186 Kasek Dimutasi, 38 Guru Promosi
Dari 186 kasek yang dimutasi, 18 dijadikan guru biasa.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar mutasi besar-besaran, Kamis (9/1).
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 186 kepala sekolah (kasek) dimutasi, 38 guru dipromosikan jadi kasek, 24 guru dan 1 pengawas dipindahtugaskan. Mutasi ini untuk pemerataan tenaga pendidik, penyegaran, dan mengoptimalkan jam mengajar.
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengaku menyusun draf mutasi melibatkan Kepala Bidang Ketenagaan I Made Rangkep dan Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna. Kini Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna dipromosikan jadi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem dan I Made Rangkep promosi jadi Sekretaris Dinas Kebudayaan. Gusti Ngurah Kartika menegaskan, Karangasem kekurangan guru, itulah sebabnya menggelar mutasi agar setiap sekolah lebih optimal dapat tenaga guru.
Dikatakan, di sekolah dasar idealnya maksimal ada 2 guru agama Hindu, sehingga lebih optimal dapat jam mengajar dengan harapan tunjangan sertifikasinya bisa dibayar. “Jangan sampai di satu SD ada tiga guru agama Hindu, nanti kesulitan dapat jam mengajar minimal 24 jam,” katanya. Dengan 2 guru agama Hindu di SD, maka satu guru mestinya merangkap jadi kepala lab atau mengajar ketrampilan dan budi pekerti, satu lagi mengajar seperti biasa di kelas sehingga masing-masing dapat mengajar minimal 24 jam.
Menurutnya, memutasi guru dan Kasek SD memerlukan waktu hingga dua minggu menyusun draf agar tidak ada yang komplin. Pertimbangan guru dimutasi agar ada guru pengganti dan guru di sekolah yang baru dijamin dapat jam mengajar. Sebanyak 38 guru yang promosi jadi Kasek SD telah memenuhi syarat dari segi pengalaman, golongan, dan masa kerja. Di samping mereka telah memiliki sertifikat calon kepala sekolah (cakep).
Sementara dari Kasek SD dikembalikan jadi guru sebanyak 18 orang karena masa jabatan Kasek telah berakhir. Sehingga dikembalikan tugasnya sebagai guru biasa. Ada yang jadi guru kelas, ada yang jadi guru mata pelajaran. “Sebenarnya jabatan kasek itu adalah tugas tambahan, tugas utamanya mengajar,” katanya. Diakui, di awal-awal tugas di tempat baru perlu menyesuaikan dengan lingkungan kerja, menyesuaikan dengan karakter siswa, dan lingkungan masyarakat. Pada akhirnya semuanya akan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung. *k16
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengaku menyusun draf mutasi melibatkan Kepala Bidang Ketenagaan I Made Rangkep dan Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna. Kini Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna dipromosikan jadi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem dan I Made Rangkep promosi jadi Sekretaris Dinas Kebudayaan. Gusti Ngurah Kartika menegaskan, Karangasem kekurangan guru, itulah sebabnya menggelar mutasi agar setiap sekolah lebih optimal dapat tenaga guru.
Dikatakan, di sekolah dasar idealnya maksimal ada 2 guru agama Hindu, sehingga lebih optimal dapat jam mengajar dengan harapan tunjangan sertifikasinya bisa dibayar. “Jangan sampai di satu SD ada tiga guru agama Hindu, nanti kesulitan dapat jam mengajar minimal 24 jam,” katanya. Dengan 2 guru agama Hindu di SD, maka satu guru mestinya merangkap jadi kepala lab atau mengajar ketrampilan dan budi pekerti, satu lagi mengajar seperti biasa di kelas sehingga masing-masing dapat mengajar minimal 24 jam.
Menurutnya, memutasi guru dan Kasek SD memerlukan waktu hingga dua minggu menyusun draf agar tidak ada yang komplin. Pertimbangan guru dimutasi agar ada guru pengganti dan guru di sekolah yang baru dijamin dapat jam mengajar. Sebanyak 38 guru yang promosi jadi Kasek SD telah memenuhi syarat dari segi pengalaman, golongan, dan masa kerja. Di samping mereka telah memiliki sertifikat calon kepala sekolah (cakep).
Sementara dari Kasek SD dikembalikan jadi guru sebanyak 18 orang karena masa jabatan Kasek telah berakhir. Sehingga dikembalikan tugasnya sebagai guru biasa. Ada yang jadi guru kelas, ada yang jadi guru mata pelajaran. “Sebenarnya jabatan kasek itu adalah tugas tambahan, tugas utamanya mengajar,” katanya. Diakui, di awal-awal tugas di tempat baru perlu menyesuaikan dengan lingkungan kerja, menyesuaikan dengan karakter siswa, dan lingkungan masyarakat. Pada akhirnya semuanya akan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung. *k16
1
Komentar