Varietas Durian Unggulan Segera Dibibit
Durian Desa Bestala, Kecamatan Banjar; durian Desa Madenan Kubutambahan; dan durian asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada; akan diperbanyak melalui pembibitan.
SINGARAJA, NusaBali
Pasca kontes durian yang dilaksanakan Pemkab Buleleng di penghujung tahun 2019 lalu, kini melalui Dinas Pertanian tengah mempersiapkan pembibitan varietas durian juara. Bupati Putu Agus Suradnyana pun kembali meninjau dan mencicipi ulang durian juara yang dibudidayakan oleh para pemenang.
Durian juara yakni durian asal Desa Bestala Kecamatan Banjar, durian asal Desa Madenan Kubutambahan dan durian asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada akan diperbanyak melalui pembibitan dan ditetapkan sebagai durian varietas unggulan. Pembibitan yang rencananya akan dilakukan sebanyak 5 ribu pohon oleh Dinas Pertanian Buleleng lalu akan dibagikan kepada masyarakat Buleleng untuk dibudidayakan.
Pemasyarakatan varietas durian unggulan ini dimaksudkan untuk brand khusus durian asal Buleleng dengan bentuk dan cita rasa yang tak tersaingi oleh durian dari mana pun. Bahkan salah satunya yakni durian Bestala yang sudah terkenal menjadi ikon durian Buleleng sudah ditetapkan sebagai varietas nasional.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, saat mengunjungi petani pemenang kontes durian beberapa waktu lalu, Senin (6/1/2020) lalu mengatakan, pembibitan varietas durian unggulan untuk menyebarkan dan meratakan kualitas durian produksi 120 orang petani di Buleleng dari luasan lahan durian 20 ribu hektare. Selama ini petani durian lokal di Buleleng menurutnya belum memaksimalkan potensi yang ada dengan menanam varietas durian unggulan Buleleng. “Durian Buleleng memiliki kekhasan tersendiri yang hanya dapat ditemui dalam beberapa varietas durian saja. tetapi kualitas yang terbaik ini belum merata ada di wilayah Buleleng,” jelas dia.
Bupati PAS juga memutuskan untuk mengunjungi dan mencicipi kembali durian juara tiga besar kontes durian untuk mengecek apakah buah durian lain dari pohon yang dibudidayakan rasanya sama dengan yang dibawa saat kontes. Seperti durian milik Nyoman Sudibia asal Desa Panjis ebagai juara III dan petani Made Mngku Yasa sebagai Juara I asal Desa Bestala, Kecamatan Banjar.
Sementara itu populasi durian di Buleleng, kata Bupati Suradnyana, perlu ada kontrol secara teliti untuk mendapatkan kualitas yang baik. Dia pun menilai sebenarnya seluruh durian yang dibawa saat kontes memiliki kualitas yang lebih baik dari daerah lain yang ada di Bali. Seperti durian Bestala yang cukup dikenal memiliki rasa yang manis dan pekat oleh para pecinta buah durian . Tetapi karena Buleleng belum memiliki durian yang diunggulkan, tercetuslah ide kontes durian tersebut. "Setelah beberapa durian jawara ini diteliti lebih lanjut, baru akan saya tentukan teknik budidayanya," tambahnya.
Sementara itu, Made Mangku Yasa asal Desa Munduk Bestala, Kecamatan Banjar sang pemilik durian ‘Jalur’ yang terpilih menjadi juara satu dalam kontes durian tersebut mengungkapkan dirinya sama sekali tidak menyangka durian miliknya menjadi yang terbaik. Sekitar kurang lebih enam pohon yang dimiliki, tetapi yang paling diunggulkan yakni durian ‘Jalur’ ini. Dari segi umur pohon, durian tersebut masih tergolong muda, hanya perlu konsistensi saja dalam pemeliharaannya. “Saya sangat bangga, semoga ini lebih memotivasi saya dan petani-petani lainnya untuk berkompetisi secara sehat dalam menciptakan durian kualitas unggul,” kata Mangku Yasa.*k23
Durian juara yakni durian asal Desa Bestala Kecamatan Banjar, durian asal Desa Madenan Kubutambahan dan durian asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada akan diperbanyak melalui pembibitan dan ditetapkan sebagai durian varietas unggulan. Pembibitan yang rencananya akan dilakukan sebanyak 5 ribu pohon oleh Dinas Pertanian Buleleng lalu akan dibagikan kepada masyarakat Buleleng untuk dibudidayakan.
Pemasyarakatan varietas durian unggulan ini dimaksudkan untuk brand khusus durian asal Buleleng dengan bentuk dan cita rasa yang tak tersaingi oleh durian dari mana pun. Bahkan salah satunya yakni durian Bestala yang sudah terkenal menjadi ikon durian Buleleng sudah ditetapkan sebagai varietas nasional.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, saat mengunjungi petani pemenang kontes durian beberapa waktu lalu, Senin (6/1/2020) lalu mengatakan, pembibitan varietas durian unggulan untuk menyebarkan dan meratakan kualitas durian produksi 120 orang petani di Buleleng dari luasan lahan durian 20 ribu hektare. Selama ini petani durian lokal di Buleleng menurutnya belum memaksimalkan potensi yang ada dengan menanam varietas durian unggulan Buleleng. “Durian Buleleng memiliki kekhasan tersendiri yang hanya dapat ditemui dalam beberapa varietas durian saja. tetapi kualitas yang terbaik ini belum merata ada di wilayah Buleleng,” jelas dia.
Bupati PAS juga memutuskan untuk mengunjungi dan mencicipi kembali durian juara tiga besar kontes durian untuk mengecek apakah buah durian lain dari pohon yang dibudidayakan rasanya sama dengan yang dibawa saat kontes. Seperti durian milik Nyoman Sudibia asal Desa Panjis ebagai juara III dan petani Made Mngku Yasa sebagai Juara I asal Desa Bestala, Kecamatan Banjar.
Sementara itu populasi durian di Buleleng, kata Bupati Suradnyana, perlu ada kontrol secara teliti untuk mendapatkan kualitas yang baik. Dia pun menilai sebenarnya seluruh durian yang dibawa saat kontes memiliki kualitas yang lebih baik dari daerah lain yang ada di Bali. Seperti durian Bestala yang cukup dikenal memiliki rasa yang manis dan pekat oleh para pecinta buah durian . Tetapi karena Buleleng belum memiliki durian yang diunggulkan, tercetuslah ide kontes durian tersebut. "Setelah beberapa durian jawara ini diteliti lebih lanjut, baru akan saya tentukan teknik budidayanya," tambahnya.
Sementara itu, Made Mangku Yasa asal Desa Munduk Bestala, Kecamatan Banjar sang pemilik durian ‘Jalur’ yang terpilih menjadi juara satu dalam kontes durian tersebut mengungkapkan dirinya sama sekali tidak menyangka durian miliknya menjadi yang terbaik. Sekitar kurang lebih enam pohon yang dimiliki, tetapi yang paling diunggulkan yakni durian ‘Jalur’ ini. Dari segi umur pohon, durian tersebut masih tergolong muda, hanya perlu konsistensi saja dalam pemeliharaannya. “Saya sangat bangga, semoga ini lebih memotivasi saya dan petani-petani lainnya untuk berkompetisi secara sehat dalam menciptakan durian kualitas unggul,” kata Mangku Yasa.*k23
Komentar