 miliar. Luas rest area nanti sekitar 10 hektare berada di zona III, tepatnya di sisi kiri ruas jalan arah Denpasar dari Singaraja. “Mudah-mudahan disetujui, kalau disetujui tahun 2020 sudah dapat dikerjakan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN wilayah VIII, Ketut Payun Astapa.
Rest area, kata Payun Astapa dirancang menggunakan lahan kurang lebih 10 hektare, dimana 40 are sebagai pusat bangunan, sedangkan sisanya untuk areal parkir. Payun memberi gambaran kasar rest area itu, akan dibangun taman kemudian dibangun maskot Kota Singaraja yakni patung Singa Ambararaja. Di beberapa titik juga disiapkan bale bengong sebagai tempat peristirahatan, dan juga toilet.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono saat meninjau pembangunan ruas jalan shortcut titik 5-6 pada September 2019, mengingatkan pihak Balai agar membangun fasilitas rest area untuk pengguna kendaraan yang melintas, sambil menikmati suasana yang ada. “Stop over itu bukan untuk jualan, tetapi bagaimana masyarakat bisa menikmati suasana dengan beristrihat sejenak. Termasuk juga ornamen yang ada harus disesuaikan dengan kearifian lokal,” katanya. *k19
Komentar