Renovasi Pasar Baturiti, Tabanan, Rampung
Padagang Masih Berjualan di Lapangan
Pedagang berharap segera dipindah. Karena kalau hujan, para pedagang tidak nyaman berjualan di lapangan
TABANAN, NusaBali
Renovasi Pasar Baturiti, Tabanan, pasca diguncang gempa Lombok tahun 2018, rampung. Namun para pedagang belum dipindahkan ke pasar baru ini. Mereka masih berjualan di lapangan menggunakan tenda darurat.
Ketika hujan, pasar darurat itu becek. Para pedagang pun berharap segera pindah ke pasar baru. Pantauan di lokasi, Pasar Baturiti telah rampung dan tertata rapi. Tampak para bekerja masih memindahkan material sisa proyek pasar.
Camat Baturiti I Wayan Adi Astrawan mengatakan, para pedagang memang berharap segera dapat pindah. Apalagi gedung pasar sudah selesai direhab. “Memang pedagang berharap segera dipindah. Karena kalau hujan, para pedagang tidak nyaman berjualan di lapangan,” ujarnya, Jumat (3/1).
Dia tak mengetahui kapan pedagang akan dipindah. Padahal pasar telah siap ditempati oleh para pedagang.“Saya kurang tahu kapan para pedagang bisa dipindah, padahal gedung sudah siap,” tegasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Ni Wayan Primayani mengakui rehab gedung Pasar Baturiti memang sudah tuntas. Renovasi pasar yang ambruk saat gempa Lombok tersebut menelan biaya Rp 2,8 miliar. Biaya ini dari bantuan pusat. Saat ini, tinggal bersih-bersih di halaman agar pedagang dapat segera masuk. “Target kami Januari 2020 ini, para pedagang sudah bisa masuk ke pasar ini,” ujarnya.
Dikatakan, pihak rekanan pasar sudah menyerahkan bangunan pasar tersebut, namun belum menghibahkan ke daerah. “Kami segera akan memindahkan para pedagang dari tanah lapangan ke pasar ini,” akunya.
Menurut Primayani, di pasar yang baru ini ada tempat berjualan dalam los ukuran 3 meter x 1,5 meter dan mampu menampung 160 pedagang. Ada juga 36 kios ukuran 3 meter x 4 meter di bagian depan. “Tapi belum semua pedagang bisa tertampung. Karena sebelumnya banyak pedagang yang jualan di areal parkir depan pasar,” tandasnya. *des
Ketika hujan, pasar darurat itu becek. Para pedagang pun berharap segera pindah ke pasar baru. Pantauan di lokasi, Pasar Baturiti telah rampung dan tertata rapi. Tampak para bekerja masih memindahkan material sisa proyek pasar.
Camat Baturiti I Wayan Adi Astrawan mengatakan, para pedagang memang berharap segera dapat pindah. Apalagi gedung pasar sudah selesai direhab. “Memang pedagang berharap segera dipindah. Karena kalau hujan, para pedagang tidak nyaman berjualan di lapangan,” ujarnya, Jumat (3/1).
Dia tak mengetahui kapan pedagang akan dipindah. Padahal pasar telah siap ditempati oleh para pedagang.“Saya kurang tahu kapan para pedagang bisa dipindah, padahal gedung sudah siap,” tegasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Ni Wayan Primayani mengakui rehab gedung Pasar Baturiti memang sudah tuntas. Renovasi pasar yang ambruk saat gempa Lombok tersebut menelan biaya Rp 2,8 miliar. Biaya ini dari bantuan pusat. Saat ini, tinggal bersih-bersih di halaman agar pedagang dapat segera masuk. “Target kami Januari 2020 ini, para pedagang sudah bisa masuk ke pasar ini,” ujarnya.
Dikatakan, pihak rekanan pasar sudah menyerahkan bangunan pasar tersebut, namun belum menghibahkan ke daerah. “Kami segera akan memindahkan para pedagang dari tanah lapangan ke pasar ini,” akunya.
Menurut Primayani, di pasar yang baru ini ada tempat berjualan dalam los ukuran 3 meter x 1,5 meter dan mampu menampung 160 pedagang. Ada juga 36 kios ukuran 3 meter x 4 meter di bagian depan. “Tapi belum semua pedagang bisa tertampung. Karena sebelumnya banyak pedagang yang jualan di areal parkir depan pasar,” tandasnya. *des
Komentar