Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil di Jalan Bypass Ngurah Rai
Cuaca ekstrem berupa angin kencang yang terjadi pada Kamis (2/1) pukul 11.30 Wita mengakibatkan sebatang pohon perindang di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, tumbang.
MANGUPURA, NusaBali
Naasnya, saat pohon jenis Ketapang itu ambruk, dua mobil sedang melintas. Akibatnya, dua mobil tersebut terkena serpihan pohon dan penyok bagian atap. Beruntung, kedua pengemudi selamat dan hanya mengalami shock.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari, menerangkan pohon yang tumbang dan menimpa dua unit mobil yang sedang melintas dari arah Denpasar menuju Bandara Ngurah Rai, terjadi tepat di depan toko Bali Games Indonesia, Kuta. Pohon yang memiliki diameter sekitar 1 meter dan tinggi sekitar 15 meter tersebut menimpa 2 unit mobil yakni mobil Ayla bernopol DK 1761 QK yang dikemudikan oleh Komang Ariana yang tinggal di Dalung Permai. Sementara, satunya mobil jenis pickup dengan nopol DK 8710 GE yang dikemudikan oleh I Putu Pastika, warga Tabanan. Meski dua mobil naas itu tertimpa pohon dan mengalami rusak cukup parah, namun kedua pengemudi berhasil selamat dan hanya mengalami shock. Selain mengakibatkan dua mobil rusak, pohon tumbang tersebut juga merusak kabel telepon dan memicu kemacetan arus lalu lintas selama dua jam. “Pengemudi selamat, hanya shock saja,” kata Ermy Setiari, Kamis siang.
Ermy Setiari menjelaskan, tumbangnya pohon tersebut diduga disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah tua dan akar pohon yang sudah lapuk. Selain itu faktor cuaca di Bali yang saat ini mengalami peningkatan intensitas hujan dan angin, juga membuat kondisi pohon menjadi semakin rapuh. Evakuasi pohon tumbang tersebut memakan waktu selama 1 jam, yang dilakukan oleh petugas BPBD bersama Dinas LHK Badung, Rescue Damkar Badung, Polresta Denpasar, dan masyarakat.
Kendati kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun kerugian material atas peristiwa tersebut diperkirakan sekitar Rp 25.000.000. Di sisi lain pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya potensi kejadian tersebut. Menurut Ermy Setiari, peristiwa pohon tumbang tersebut merupakan yang pertama terjadi di wilayah Badung Selatan di awal 2020 ini. Sedangkan dari data kejadian bencana BPBD Badung di tahun 2019, kejadian pohon tumbang menempati urutan kedua dengan jumlah 173 kejadian, di peringkat pertama yaitu kebakaran dengan 184 kejadian.
“Kami berharap masyarakat agar lebih waspada saat musim hujan tiba. Karena, berbagai hal bisa terjadi termasuk pohon tumbang dan longsor. Untuk itu, masyarakat harap memperhatikan kondisi sekitar saat beraktivitas,” tuturnya. *dar
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari, menerangkan pohon yang tumbang dan menimpa dua unit mobil yang sedang melintas dari arah Denpasar menuju Bandara Ngurah Rai, terjadi tepat di depan toko Bali Games Indonesia, Kuta. Pohon yang memiliki diameter sekitar 1 meter dan tinggi sekitar 15 meter tersebut menimpa 2 unit mobil yakni mobil Ayla bernopol DK 1761 QK yang dikemudikan oleh Komang Ariana yang tinggal di Dalung Permai. Sementara, satunya mobil jenis pickup dengan nopol DK 8710 GE yang dikemudikan oleh I Putu Pastika, warga Tabanan. Meski dua mobil naas itu tertimpa pohon dan mengalami rusak cukup parah, namun kedua pengemudi berhasil selamat dan hanya mengalami shock. Selain mengakibatkan dua mobil rusak, pohon tumbang tersebut juga merusak kabel telepon dan memicu kemacetan arus lalu lintas selama dua jam. “Pengemudi selamat, hanya shock saja,” kata Ermy Setiari, Kamis siang.
Ermy Setiari menjelaskan, tumbangnya pohon tersebut diduga disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah tua dan akar pohon yang sudah lapuk. Selain itu faktor cuaca di Bali yang saat ini mengalami peningkatan intensitas hujan dan angin, juga membuat kondisi pohon menjadi semakin rapuh. Evakuasi pohon tumbang tersebut memakan waktu selama 1 jam, yang dilakukan oleh petugas BPBD bersama Dinas LHK Badung, Rescue Damkar Badung, Polresta Denpasar, dan masyarakat.
Kendati kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun kerugian material atas peristiwa tersebut diperkirakan sekitar Rp 25.000.000. Di sisi lain pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya potensi kejadian tersebut. Menurut Ermy Setiari, peristiwa pohon tumbang tersebut merupakan yang pertama terjadi di wilayah Badung Selatan di awal 2020 ini. Sedangkan dari data kejadian bencana BPBD Badung di tahun 2019, kejadian pohon tumbang menempati urutan kedua dengan jumlah 173 kejadian, di peringkat pertama yaitu kebakaran dengan 184 kejadian.
“Kami berharap masyarakat agar lebih waspada saat musim hujan tiba. Karena, berbagai hal bisa terjadi termasuk pohon tumbang dan longsor. Untuk itu, masyarakat harap memperhatikan kondisi sekitar saat beraktivitas,” tuturnya. *dar
Komentar