Kinerja BPBD Dituding Lamban
Anggota DPRD Bangli, Satria Yudha, menuding BPBD lamban tangani pohon tumbang.
BANGLI, NusaBali
Contohnya, evakuasi pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan warung di Dusun Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, Sabtu (4/1). Warga menunggu selama dua jam kedatangan petugas BPBD. Padahal jarak tempuh dari kantor BPBD dengan lokasi kejadian hanya sekitar 5 kilometer. Diharapkan, dalam penanganan bencana haus ada sinergitas sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Satria Yudha menegaskan, BPBD harus sigap dan cepat tanggap saat terjadi bencana. “Saya menilai kinerja BPBD dalam penanganan bencana masih sangat lamban. Kinerjanya perlu digenjot,” ungkap Satria Yudha, Minggu, (5/1). Dia mencontohkan, warga Dusun Tanggahan Peken menunggu dua jam kedatangan petugas BPBD pasca melaporkan pohon tumbang menimpa warung dan jaringan listrik. “Padahal jarak kantor BPBD dengan lokasi kejadian sekitar 5 Km atau sekitar 20 menit. Justru petugas datang dua jam setelah kejadian,” sesalnya.
Menurut Satria Yudha, penanganan bencana tidak bisa dilakukan sendiri oleh BPBD. Perlu dukungan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP. “Kesan ego sektoral harus dihilangkan. Jika masih mengedepankan ego, penanganan akan lamban,” tegasnya. Mengantisipasi cuaca ekstrim, Satria Yudha menyarankan petugas harus tetap ada standby di kantor sehingga begitu ada laporan bisa segera turun. “Perlu pengaturan jam tugas (piket) sehingga setiap harinya ada petugas siaga di kantor ketika ada laporan dari masyarakat,” sarannya.
Selain itu pegawai dari OPD lain diperbantukan di BPBD selama musim penghujan ini. Cuaca ekstrim ditandai dengan turunnya hujan disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Selain menimpa jaringan kabel listrik pohon tumbang juga menghancurkan beberapa bangunan milik warga. Proses evakuasi selain melibatkan masyarakat juga dibantu petugas BPBD, TRC Dinas PU, TNI/Polri serta Satpol PP.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiradana mengatakan hujan yang disertai tiupan angin cukup kencang menyebabkan terjadinya pohon tumbang di beberapa titik. Disebutkan, pohon tumbang terjadi di Dusun Tegalasah Kaja, Kecamatan Tembuku menimpa dapur dan kendang ayam milik I Wayan Laba. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta .
Kelapa tumbang Lingkungan/Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli menimpa gudang milik Jro Mangku Pucak, 69. Selain itu, kencangnya tiupan angin mengakibatkan pohon jenis cempaka tumbang dan menimpa jaringan kabel listrik dan atap warung Jro Mangku Bujangga di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut. Pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan Bangli-Kintamani tepatnya di Desa Sekardadi, sehingga sempat mengganggu arus lalin. “Evakuasi selain dibantu warga juga melibatkan tim dari insatsi terkait,” jelas Wiradana. Dikatakan, musibah pohon tumbang tidak sampai menimbulkan korban jiwa. *esa
Satria Yudha menegaskan, BPBD harus sigap dan cepat tanggap saat terjadi bencana. “Saya menilai kinerja BPBD dalam penanganan bencana masih sangat lamban. Kinerjanya perlu digenjot,” ungkap Satria Yudha, Minggu, (5/1). Dia mencontohkan, warga Dusun Tanggahan Peken menunggu dua jam kedatangan petugas BPBD pasca melaporkan pohon tumbang menimpa warung dan jaringan listrik. “Padahal jarak kantor BPBD dengan lokasi kejadian sekitar 5 Km atau sekitar 20 menit. Justru petugas datang dua jam setelah kejadian,” sesalnya.
Menurut Satria Yudha, penanganan bencana tidak bisa dilakukan sendiri oleh BPBD. Perlu dukungan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP. “Kesan ego sektoral harus dihilangkan. Jika masih mengedepankan ego, penanganan akan lamban,” tegasnya. Mengantisipasi cuaca ekstrim, Satria Yudha menyarankan petugas harus tetap ada standby di kantor sehingga begitu ada laporan bisa segera turun. “Perlu pengaturan jam tugas (piket) sehingga setiap harinya ada petugas siaga di kantor ketika ada laporan dari masyarakat,” sarannya.
Selain itu pegawai dari OPD lain diperbantukan di BPBD selama musim penghujan ini. Cuaca ekstrim ditandai dengan turunnya hujan disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Selain menimpa jaringan kabel listrik pohon tumbang juga menghancurkan beberapa bangunan milik warga. Proses evakuasi selain melibatkan masyarakat juga dibantu petugas BPBD, TRC Dinas PU, TNI/Polri serta Satpol PP.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiradana mengatakan hujan yang disertai tiupan angin cukup kencang menyebabkan terjadinya pohon tumbang di beberapa titik. Disebutkan, pohon tumbang terjadi di Dusun Tegalasah Kaja, Kecamatan Tembuku menimpa dapur dan kendang ayam milik I Wayan Laba. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta .
Kelapa tumbang Lingkungan/Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli menimpa gudang milik Jro Mangku Pucak, 69. Selain itu, kencangnya tiupan angin mengakibatkan pohon jenis cempaka tumbang dan menimpa jaringan kabel listrik dan atap warung Jro Mangku Bujangga di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut. Pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan Bangli-Kintamani tepatnya di Desa Sekardadi, sehingga sempat mengganggu arus lalin. “Evakuasi selain dibantu warga juga melibatkan tim dari insatsi terkait,” jelas Wiradana. Dikatakan, musibah pohon tumbang tidak sampai menimbulkan korban jiwa. *esa
Komentar