YADJ Buka Posko Kesehatan
Yayasan Abdi Dharma Jagatdhita (YADJ) yang berisikan dokter dan paramedis beragama Hindu membuka posko kesehatan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Karina Sayang, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
JAKARTA, NusaBali
Menurut Ketua YADJ dr I Nyoman Murdana Sp KFR, posko kesehatan yang mereka buka merupakan bentuk kepedulian terhadap korban banjir pada salah satu tempat di Jakarta.
Mereka membuka posko kesehatan bekerjasama dengan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Pusat dan IWAPI DKI Jakarta. "Kami tidak hanya turun dikegiatan sosial agama Hindu saja, tetapi kami turun juga ke masyarakat umum yang terkena bencana," ujar Nyoman Murdana kepada NusaBali di RPTRA Karina Sayang, Selasa (7/1).
Bahkan, mereka juga menjangkau masyarakat terpencil. Untuk posko kesehatan di RPTRA Karina Sayang, mereka mengerahkan 20 orang. Dari 20 orang itu, tiga orang adalah dokter. Selain Nyoman Murdana, ada dokter Sari Ningsih dan I Gede Subagia.
Selebihnya tim paramedis dan perwakilan dari WHDI Pusat serta IWAPI DKI Jakarta. Mereka membuka posko kesehatan mulai pukul 09.00-14.00 WIB. Informasi pengobatan gratis mereka umumkan melalui selebaran serta RT dan RW setempat.
Mereka memilih wilayah Rawa Buaya, karena daerah tersebut cukup parah terkena banjir sehingga para korban membutuhkan pengobatan. Para korban banjir antusias mengikuti pengobatan gratis tersebut.
Rata-rata penyakit yang diderita para korban pasca banjir adalah gatal-gatal, diare dan flu.
"Total yang berobat 110 orang," kata Gede Subagia. Bagi anak-anak yang mengalami sakit, selain mendapat obat mereka juga mendapat makanan ringan. Sementara bayi mendapatkan baju baru.
"Orangtuanya atau warga yang terkena banjir, kami berikan baju layak pakai. Ini merupakan sumbangan yang kami galang sejak 3 Januari sampai sekarang," imbuh Ketua Bidang Sosial WHDI Pusat Ni Nyoman Rai Sumawati.
Sedangkan korban banjir bernama Elly, Sunarti dan mbah Romla kompak menyatakan, pengobatan gratis yang diberikan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. Apalagi, itu merupakan pertama kali di wilayah mereka. "Disini pengobatannya cepat, jika ke puskesmas antriannya lama," ucap Elly. *k22
Menurut Ketua YADJ dr I Nyoman Murdana Sp KFR, posko kesehatan yang mereka buka merupakan bentuk kepedulian terhadap korban banjir pada salah satu tempat di Jakarta.
Mereka membuka posko kesehatan bekerjasama dengan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Pusat dan IWAPI DKI Jakarta. "Kami tidak hanya turun dikegiatan sosial agama Hindu saja, tetapi kami turun juga ke masyarakat umum yang terkena bencana," ujar Nyoman Murdana kepada NusaBali di RPTRA Karina Sayang, Selasa (7/1).
Bahkan, mereka juga menjangkau masyarakat terpencil. Untuk posko kesehatan di RPTRA Karina Sayang, mereka mengerahkan 20 orang. Dari 20 orang itu, tiga orang adalah dokter. Selain Nyoman Murdana, ada dokter Sari Ningsih dan I Gede Subagia.
Selebihnya tim paramedis dan perwakilan dari WHDI Pusat serta IWAPI DKI Jakarta. Mereka membuka posko kesehatan mulai pukul 09.00-14.00 WIB. Informasi pengobatan gratis mereka umumkan melalui selebaran serta RT dan RW setempat.
Mereka memilih wilayah Rawa Buaya, karena daerah tersebut cukup parah terkena banjir sehingga para korban membutuhkan pengobatan. Para korban banjir antusias mengikuti pengobatan gratis tersebut.
Rata-rata penyakit yang diderita para korban pasca banjir adalah gatal-gatal, diare dan flu.
"Total yang berobat 110 orang," kata Gede Subagia. Bagi anak-anak yang mengalami sakit, selain mendapat obat mereka juga mendapat makanan ringan. Sementara bayi mendapatkan baju baru.
"Orangtuanya atau warga yang terkena banjir, kami berikan baju layak pakai. Ini merupakan sumbangan yang kami galang sejak 3 Januari sampai sekarang," imbuh Ketua Bidang Sosial WHDI Pusat Ni Nyoman Rai Sumawati.
Sedangkan korban banjir bernama Elly, Sunarti dan mbah Romla kompak menyatakan, pengobatan gratis yang diberikan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. Apalagi, itu merupakan pertama kali di wilayah mereka. "Disini pengobatannya cepat, jika ke puskesmas antriannya lama," ucap Elly. *k22
Komentar