Gedung Kesenian Dibuka Tiap Minggu
Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, adalah salah satu tempat pertunjukan di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Kini gedung ini sangat representative untuk pentas kesenian setelah perehaban dua tahap. Gedung berkapasitas ribuan orang tersebut saat ini hanya dipakai untuk kegiatan pemerintah dan swasta. Untuk memaksimalkan pemanfaatan gedung tahun ini Pemkab Buleleng akan merancang jadwal khusus untuk pertunjukkan setiap minggu.
Gagasan tersebut diprakarsai Bupati Buleleng Agus Suradnyana yang ditemui belum lama ini, di kawasan Tugu Singa Ambara Raja. Ia mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengkoordinasikan hal tersebut dengan dinas terkait, untuk pemanfaatan gedung pertunjukkan terbesar di Buleleng tersebut. “Setiap minggu akan buka untuk tempat pertunjukkan baik itu lomba maupun hanya sebatas penampilan sekaa tertentu,” ujar Agus Suradnyana.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat Buleleng mulai bangkit dalam berkesenian. Namun ajang untuk menunjukkan kebolehan mereka baik di bidang seni tradisional maupun seni modern masih sangat terbatas. Kesempatan tersebut pun nantinya dapat dipakai untuk mengasah dan melatih mental seniman Buleleng untuk terbiasa tampil diatas panggung.
Selain itu, masyarakat Buleleng dan wisatawan yang berlibur di Buleleng dapat menyaksikan pertunjukan dan hiburan gedung kesenian. Hal tersebut pun jelas akan berpengaruh terhadap perputaran ekonomi Buleleng. “Jadi semuanya nanti diberdayakan, sehingga Kota Singaraja ini bisa lebih hidup, masyarakat juga dapat menikmati hiburan gratis, kemampuan seniman tersalurkan,” imbuhnya. Sementara itu, rehab gedung tersebut baru selesai.
Pengaspalan sekitar gedung yang baru rampung awal Juli 2016 lalu dengan menghabiskan anggaran Rp 640 Juta. Sebelumnya juga sempat dilaksanakan perehaban atap, plafond gedung pada akhir 2014 lalu dengan dana Rp 2,5 Miliar. * k23
Gagasan tersebut diprakarsai Bupati Buleleng Agus Suradnyana yang ditemui belum lama ini, di kawasan Tugu Singa Ambara Raja. Ia mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengkoordinasikan hal tersebut dengan dinas terkait, untuk pemanfaatan gedung pertunjukkan terbesar di Buleleng tersebut. “Setiap minggu akan buka untuk tempat pertunjukkan baik itu lomba maupun hanya sebatas penampilan sekaa tertentu,” ujar Agus Suradnyana.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat Buleleng mulai bangkit dalam berkesenian. Namun ajang untuk menunjukkan kebolehan mereka baik di bidang seni tradisional maupun seni modern masih sangat terbatas. Kesempatan tersebut pun nantinya dapat dipakai untuk mengasah dan melatih mental seniman Buleleng untuk terbiasa tampil diatas panggung.
Selain itu, masyarakat Buleleng dan wisatawan yang berlibur di Buleleng dapat menyaksikan pertunjukan dan hiburan gedung kesenian. Hal tersebut pun jelas akan berpengaruh terhadap perputaran ekonomi Buleleng. “Jadi semuanya nanti diberdayakan, sehingga Kota Singaraja ini bisa lebih hidup, masyarakat juga dapat menikmati hiburan gratis, kemampuan seniman tersalurkan,” imbuhnya. Sementara itu, rehab gedung tersebut baru selesai.
Pengaspalan sekitar gedung yang baru rampung awal Juli 2016 lalu dengan menghabiskan anggaran Rp 640 Juta. Sebelumnya juga sempat dilaksanakan perehaban atap, plafond gedung pada akhir 2014 lalu dengan dana Rp 2,5 Miliar. * k23
1
Komentar