Akan Ulangi Aksi, 2 Perampok Didor
Dua pelaku ini merampok mini mart di Kuta Selatan pada 25 Desember 2019. Keduanya diringkus saat akan mengulangi aksinya di Kuta Utara, Sabtu (4/1) dini hari.
DENPASAR, NusaBali
Tim Resmob Polda Bali menembak Edy Sugianto, 32, asal Bondowoso, Jawa Timur, dan Mohammad Kumaidi, 30, asal Bojonegoro, Jawa Timur, tersangka pelaku perampokan mini mart di Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada 25 Desember 2019. Keduanya ditembak di bagian kaki saat ditangkap, Sabtu (4/1) dini hari sekitar pukul 03.47 Wita di Jalan Raya Semer, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, tepat di depan Circle K Kerobokan. Pada saat penyergapan, kedua pelaku sedang merancang untuk melakukan perampokan di Circle K.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, mengungkapkan penangkapan terhadap kedua perampok asal Jawa Timur ini berawal dari laporan dari salah satu pegawai mini mart, Rondi Bagus Malindo, 22. Dalam laporan Lp-B/227/XII/2019/Bali/Resta Dps/Sek Kutsel korban asal Dusun Paseban RT/RW 002/010, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku dirampok saat bekerja di mini mart Jalan Kampus Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada 25 Desember 2019 sekitar pukul 02.00 Wita.
Korban mengaku pada Rabu dini hari itu sedang menata barang. Tiba-tiba ada seseorang masuk ke dalam mini mart dan menyapanya selayaknya konsumen. Pelaku yang datang menggunakan helm dan masker penutup wajah itu masuk dengan menjinjing tas warna hitam seperti hendak berbelanja. Korban lalu menuju ke meja kasir hendak melayani pelaku yang dikira konsumen tersebut.
Setelah korban berada di balik meja kasir, orang yang dikira hendak berbelanja itu malah menodongnya menggunakan senjata tajam berupa parang pada bagian leher. Pelaku menyuruh korban duduk dan minta diambilkan uang pada laci kasir dan HP pada kolong meja kasir. Korban yang ketakutan, menyerahkan uang dan HP yang diminta pelaku.
“Total uang Rp 1 juta dan HP dua buah, masing-masing merek Xiaomi Redmi 8 warna hitam dan HP Andromax. Total kerugian Rp 4,2 juta. Setelah berhasil mengambil uang dan HP, pelaku kabur. Diduga saat itu seorang pelaku lainnya sedang menunggu di luar toko,” tutur Kombes Andi Fairan.
Berdasarkan laporan dan kronologis yang disampaikan korban, polisi melakukan pengejaran. Tim Resmob Polda Bali berkoordinasi dengan Polsek Kuta Selatan melakukan penyelidikan di TKP. Hasilnya, polisi mendapatkan ciri-ciri pelaku. Dari informasi dan data yang diperoleh selanjutnya polisi melakukan lidik. Pada Jumat (3/1) keberadaan salah satu pelaku termonitor.
Pelaku itu pun dilakukan pembuntutan. Hingga akhirnya pada Sabtu dini hari kemarin dilakukan penyergapan. Ternyata pada saat itu kedua pelaku sedang menyusun rencana untuk melakukan perampokan di Circle K di TKP. Saat itu keduanya masing-masing membawa sebilah pisau dapur untuk menodong korban.
“Selain dua buah pisau, barang bukti yang diamankan adalah helm HRC, jaket berwarna loreng, sebo warna hitam. Barang-barang tersebut juga dipakai waktu merampok di minimart di Jimbaran. Selanjutnya baju kaos lengan panjang, sebuah HP merek Samsung warna putih, HP merek Strawberry warna hitam, HP Blackberry warna putih, dan 2 buah power bank,” beber Kombes Andi Fairan.
Saat beraksi di mini mart di Jalam Kampus Unud, 25 Desember 2019, kedua pelaku datang menggunakan sepeda motor. Pelaku atas nama Edy Sugianto yang masuk ke dalam mini mart dan berpura-pura menjadi pembeli. Setelah korban berada di meja kasir, pelaku asal RT 29 RW 10 Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ini melakukan pengancaman dengan senjata tajam berupa parang.
Sementara pelaku Mohammad Kumaidi bertindak sebagai joki. Pelaku asal RT/RW 006/002 Desa Pilang, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur ini menunggu di luar mini mart. Setelah pelaku Edy Sugianto selesai beraksi, keduanya kabur meninggalkan TKP. Keduanya pada saat ditangkap sedang merancang untuk melakukan perampokan.
“Keduanya telah diamankan di Mapolda Bali. Kami masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan terhadap keduanya. Belum diketahui mereka sudah beraksi di mana saja. Selain itu apakah dalam beraksi hanya mereka berdua saja atau ada anggota lainnya. Saya mohon waktu agar kasus ini terungkap dengan terang. Soalnya ini meresahkan masyarakat,” tandasnya. *pol
Tim Resmob Polda Bali menembak Edy Sugianto, 32, asal Bondowoso, Jawa Timur, dan Mohammad Kumaidi, 30, asal Bojonegoro, Jawa Timur, tersangka pelaku perampokan mini mart di Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada 25 Desember 2019. Keduanya ditembak di bagian kaki saat ditangkap, Sabtu (4/1) dini hari sekitar pukul 03.47 Wita di Jalan Raya Semer, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, tepat di depan Circle K Kerobokan. Pada saat penyergapan, kedua pelaku sedang merancang untuk melakukan perampokan di Circle K.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, mengungkapkan penangkapan terhadap kedua perampok asal Jawa Timur ini berawal dari laporan dari salah satu pegawai mini mart, Rondi Bagus Malindo, 22. Dalam laporan Lp-B/227/XII/2019/Bali/Resta Dps/Sek Kutsel korban asal Dusun Paseban RT/RW 002/010, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku dirampok saat bekerja di mini mart Jalan Kampus Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada 25 Desember 2019 sekitar pukul 02.00 Wita.
Korban mengaku pada Rabu dini hari itu sedang menata barang. Tiba-tiba ada seseorang masuk ke dalam mini mart dan menyapanya selayaknya konsumen. Pelaku yang datang menggunakan helm dan masker penutup wajah itu masuk dengan menjinjing tas warna hitam seperti hendak berbelanja. Korban lalu menuju ke meja kasir hendak melayani pelaku yang dikira konsumen tersebut.
Setelah korban berada di balik meja kasir, orang yang dikira hendak berbelanja itu malah menodongnya menggunakan senjata tajam berupa parang pada bagian leher. Pelaku menyuruh korban duduk dan minta diambilkan uang pada laci kasir dan HP pada kolong meja kasir. Korban yang ketakutan, menyerahkan uang dan HP yang diminta pelaku.
“Total uang Rp 1 juta dan HP dua buah, masing-masing merek Xiaomi Redmi 8 warna hitam dan HP Andromax. Total kerugian Rp 4,2 juta. Setelah berhasil mengambil uang dan HP, pelaku kabur. Diduga saat itu seorang pelaku lainnya sedang menunggu di luar toko,” tutur Kombes Andi Fairan.
Berdasarkan laporan dan kronologis yang disampaikan korban, polisi melakukan pengejaran. Tim Resmob Polda Bali berkoordinasi dengan Polsek Kuta Selatan melakukan penyelidikan di TKP. Hasilnya, polisi mendapatkan ciri-ciri pelaku. Dari informasi dan data yang diperoleh selanjutnya polisi melakukan lidik. Pada Jumat (3/1) keberadaan salah satu pelaku termonitor.
Pelaku itu pun dilakukan pembuntutan. Hingga akhirnya pada Sabtu dini hari kemarin dilakukan penyergapan. Ternyata pada saat itu kedua pelaku sedang menyusun rencana untuk melakukan perampokan di Circle K di TKP. Saat itu keduanya masing-masing membawa sebilah pisau dapur untuk menodong korban.
“Selain dua buah pisau, barang bukti yang diamankan adalah helm HRC, jaket berwarna loreng, sebo warna hitam. Barang-barang tersebut juga dipakai waktu merampok di minimart di Jimbaran. Selanjutnya baju kaos lengan panjang, sebuah HP merek Samsung warna putih, HP merek Strawberry warna hitam, HP Blackberry warna putih, dan 2 buah power bank,” beber Kombes Andi Fairan.
Saat beraksi di mini mart di Jalam Kampus Unud, 25 Desember 2019, kedua pelaku datang menggunakan sepeda motor. Pelaku atas nama Edy Sugianto yang masuk ke dalam mini mart dan berpura-pura menjadi pembeli. Setelah korban berada di meja kasir, pelaku asal RT 29 RW 10 Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ini melakukan pengancaman dengan senjata tajam berupa parang.
Sementara pelaku Mohammad Kumaidi bertindak sebagai joki. Pelaku asal RT/RW 006/002 Desa Pilang, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur ini menunggu di luar mini mart. Setelah pelaku Edy Sugianto selesai beraksi, keduanya kabur meninggalkan TKP. Keduanya pada saat ditangkap sedang merancang untuk melakukan perampokan.
“Keduanya telah diamankan di Mapolda Bali. Kami masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan terhadap keduanya. Belum diketahui mereka sudah beraksi di mana saja. Selain itu apakah dalam beraksi hanya mereka berdua saja atau ada anggota lainnya. Saya mohon waktu agar kasus ini terungkap dengan terang. Soalnya ini meresahkan masyarakat,” tandasnya. *pol
1
Komentar