Korsleting, 8 Kamar Kos Ludes
Sebanyak 8 kamar kos kos milik Saipudin,44 yang terletak di Jalan Gunung Soputan, Gang Subali Nomor 11, Banjar Padang Sumbu, Denpasar Barat dilalap api, pada Rabu (8/1) pukul 23.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Api yang menghanguskan 8 kamar kos itu diduga terjadi akibat korsleting arus listrik kamar paling depan.
Salah seorang penghuni kos yang menjadi korban dari peristiwa itu yang mengaku bernama, Mita, 35, mengatakan kebakaran itu diketahui setelah mendengar teriakan dari seorang anak berusia 7 tahun pada kamar nomor 1. Pada saat itu Mita sekeluarga hendak istirahat malam.
"Sumber kebakaran berasal dari kamar nomor 1 itu, disana dihuni oleh anak kecil usia 7 tahun, Bapaknya sedang kerja jadi dia sendiri di kamarnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam kamarnya. Yang saya tahu saat saya datang ke kamarnya api sudah membesar," cerita mita.
Melihat korbaran api yang dengan cepat merembet itu, Mita membangunkan suami, ibu, dan anak-anaknya untuk kabur ke luar rumah. Pada saat itu mereka sudah tak memikirkan lagi untuk menyelamatkan barang-barang di dalam kamar. “Tak ada yang tersisa. Pakaian semua terbakar. Baju yang saya punya saat ini adalah baju satu-satunya yang tersisa. Sementara kami tinggal di toko tempat usaha suami saya di Teuku Umar Barat,” tuturnya.
Lebih lanjut Mita mengungkapkan api yang menghanguskan 8 kamar itu baru bisa dipadamkan pukul 02.30 Wita. "Sebenarnya pemadam kebakaran responsnya cepat, tapi api saat itu sudah membesar. Saya bersyukur masih selamat. Seandainya anak kecil itu tidak memberitahu, kami tidak tahu apa yang terjadi," tandasnya.
Sementara Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ari Wibawa dikonfirmasi terpisah kemarin siang membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Dia membeberkan luas lahan tempat 8 kamar kos itu sekitar 2 are. “Kami menduga kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik,” tuturnya. Kerugian Pemilik kos akibat kejadian itu ditaksir mencapai Rp 800 juta,” tuturnya. *pol
Salah seorang penghuni kos yang menjadi korban dari peristiwa itu yang mengaku bernama, Mita, 35, mengatakan kebakaran itu diketahui setelah mendengar teriakan dari seorang anak berusia 7 tahun pada kamar nomor 1. Pada saat itu Mita sekeluarga hendak istirahat malam.
"Sumber kebakaran berasal dari kamar nomor 1 itu, disana dihuni oleh anak kecil usia 7 tahun, Bapaknya sedang kerja jadi dia sendiri di kamarnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam kamarnya. Yang saya tahu saat saya datang ke kamarnya api sudah membesar," cerita mita.
Melihat korbaran api yang dengan cepat merembet itu, Mita membangunkan suami, ibu, dan anak-anaknya untuk kabur ke luar rumah. Pada saat itu mereka sudah tak memikirkan lagi untuk menyelamatkan barang-barang di dalam kamar. “Tak ada yang tersisa. Pakaian semua terbakar. Baju yang saya punya saat ini adalah baju satu-satunya yang tersisa. Sementara kami tinggal di toko tempat usaha suami saya di Teuku Umar Barat,” tuturnya.
Lebih lanjut Mita mengungkapkan api yang menghanguskan 8 kamar itu baru bisa dipadamkan pukul 02.30 Wita. "Sebenarnya pemadam kebakaran responsnya cepat, tapi api saat itu sudah membesar. Saya bersyukur masih selamat. Seandainya anak kecil itu tidak memberitahu, kami tidak tahu apa yang terjadi," tandasnya.
Sementara Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ari Wibawa dikonfirmasi terpisah kemarin siang membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Dia membeberkan luas lahan tempat 8 kamar kos itu sekitar 2 are. “Kami menduga kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik,” tuturnya. Kerugian Pemilik kos akibat kejadian itu ditaksir mencapai Rp 800 juta,” tuturnya. *pol
Komentar