Wantilan dan Panyengker Hancur, Ibu dan Anak Benjol di Kepala
Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Bertumbangan
Pohon beringin (bingin) berdiameter sekitar dua meter dengan tinggi sekitar 45 meter di Setra Agung Pura Dalem Batan Kampuak, Banjar Pondok Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, tumbang akibat hujan dan angin kencang yang menerjang kawasan Denpasar, Sabtu (4/1).
DENPASAR, NusaBali
Pohon tersebut menimpa sebuah wantilan yang baru dibangun dua tahun lalu dan merobohkan panyengker setra. Tumbangnya pohon yang dikeramatkan oleh warga setempat ini terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, pangempon setra Jero Mangku Nyoman Suprapta tengah beristirahat di rumahnya di sebelah selatan setra. Saat itu angin diketahui berhembus cukup kencang ditambah hujan. Tanpa ada firasat, pohon tersebut tumbang ke arah timur laut tepat menimpa sebuah wantilan berukuran 10 meter x 6 meter.
Seluruh bangunan wantilan yang baru dibangun dua tahun lalu dengan menghabiskan dana Rp 140 juta, ambruk. Selain wantilan, tembok panyengker pura setinggi 1,5 meter juga roboh. Kerusakan yang dialami lebarnya mencapai 7 meter.
“Saat kejadian, saya sedang tidur. Saya dikasih tahu tetangga, ada yang kirim video ternyata kejadiannya di Setra Agung, saya langsung ke sini (Setra Agung, Red),” ujar pamangku Pura Dalem Batan Kampuak, Banjar Pondok Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jero Mangku Nyoman Suprapta, Sabtu kemarin.
Menurutnya, pohon yang sudah berumur sekitar 50 tahun itu tidak ada tanda-tanda akan tumbang, semisali ranting atau dedaunan yang mengering. Ternyata setelah dilihat akar pohon tersebut sudah membusuk. “Kalau dilihat itu akarnya memang sudah membusuk. Jadi hanya akar-akar kecil saja yang masih merekat ke tanah. Mungkin itu penyebabnya,” jelasnya.
Menurut Jero Mangku Nyoman Suprapta, pohon tersebut sangat dikeramatkan oleh krama setempat. Sebab, setiap akan melaksanakan ngaben dengan proses upacara besar, selalu melakukan ngangget don bingin di tempat tersebut. Kata dia, tidak ada firasat apapun sebelum pohon tersebut tumbang.
Untuk memotong kayu tersebut, Jero Mangku Nyoman Suprapta akan melaporkannya dulu ke desa adat untuk dilakukan matur piuning sebelum pemotongan pohon dilakukan. “Nanti paling dibuatkan pejatian saja dulu. Saya laporkan dulu ke prajuru, bagaimana nantinya,” tuturnya.
Perbaikan wantilan dan panyengker setra akan dibicarakan bersama prajuru dan krama, apakah akan diajukan ke pemerintah atau ada solusi lain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar IB Joni Wirabawa, mengatakan dalam sehari ini kemarin 10 titik pohon tumbang di Kota Denpasar yakni di Jalan Tukad Badung XIII, Jalan Pulau Moyo, Jalan Drupadi, Jalan Antasura, Jalan Bypass Ngurah Rai dekat SMP 9 Denpasar, Jalan Pulau Biak, Jalan Gunung Sari Gang 5 Sanur, Banjar Ponjok Desa Serangan, Jalan Tukad Badung XXX, dan Pantai Matahari Terbit Sanur. “Semua pohon langsung ditangani tim bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) bersama warga,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut ada satu korban yakni di parkiran Pantai Mertasari. Pohon yang tumbang menimpa pengunjung atas nama Nur Moh Ali Nur Rohman, 20, asal Grobogan, Jawa Tengah. Korban tertimpa pohon di parkiran Pantai Mertasari saat hendak mengambil motor. Korban sempat pingsan, namun setelah mendapat penanganan di tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Ambulans Damakesmas Denpasar Timur (Dentim) I, korban sudah sadarkan diri.
“Sudah mendapat penanganan, hanya nyeri pada pinggang dan sempat pingsan. Namun setelah itu sadar kembali. Hanya diberikan penanganan di TKP oleh Tim Ambulans Damakesmas Dentim I,” ungkapnya.
Dari Tabanan dilaporkan, angin kencang yang terjadi beberapa menit mengakibatkan ranting pohon patah dan menimpa pengendara motor, ibu dan anak, yang sedang melintas di Jalan Pulau Menjangan Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Sabtu (4/1). Ibu dan anak balita ini harus dilarikan ke rumah sakit karena kepalanya benjol.
Informasi yang dihimpun peristiwa naas ibi dan anak tertimpa pohon tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu I Gusti Ayu Komang Medyawati, 30, dan anaknya Bagus Ganya Daniswara, 4, datang dari arah selatan hendak ke utara. Setibanya di lokasi kejadian, mendadak dahan pohon tangi sebesar lengan jatuh menimpa korban.
Korban yang beralamat di Jalam Pajajaran Gang V Nomor 05 Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ini pun jatuh bersama dengan kendaraannya. Keduanya langsung ditolong oleh warga dan dibantu anggota polisi Brigadir I Made Suambara, dilarikan ke UGD BRSUD Tabanan.
Kapolsek Tabanan I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Agus Tri Waluyo mengatakan ibu dan anaknya sama-sama mengalami benjol di dahi. Sudah dibawa ke BRSUD Tabanan untuk dilakukan observasi. “Tidak sampai rawat inap, sudah pulang sekarang,” ujarnya.
Diterangkannya, korban tertimpa dahan pohon tumbang karena sedang melintas. Sabtu siang kemarin memang terjadi angin cukup kencang. “Kami imbau umasyarakat yang bepergian kami minta untuk waspada,” tandasnya.
Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik di Kabupaten Tabanan. Seperti di jalan jurusan Denpasar – Gilimanuk tepatnya di Banjar Soka, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg. Pohon yang tumbang tersebut berdiameter 50 centimeter, bahkan sempat tutup arus lalulintas namun sudah dievakuasi.
Kemudian pohon tumbang juga terjadi di Banjar Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga yang sempat menutup jalan. Lalu pohon tumbang juga terjadi di Terminal Pesiapan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. Seluruh pohon tumbang telah diatasi.
Sementara hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Klungkung memakan korban, seorang pensiunan PNS, Anak Agung Oka Pariana, 65, asal Dusun Kawan, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, tertimpa pohon Albesia saat melintas di jalan raya Desa Bakas, Banjarangkan, Sabtu (4/1) sekitar pukul 13.30 Wita.
Akibatnya Agung Pariana langsung terjatuh ke badan jalan beserta sepeda motor yang dikendarai korban yakni Honda Revo DK 2711 JM. Warga sekitar memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Puskesmas Banjarangkan 1, karena korban mengalami luka-luka pada muka dan lecet pada tangan.
Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa, mengatakan musibah pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 Wita, ketika itu korban melaju dari arah selatan menuju utara, di jalan raya Desa Bakas (Kecamatan Banjarangkan) menuju Desa Nyalian (Kecamatan Banjarangkan) mengendarai Honda Revo DK 2711 JM, tiba-tiba turun hujan disertai angin kencang. Seketika sebatang pohon Albesia berdiameter sekitar 50 cm dengan tinggi 15 meter di pinggir jalan tumbang hingga dahannya menimpa korban. Korban langsung tersungkur ke badan jalan. Warga yang kebetulan melintas langsung memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Puskesmas Banjarangkan I. Setelah mendapatkan penanganan awal, selanjutnya korban dirujuk ke IGD RSUD Klungkung.
“Korban mengalami luka-luka pada muka dan lecet pada bagian tangan. Korban sudah mendapatkan perawatan medis,” ujar AKP Suaka.
Setelah beberapa jam mendapat penanganan di RSUD Klungkung, korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, karena harus mendapat penanganan bedah saraf.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, mengatakan hujan deras disertai angin kencang ini menyebabkan belasan pohon tumbang di wilayah Klungkung. Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD pun sudah dikerahkan untuk mengevakuasi pohon tumbang.
Setidaknya sampai saat ini BPBD sudah menangani pohon tumbang di 10 lokasi, di antaranya di Jl Kenyeri Semarapura Klod, pohon tumbang menimpa kabel listrik dan bangunan warga. Pohon tumbang di Jalan Batutabih, Desa Takmung menimpa 1 unit mobil. Pohon tumbang di Jl Gunung Merapi, Kelurahan Semarapura Kangin menimpa kabel listrik dan menutupi akses jalan.
Pohon tumbang di Jl Raya Goa Lawah-Karangasem, Desa Pesinggahan, menutup sebagian akses jalan. Pohon tumbang di parkiran Goa Lawah, Desa Pesinggahan menimpa warung. Pohon tumbang di Banjar Pancingan, Desa Kusamba menimpa rumah. Pohon tumbang di Jl Raya Tihingadi, Desa Kusamba menimpa kabel dan menutupi akses jalan. Pohon tumbang di jalam raya Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida menutup akses jalan. Pohon tumbang di jalan raya Desa Gelgel menutup akses jalan.
“Kami menggunakan perlengkapan 1 unit mobil rescue, 1 unit mobil Kijang operasional, dan 5 gergaji mesin,” kata Widiada.
Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna saat dikonfirmasi NusaBali, kemarin malam mengatakan, korban pohon tumbang diterima sekitar pukul 19.00 Wita dan langsung dilakukan penanganan medis RSUP Sanglah. Korban mengalami fraktur tulang iga dan cedera kepala ringan (CKR). “Saat ini masih berlangsung tindakan untuk pasien, sehingga untuk penanganan selanjutnya masih saling konsultasi dulu sesuai luka yang dialami pasien. Yang jelas penanganannya sesuai SOP,” katanya.
Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menyebutkan prakiraan puncak musim penghujan terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2020 karena memasuki masa-masa puncak.
“Pertengahan Januari – Februari pas masuk masa-masa puncak. Kami akan terus memantau dan memberikan peringatan dini cuaca ketika akan terjadi hujan sedang atau lebat, angin kencang, dan petir. Agar nantinya masyarakat bisa tahu duluan dan bisa diantisipasi,” kata Iman.
Dikatakannya, curah hujan lebat dengan intensitas tinggi dan durasi panjang bisa berpotensi menimbulkan tanah longsor dan banjir. “Potensi banjir dan tanah longsor, penyebabnya selain curah hujan yang lebat, ada juga karena lamanya hujan misalnya lagi hujan sedang terus - terusan atau bisa seharian 24 jam itu juga bisa jadi faktornya,” kata Iman. *des, wan, ind, ant
Seluruh bangunan wantilan yang baru dibangun dua tahun lalu dengan menghabiskan dana Rp 140 juta, ambruk. Selain wantilan, tembok panyengker pura setinggi 1,5 meter juga roboh. Kerusakan yang dialami lebarnya mencapai 7 meter.
“Saat kejadian, saya sedang tidur. Saya dikasih tahu tetangga, ada yang kirim video ternyata kejadiannya di Setra Agung, saya langsung ke sini (Setra Agung, Red),” ujar pamangku Pura Dalem Batan Kampuak, Banjar Pondok Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jero Mangku Nyoman Suprapta, Sabtu kemarin.
Menurutnya, pohon yang sudah berumur sekitar 50 tahun itu tidak ada tanda-tanda akan tumbang, semisali ranting atau dedaunan yang mengering. Ternyata setelah dilihat akar pohon tersebut sudah membusuk. “Kalau dilihat itu akarnya memang sudah membusuk. Jadi hanya akar-akar kecil saja yang masih merekat ke tanah. Mungkin itu penyebabnya,” jelasnya.
Menurut Jero Mangku Nyoman Suprapta, pohon tersebut sangat dikeramatkan oleh krama setempat. Sebab, setiap akan melaksanakan ngaben dengan proses upacara besar, selalu melakukan ngangget don bingin di tempat tersebut. Kata dia, tidak ada firasat apapun sebelum pohon tersebut tumbang.
Untuk memotong kayu tersebut, Jero Mangku Nyoman Suprapta akan melaporkannya dulu ke desa adat untuk dilakukan matur piuning sebelum pemotongan pohon dilakukan. “Nanti paling dibuatkan pejatian saja dulu. Saya laporkan dulu ke prajuru, bagaimana nantinya,” tuturnya.
Perbaikan wantilan dan panyengker setra akan dibicarakan bersama prajuru dan krama, apakah akan diajukan ke pemerintah atau ada solusi lain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar IB Joni Wirabawa, mengatakan dalam sehari ini kemarin 10 titik pohon tumbang di Kota Denpasar yakni di Jalan Tukad Badung XIII, Jalan Pulau Moyo, Jalan Drupadi, Jalan Antasura, Jalan Bypass Ngurah Rai dekat SMP 9 Denpasar, Jalan Pulau Biak, Jalan Gunung Sari Gang 5 Sanur, Banjar Ponjok Desa Serangan, Jalan Tukad Badung XXX, dan Pantai Matahari Terbit Sanur. “Semua pohon langsung ditangani tim bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) bersama warga,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut ada satu korban yakni di parkiran Pantai Mertasari. Pohon yang tumbang menimpa pengunjung atas nama Nur Moh Ali Nur Rohman, 20, asal Grobogan, Jawa Tengah. Korban tertimpa pohon di parkiran Pantai Mertasari saat hendak mengambil motor. Korban sempat pingsan, namun setelah mendapat penanganan di tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Ambulans Damakesmas Denpasar Timur (Dentim) I, korban sudah sadarkan diri.
“Sudah mendapat penanganan, hanya nyeri pada pinggang dan sempat pingsan. Namun setelah itu sadar kembali. Hanya diberikan penanganan di TKP oleh Tim Ambulans Damakesmas Dentim I,” ungkapnya.
Dari Tabanan dilaporkan, angin kencang yang terjadi beberapa menit mengakibatkan ranting pohon patah dan menimpa pengendara motor, ibu dan anak, yang sedang melintas di Jalan Pulau Menjangan Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Sabtu (4/1). Ibu dan anak balita ini harus dilarikan ke rumah sakit karena kepalanya benjol.
Informasi yang dihimpun peristiwa naas ibi dan anak tertimpa pohon tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu I Gusti Ayu Komang Medyawati, 30, dan anaknya Bagus Ganya Daniswara, 4, datang dari arah selatan hendak ke utara. Setibanya di lokasi kejadian, mendadak dahan pohon tangi sebesar lengan jatuh menimpa korban.
Korban yang beralamat di Jalam Pajajaran Gang V Nomor 05 Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ini pun jatuh bersama dengan kendaraannya. Keduanya langsung ditolong oleh warga dan dibantu anggota polisi Brigadir I Made Suambara, dilarikan ke UGD BRSUD Tabanan.
Kapolsek Tabanan I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Agus Tri Waluyo mengatakan ibu dan anaknya sama-sama mengalami benjol di dahi. Sudah dibawa ke BRSUD Tabanan untuk dilakukan observasi. “Tidak sampai rawat inap, sudah pulang sekarang,” ujarnya.
Diterangkannya, korban tertimpa dahan pohon tumbang karena sedang melintas. Sabtu siang kemarin memang terjadi angin cukup kencang. “Kami imbau umasyarakat yang bepergian kami minta untuk waspada,” tandasnya.
Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik di Kabupaten Tabanan. Seperti di jalan jurusan Denpasar – Gilimanuk tepatnya di Banjar Soka, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg. Pohon yang tumbang tersebut berdiameter 50 centimeter, bahkan sempat tutup arus lalulintas namun sudah dievakuasi.
Kemudian pohon tumbang juga terjadi di Banjar Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga yang sempat menutup jalan. Lalu pohon tumbang juga terjadi di Terminal Pesiapan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. Seluruh pohon tumbang telah diatasi.
Sementara hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Klungkung memakan korban, seorang pensiunan PNS, Anak Agung Oka Pariana, 65, asal Dusun Kawan, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, tertimpa pohon Albesia saat melintas di jalan raya Desa Bakas, Banjarangkan, Sabtu (4/1) sekitar pukul 13.30 Wita.
Akibatnya Agung Pariana langsung terjatuh ke badan jalan beserta sepeda motor yang dikendarai korban yakni Honda Revo DK 2711 JM. Warga sekitar memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Puskesmas Banjarangkan 1, karena korban mengalami luka-luka pada muka dan lecet pada tangan.
Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa, mengatakan musibah pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 Wita, ketika itu korban melaju dari arah selatan menuju utara, di jalan raya Desa Bakas (Kecamatan Banjarangkan) menuju Desa Nyalian (Kecamatan Banjarangkan) mengendarai Honda Revo DK 2711 JM, tiba-tiba turun hujan disertai angin kencang. Seketika sebatang pohon Albesia berdiameter sekitar 50 cm dengan tinggi 15 meter di pinggir jalan tumbang hingga dahannya menimpa korban. Korban langsung tersungkur ke badan jalan. Warga yang kebetulan melintas langsung memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Puskesmas Banjarangkan I. Setelah mendapatkan penanganan awal, selanjutnya korban dirujuk ke IGD RSUD Klungkung.
“Korban mengalami luka-luka pada muka dan lecet pada bagian tangan. Korban sudah mendapatkan perawatan medis,” ujar AKP Suaka.
Setelah beberapa jam mendapat penanganan di RSUD Klungkung, korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, karena harus mendapat penanganan bedah saraf.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, mengatakan hujan deras disertai angin kencang ini menyebabkan belasan pohon tumbang di wilayah Klungkung. Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD pun sudah dikerahkan untuk mengevakuasi pohon tumbang.
Setidaknya sampai saat ini BPBD sudah menangani pohon tumbang di 10 lokasi, di antaranya di Jl Kenyeri Semarapura Klod, pohon tumbang menimpa kabel listrik dan bangunan warga. Pohon tumbang di Jalan Batutabih, Desa Takmung menimpa 1 unit mobil. Pohon tumbang di Jl Gunung Merapi, Kelurahan Semarapura Kangin menimpa kabel listrik dan menutupi akses jalan.
Pohon tumbang di Jl Raya Goa Lawah-Karangasem, Desa Pesinggahan, menutup sebagian akses jalan. Pohon tumbang di parkiran Goa Lawah, Desa Pesinggahan menimpa warung. Pohon tumbang di Banjar Pancingan, Desa Kusamba menimpa rumah. Pohon tumbang di Jl Raya Tihingadi, Desa Kusamba menimpa kabel dan menutupi akses jalan. Pohon tumbang di jalam raya Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida menutup akses jalan. Pohon tumbang di jalan raya Desa Gelgel menutup akses jalan.
“Kami menggunakan perlengkapan 1 unit mobil rescue, 1 unit mobil Kijang operasional, dan 5 gergaji mesin,” kata Widiada.
Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna saat dikonfirmasi NusaBali, kemarin malam mengatakan, korban pohon tumbang diterima sekitar pukul 19.00 Wita dan langsung dilakukan penanganan medis RSUP Sanglah. Korban mengalami fraktur tulang iga dan cedera kepala ringan (CKR). “Saat ini masih berlangsung tindakan untuk pasien, sehingga untuk penanganan selanjutnya masih saling konsultasi dulu sesuai luka yang dialami pasien. Yang jelas penanganannya sesuai SOP,” katanya.
Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menyebutkan prakiraan puncak musim penghujan terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2020 karena memasuki masa-masa puncak.
“Pertengahan Januari – Februari pas masuk masa-masa puncak. Kami akan terus memantau dan memberikan peringatan dini cuaca ketika akan terjadi hujan sedang atau lebat, angin kencang, dan petir. Agar nantinya masyarakat bisa tahu duluan dan bisa diantisipasi,” kata Iman.
Dikatakannya, curah hujan lebat dengan intensitas tinggi dan durasi panjang bisa berpotensi menimbulkan tanah longsor dan banjir. “Potensi banjir dan tanah longsor, penyebabnya selain curah hujan yang lebat, ada juga karena lamanya hujan misalnya lagi hujan sedang terus - terusan atau bisa seharian 24 jam itu juga bisa jadi faktornya,” kata Iman. *des, wan, ind, ant
1
Komentar