Buleleng Endek Carnaval 2016
Ajang bergengsi Buleleng Endek Carnaval (BEC) 2016 ke-3, serangkaian Buleleng Festival (Bulfest) 2016, akan menghadirkan ratusan jenis desain pakaian berbahan dasar endek.
SINGARAJA, NusaBali
Pakaian itu hasil rancangan sejumlah desainer ternama di Buleleng, dan akan dibawakan dalam BEC pada Jumat (5/8) ini.
BEC start di Jalan Ngurah Rai, depan SDN 1 Banjar Jawa ini sebagai ajang penggalian potensi fesyen khas Buleleng, terutama jenis kain endek. Dari sejarahnya, kain endek khas Buleleng memiliki belasan motif dan tidak ditemui di daerah lain di dunia. BEC juga diharapkan jadi ajang promosi dan membangkitkan kembali semangat perajin endek Buleleng.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng Gede Darmaja, Kamis (4/8), mengatakan sejak pertama kali pelaksanaan BEC yang menjadi target adalah kain endek khas Buleleng menjadi komoditas unggulan dan dapat membawa nama harum Buleleng. BEC tahun ini bertema ‘Metamorfosis Endek Dendukit’, dimaksudkan suatu fase perkembangan endek Buleleng dari masa ke masa.
BEC tahun ini akan melombakan para peserta sehingga para desainer lebih semangat untuk melestraikan produk lokal khas Buleleng. “Secara keseluruhan peserta carnaval kurang lebih 800 orang yang juga akan diikuti dengan pawai pembangunan,” kata Darmaja.
Kata Darmaja, BEC tidak hanya diikuti oleh desainer, tetapi juga akan diramaikan sejumlah sekolah dan komunitas. Kedepannya BEC bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik dari pengetahuan perancanangan busana carnaval maupun melatih kepercayaan diri generasi muda. BEC juga jadi ajang hiburan bagi masyarakat Buleleng serta pengembangan perekonomian bagi para perajin endek Buleleng. Sejak pertama kali digelar tahun 2014, BEC mampu mendatangkan pembeli-pembeli lokal maupun luar Bali untuk membeli endek di perajin.
Saat ini para perajin endek di Buleleng kebanjiran pesanan dari sekolah-sekolah terutama saat kenaikan kelas maupun pesanan dari kelompok maupun instansi pemerintah atau swasta. * k23
Pakaian itu hasil rancangan sejumlah desainer ternama di Buleleng, dan akan dibawakan dalam BEC pada Jumat (5/8) ini.
BEC start di Jalan Ngurah Rai, depan SDN 1 Banjar Jawa ini sebagai ajang penggalian potensi fesyen khas Buleleng, terutama jenis kain endek. Dari sejarahnya, kain endek khas Buleleng memiliki belasan motif dan tidak ditemui di daerah lain di dunia. BEC juga diharapkan jadi ajang promosi dan membangkitkan kembali semangat perajin endek Buleleng.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng Gede Darmaja, Kamis (4/8), mengatakan sejak pertama kali pelaksanaan BEC yang menjadi target adalah kain endek khas Buleleng menjadi komoditas unggulan dan dapat membawa nama harum Buleleng. BEC tahun ini bertema ‘Metamorfosis Endek Dendukit’, dimaksudkan suatu fase perkembangan endek Buleleng dari masa ke masa.
BEC tahun ini akan melombakan para peserta sehingga para desainer lebih semangat untuk melestraikan produk lokal khas Buleleng. “Secara keseluruhan peserta carnaval kurang lebih 800 orang yang juga akan diikuti dengan pawai pembangunan,” kata Darmaja.
Kata Darmaja, BEC tidak hanya diikuti oleh desainer, tetapi juga akan diramaikan sejumlah sekolah dan komunitas. Kedepannya BEC bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik dari pengetahuan perancanangan busana carnaval maupun melatih kepercayaan diri generasi muda. BEC juga jadi ajang hiburan bagi masyarakat Buleleng serta pengembangan perekonomian bagi para perajin endek Buleleng. Sejak pertama kali digelar tahun 2014, BEC mampu mendatangkan pembeli-pembeli lokal maupun luar Bali untuk membeli endek di perajin.
Saat ini para perajin endek di Buleleng kebanjiran pesanan dari sekolah-sekolah terutama saat kenaikan kelas maupun pesanan dari kelompok maupun instansi pemerintah atau swasta. * k23
1
Komentar