Genangan Air Menuju Objek Wisata
Tidak Ada Drainase, Timbulkan Kemacetan
“Kalau sudah hujan dikit saja, pasti ada genangan mas. Ya, karena kondisinya di sini memang tidak ada drainase. Air juga tidak bisa meresap ke dalam tanah”
MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur kawasan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Kamis (2/1) malam menimbulkan sejumlah genangan air di ruas Jalan Raya Uluwatu. Bahkan, dua titik genangan terpantau cukup tinggi pada Jumat (3/1) siang. Mirisnya, genangan air di akses menuju sejumlah objek pariwisata di kawasan Pecatu dan Ungasan ini menimbulkan kemacetan.
Salah seorang warga bernama Darmin, 30, mengatakan, genangan air di Jalan Raya Uluwatu tepatnya di samping Supermarket Nirmala tersebut terjadi sejak Kamis malam. Dimana, setelah hujan mengguyur kawasan itu, genangan air langsung muncul. Mirisnya, genangan itu tidak bisa hilang setelah hujan reda. Namun, tetap ada hingga Jumat siang.
Diakuinya, kejadian genangan air ini, sudah biasa terjadi setiap ada hujan. Hal ini disebabkan tidak adanya drainase di sekitar lokasi yang berfungsi untuk mengalirkan air itu. "Kalau sudah hujan dikit saja, pasti ada genangan mas. Ya, karena kondisinya di sini memang tidak ada drainase. Air juga tidak bisa meresap ke dalam tanah," ujarnya saat ditemui di lokasi Jumat (3/1) siang.
Kejadian tergenangnya air di jalan itu, aku dia, awalnya setinggi lutut orang dewasa. Namun, setelah itu turun setengah betis. Meski turun, genangan air itu tetap ada. Dampak yang ditimbulkan dari genangan itu menyebabkan kemacetan di ruas jalan penghubung obyek wisata di kawasan Pecatu. "Kalau sudah begini (genangan air,red), pasti akan macet. Karena mobil dan motor sampai di sini langsung pelan. Kalau pas usai hujan, genangan air lumayan tinggi, tapi sekarang sudah mendingan karena rembes terkena ban mobil dan motor," katanya.
Dikonfirmasi terkait genangan air itu, Camat Kuta Selatan, I Made Widiana tidak menampiknya. Bahkan, pada Kamis siang pasca hujan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Badung dan diteruskan ke Balai Jalan Nasional yang menangani Jalan Raya Uluwatu. Namun, hingga Jumat siang belum mendapat respon. Ditanyai terkait penyebab air yang terus menggenang, Widiana menyebut kalau di seputaran lokasi memang tidak ada drainase, sehingga air tetap ada di jalan itu. Diperparah kondisi jalan yang sedikit rendah. Nah, saat terjadi hujan dengan intensitas kecil saja, selalu ada genangan air. "Kejadian itu sudah kita laporkan kemarin. Memang kondisi genangan air itu menjadi atensi kita. Apalagi, Jalan Raya Uluwatu memang akses ke sejumlah lokasi pariwisata," ungkapnya.
Lebih jauh diakuinya, sebelum banyaknya permukiman penduduk di sekitar lokasi, air tersebut mengalir ke perkebunan sekitarnya. Tapi, setelah berdiri bangunan rumah dan toko, akses ke luar air itu terhambat dan menjadi genangan. Untuk mengatasi dampak dan juga kemacetan, pihaknya sudah mengusulkan menjadi prioritas dalam pertemuan dengan warga dan instansi terkait sebelumnya. "Kalau mengandalkan untuk kering, itu cukup lama. Apalagi saat musim hujan seperti ini. Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk untuk menyediakan pompa untuk menyedot. Tapi, sampai saat ini belum terealisasi. Makanya kita harapkan kedepannya akan diatensi khusus oleh Balai Jalan Nasional yang memang kewenangannya untuk jalan itu," ungkapnya.
Selain di jalan dekat supermarket Nirmala, genangan air juga terjadi di samping Pos Polisi Uluwatu. Genangan air juga terpantau cukup tinggi. Pun kondisi tanah di lokasi kedua itu cukup rendah. Meski demikian, di lokasi ke dua ini pembangunan tidak sekrodrit yang ada di samping supermarket Nirmala tersebut. Meski demikian, tetap memberikan dampak kemacetan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.*dar
Salah seorang warga bernama Darmin, 30, mengatakan, genangan air di Jalan Raya Uluwatu tepatnya di samping Supermarket Nirmala tersebut terjadi sejak Kamis malam. Dimana, setelah hujan mengguyur kawasan itu, genangan air langsung muncul. Mirisnya, genangan itu tidak bisa hilang setelah hujan reda. Namun, tetap ada hingga Jumat siang.
Diakuinya, kejadian genangan air ini, sudah biasa terjadi setiap ada hujan. Hal ini disebabkan tidak adanya drainase di sekitar lokasi yang berfungsi untuk mengalirkan air itu. "Kalau sudah hujan dikit saja, pasti ada genangan mas. Ya, karena kondisinya di sini memang tidak ada drainase. Air juga tidak bisa meresap ke dalam tanah," ujarnya saat ditemui di lokasi Jumat (3/1) siang.
Kejadian tergenangnya air di jalan itu, aku dia, awalnya setinggi lutut orang dewasa. Namun, setelah itu turun setengah betis. Meski turun, genangan air itu tetap ada. Dampak yang ditimbulkan dari genangan itu menyebabkan kemacetan di ruas jalan penghubung obyek wisata di kawasan Pecatu. "Kalau sudah begini (genangan air,red), pasti akan macet. Karena mobil dan motor sampai di sini langsung pelan. Kalau pas usai hujan, genangan air lumayan tinggi, tapi sekarang sudah mendingan karena rembes terkena ban mobil dan motor," katanya.
Dikonfirmasi terkait genangan air itu, Camat Kuta Selatan, I Made Widiana tidak menampiknya. Bahkan, pada Kamis siang pasca hujan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Badung dan diteruskan ke Balai Jalan Nasional yang menangani Jalan Raya Uluwatu. Namun, hingga Jumat siang belum mendapat respon. Ditanyai terkait penyebab air yang terus menggenang, Widiana menyebut kalau di seputaran lokasi memang tidak ada drainase, sehingga air tetap ada di jalan itu. Diperparah kondisi jalan yang sedikit rendah. Nah, saat terjadi hujan dengan intensitas kecil saja, selalu ada genangan air. "Kejadian itu sudah kita laporkan kemarin. Memang kondisi genangan air itu menjadi atensi kita. Apalagi, Jalan Raya Uluwatu memang akses ke sejumlah lokasi pariwisata," ungkapnya.
Lebih jauh diakuinya, sebelum banyaknya permukiman penduduk di sekitar lokasi, air tersebut mengalir ke perkebunan sekitarnya. Tapi, setelah berdiri bangunan rumah dan toko, akses ke luar air itu terhambat dan menjadi genangan. Untuk mengatasi dampak dan juga kemacetan, pihaknya sudah mengusulkan menjadi prioritas dalam pertemuan dengan warga dan instansi terkait sebelumnya. "Kalau mengandalkan untuk kering, itu cukup lama. Apalagi saat musim hujan seperti ini. Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk untuk menyediakan pompa untuk menyedot. Tapi, sampai saat ini belum terealisasi. Makanya kita harapkan kedepannya akan diatensi khusus oleh Balai Jalan Nasional yang memang kewenangannya untuk jalan itu," ungkapnya.
Selain di jalan dekat supermarket Nirmala, genangan air juga terjadi di samping Pos Polisi Uluwatu. Genangan air juga terpantau cukup tinggi. Pun kondisi tanah di lokasi kedua itu cukup rendah. Meski demikian, di lokasi ke dua ini pembangunan tidak sekrodrit yang ada di samping supermarket Nirmala tersebut. Meski demikian, tetap memberikan dampak kemacetan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.*dar
Komentar