Siklon Tropik Blake, Pemicu Angin Kencang Mulai Menjauh
Siklon tropik blake yang memicu gelombang tinggi dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Bali, sudah mulai menjauh.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini berdasarkan analisa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar yang mencatat siklon tropik itu terus bergerak 1.280 kilometersebelah selatan barat daya Pulau Rote.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan hasil pengamatan dan analisa terkait fenomena siklon tropik Blake itu, pihaknya mencatat dalam dua hari ini, fenomena yang memicu gelombang tinggi dan angin kencang sudah mulai menurun. Dalam pengamatan yang dimulai pada Selasa (7/1), sudah bergerak pada 19.1 Lintang Selatan (LS), 121.0 Bujur Timur (BT) atau sekitar 960 km sebelah selatan barat daya Pulau Rote dengan kecepatan 6 knots atau 11 km per jam dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 km per jam.
“Pergerakan siklon ini terus kita pantau dan update. Mulai kemarin (Selasa), kita pantau sudah mulai bergerak dan menjauhi wilayah Indonesia,” ungkap Iman, Rabu (8/1) siang.
Proses pemantauan terhadap pergerakan siklon ini terus dilakukan selama tiga hari ke depan, pun terkait pergerakan pada Rabu (8/1) siklon itu sudah berada di 21.8 LS, 120.1 BT atau sekitar 1.280 km sebelah selatan barat daya Pulau Rote dengan kecepatan angin 7 knots atau 13 km per jam hingga kecepatan maksimum 25 knots atau 45 km per jam.
“Ini artinya, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Bali ini sudah berangsur melemah. Apalagi, prakiraan kita pada Kamis besok (hari ini), siklon tropik Blake ini semakin menjauhi Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Iman, munculnya siklon tropik Blake ini menyebabkan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knots di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, siklon tersebut memicu gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4,0 meter di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan NTB. “Secara otomatis, angin kencang yang sempat terjadi beberapa hari lalu dan memicu tumbangnya sejumlah pohon di wilayah Denpasar dan Badung sudah melemah. Begitu juga dengan gelombang tinggi. Meski demikian, cuaca hujan tetap saja terjadi karena sudah musimnya,” tuturnya. *dar
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan hasil pengamatan dan analisa terkait fenomena siklon tropik Blake itu, pihaknya mencatat dalam dua hari ini, fenomena yang memicu gelombang tinggi dan angin kencang sudah mulai menurun. Dalam pengamatan yang dimulai pada Selasa (7/1), sudah bergerak pada 19.1 Lintang Selatan (LS), 121.0 Bujur Timur (BT) atau sekitar 960 km sebelah selatan barat daya Pulau Rote dengan kecepatan 6 knots atau 11 km per jam dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 km per jam.
“Pergerakan siklon ini terus kita pantau dan update. Mulai kemarin (Selasa), kita pantau sudah mulai bergerak dan menjauhi wilayah Indonesia,” ungkap Iman, Rabu (8/1) siang.
Proses pemantauan terhadap pergerakan siklon ini terus dilakukan selama tiga hari ke depan, pun terkait pergerakan pada Rabu (8/1) siklon itu sudah berada di 21.8 LS, 120.1 BT atau sekitar 1.280 km sebelah selatan barat daya Pulau Rote dengan kecepatan angin 7 knots atau 13 km per jam hingga kecepatan maksimum 25 knots atau 45 km per jam.
“Ini artinya, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Bali ini sudah berangsur melemah. Apalagi, prakiraan kita pada Kamis besok (hari ini), siklon tropik Blake ini semakin menjauhi Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Iman, munculnya siklon tropik Blake ini menyebabkan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knots di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, siklon tersebut memicu gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4,0 meter di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan NTB. “Secara otomatis, angin kencang yang sempat terjadi beberapa hari lalu dan memicu tumbangnya sejumlah pohon di wilayah Denpasar dan Badung sudah melemah. Begitu juga dengan gelombang tinggi. Meski demikian, cuaca hujan tetap saja terjadi karena sudah musimnya,” tuturnya. *dar
Komentar