Ular Piton 3 Meter Hebohkan Warga Kampung Baru
Selama ini ular piton memang sering menghantui warga Kampung Baru , Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Kemunculan ular piton sepanjang 3 meter dengan berat 3,5 kilogram di tengah-tengah permukiman bikin heboh warga Jalan Pulau Nias, Lingkungan Baruna Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Ular yang terkenal berbahaya karena belitannya itu tiba-tiba muncul dari atap rumah warga dan mengendap turun mengincar ayam peliharaan warga setempat, Kamis (9/1/2020) pukul 08.00 Wita.
Ular piton hitam bercorak kuning dan putih itu bertamu di rumah Sugeng, 45 melalui atap rumah bagian belakang dan beruntung segera dilihat anak keduanya bernama Agus Wijayanto, 25. Menurut Sugeng yang ditemui di depan rumahnya, Agus Wijayanto melihat ular piton saat hendak berangkat kerja. Saat melihat ke belakang rumah, pandangannya menembus hal yang ganjil. Seekor ular piton melata dari atas atap turun menyusuri tembok rumahnya. “Ular itu sudah turun setengah bagiannya kebetulan di belakang saya pelihara dua ekor ayam, mungkin mau cari makan, tapi keburu diketahui anak saya yang langsung teriak dan naik ke atap untuk menarik ekornya,” ujar Sugeng.
Teriakan keluarga Sugeng dalam sekejap mengumpulkan tetangga di bloknya untuk melihat hewan melata yang disebut sering kali muncul di wilayah itu. Hingga akhirnya ular piton itu dijinakkan oleh Zainal Abidin, 45, yang tak lain ipar Sugeng yang juga tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Ular yang cukup membuat ibu-ibu ketakutan itu langsung diamankan dalam karung dan boks sterofoam dengan matanya dibelit plaster.
Menurut Zainal dan warga setempat, di kawasan Baruna Sari ini warga memang kerap kali kedatangan ular piton. Padahal kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Sekitar lingkungan itu hanya ada beberapa gudang barang rongsokan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak 500 meter dari lokasi kejadian. Warga pun belum mengetahui pasti darimana datangnya ular berukuran besar dan sarangnya dimana. “Sudah empat kali pernah tangkap ular piton, dua kali di rumah saya, kemarin di tengah jalan ini, ukurannya lebih besar-besar pernah sampai 23 kilogram,” ucap Zainal.
Ular piton yang pernah ditangkap olehnya ada yang dijual, ada juga yang dilepas kembali ke alam bebas. Biasanya Zainal akan membawa ular piton itu jauh ke daerah pegunungan yang hutannya masih lebat.
“Ini sih saya rencana mau lepas kembali, kalau ada yang minta saya kasi. Kalau ular begini sih tidak membahayakan hanya makan hewan ternak saja dan ketika terancam akan membelit. Beda sama ular berbisa, tetapi di sini tidak pernah muncul ular berbisa,” jelas dia.
Ular piton yang sering menghantui warga Kampung Baru ini hampir muncul setiap tahunnya. Bahkan sering kali saat musim penghujan, baik mencari makan dan musim kawin hewan melata ini. Meski demikian sebelum ditemukan warga, semua hewan peliharaan dinyatakan aman dan tak ada satu pun yang menghilang ditelan ular piton.*k23
Ular piton hitam bercorak kuning dan putih itu bertamu di rumah Sugeng, 45 melalui atap rumah bagian belakang dan beruntung segera dilihat anak keduanya bernama Agus Wijayanto, 25. Menurut Sugeng yang ditemui di depan rumahnya, Agus Wijayanto melihat ular piton saat hendak berangkat kerja. Saat melihat ke belakang rumah, pandangannya menembus hal yang ganjil. Seekor ular piton melata dari atas atap turun menyusuri tembok rumahnya. “Ular itu sudah turun setengah bagiannya kebetulan di belakang saya pelihara dua ekor ayam, mungkin mau cari makan, tapi keburu diketahui anak saya yang langsung teriak dan naik ke atap untuk menarik ekornya,” ujar Sugeng.
Teriakan keluarga Sugeng dalam sekejap mengumpulkan tetangga di bloknya untuk melihat hewan melata yang disebut sering kali muncul di wilayah itu. Hingga akhirnya ular piton itu dijinakkan oleh Zainal Abidin, 45, yang tak lain ipar Sugeng yang juga tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Ular yang cukup membuat ibu-ibu ketakutan itu langsung diamankan dalam karung dan boks sterofoam dengan matanya dibelit plaster.
Menurut Zainal dan warga setempat, di kawasan Baruna Sari ini warga memang kerap kali kedatangan ular piton. Padahal kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Sekitar lingkungan itu hanya ada beberapa gudang barang rongsokan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak 500 meter dari lokasi kejadian. Warga pun belum mengetahui pasti darimana datangnya ular berukuran besar dan sarangnya dimana. “Sudah empat kali pernah tangkap ular piton, dua kali di rumah saya, kemarin di tengah jalan ini, ukurannya lebih besar-besar pernah sampai 23 kilogram,” ucap Zainal.
Ular piton yang pernah ditangkap olehnya ada yang dijual, ada juga yang dilepas kembali ke alam bebas. Biasanya Zainal akan membawa ular piton itu jauh ke daerah pegunungan yang hutannya masih lebat.
“Ini sih saya rencana mau lepas kembali, kalau ada yang minta saya kasi. Kalau ular begini sih tidak membahayakan hanya makan hewan ternak saja dan ketika terancam akan membelit. Beda sama ular berbisa, tetapi di sini tidak pernah muncul ular berbisa,” jelas dia.
Ular piton yang sering menghantui warga Kampung Baru ini hampir muncul setiap tahunnya. Bahkan sering kali saat musim penghujan, baik mencari makan dan musim kawin hewan melata ini. Meski demikian sebelum ditemukan warga, semua hewan peliharaan dinyatakan aman dan tak ada satu pun yang menghilang ditelan ular piton.*k23
Komentar