Ngurah Agung Siap Bersaing dengan Manik Danendra
Kemarin Ambil Formulir Bakal Calon Walikota Denpasar di Golkar
Tokoh Puri Gerenceng, Anak Agung Ngurah Agung, ambil formulir Bakal Calon Walikota (Cawali) Denpasar untuk Pilkada 2020 di Sekretariat DPD II Golkar Denpasar bertepatan Purnamaning Kapitu pada Sukra Kliwon Tolu, Jumat (10/1) siang.
DENPASAR, NusaBali
Politisi Golkar ini akan bersaing dengan tokoh Puri Tegal, Desa Peme-cutan, Kecamatan Denpasar Barat, Aanak Agung Ngurah Manik Danendra, dalam berebut rekomendasi Cawali Denpasar di intenal partainya.
AA Ngurah Agung menjadi kandidat pertama yang ambil formulir sejak DPD II Golkar Denpasar membuka pendaftaran Bacal Cawali dan Cawawali Denpasar, 5 Januari 2020 lalu. Sebelum ambil formulr, Ngurah Agung yang menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali lebih dulu muspa (sembahyang) di Padmasana Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, kemarin pagi pukul 09.00 Wita.
Siangnya tepat pukul 12.00 Wita, barulah politisi Golkar yang dikenal sebagai pengusaha handycraf ini mengambil formulir bakal calon. Ngurah Agung diterima oleh Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar, Anak Agung Ayu Rai Sunasri, yang notabene masih kerabatnya dari Puri Gerenceng Denpasar. Rai Sunasri menerima kedatangan Ngurah Agung dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPD II Golkar Denpasar.
Pantauan NusaBali, Ngurah Agung tidak perlu lama mengisi formulir. Dia langsung melengkapi persyaratannya sebagai Bakal Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Usai mengambil formulir, Ngurah Agung menegaskan dirinya tidak mau membuat Golkar malu. Menurut Ngurah Agung, Golkar sebetulnya banyak punya kader senior dan mumpuni, tetapi tidak berani tampil.
"Ada Ketua DPD II Golkar Denpasar Wayan Mariyana Wandira, juga anggota DPRD Bali I Ketut Suwandhi sang Jenderal Kota itu. Saya harapkan mereka juga ambil formulir dan mendaftar pencalonannya untuk Pilkada Denpasar 2020. Nanti jangan sampai dicap pengecut dan turun pangkat. Hari ini dewasa ayu (hari baik), Purnama Kapitu, saya bicara apa adanya," ujar Ngurah Agung yang selalu tampil mengenakan udeng bak Patih Agung.
Ngurah Agung sendiri mengaku tidak gentar dengan masuknya kandidat non kader AA Ngurah Manik Danendra (AMD) dalam bursa perebutan rekomnendasi Cawali Denpasar di Golkar. Pasalnya, Ngurah Agung memiliki kekuatan dukungan ‘Segitiga Emas’ dari trah puri di Kota Denpasar, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria Denpasar, dan Puri Kesiman.
"Saya akan gunakan kekuatan Segitiga Emas itu. Nanti tidak menutup kemungkinan saya akan temui juga Pasemetonan Puri Se-Denpasar, untuk mendapatkan dukungan," jelas Ngurah Agung yang juga Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Provinsi Bali.
Ngurah Agung mengaku termotivasi maju ke Pilkada Denpasar 2020, karena keterpanggilan hati untuk ‘perubahan’ di Kota Denpasar. "Selama 10 tahun ini, Kota Denpasar begini-begini saja. Hujan kebanjiran, kemarau kekurangan air. Pokoknya penataan kota budaya ini harus maksimal. Itu salah satu misi saya," tegas Ngurah Agung.
Menurut Ngurah Agung, dirinya tidak berambisi, namun alon-alon kelakon (pelan tapi dilakoni). "Saya sekarang tinggal siapkan 3 O, yakni Otak, Ongkos, dan Orang untuk pribadi saya sendiri ketika nanti saya direkomendasi induk partai. Kita masuk bukan karena ambisi. Namun, ada misi untuk edukasi masyarakat Denpasar dalam demokrasi dan kedewasaan politik. Harus ada pilihan di Pilkada 2020 ini," terang Korwil Denpasar DPD I Golkar Bali ini.
Ditanya soal peluangnya bersaing dengan AMD, Ngurah Agung menyatakan tidak masalah. "Survei akan menentukan nanti. Saya akan rela kalau memang DPP Golkar merekomendasikan AMD jika surveinya dia memang bagus. Saya berharap semoga proses ini transparan dan demokratis. Apalagi Golkar sebagai partai kader, yang memiliki penataan dan manajemen paling bagus di antara parpol yang ada di Indonesia," tegas Ngurah Agung yang sempat menjabat Wakil Sekjen DPP PKB di era Gus Dur.
Sementara itu, Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar, AA Ayu Rai Sunasri, menyatakan pengambilan formulir dan pendaftaran baal calon akan ditutup akhir Januari 2020 depan. Setelah bakal calon kembalikan formulir dan resmi mendaftarkan pencalonannya, DPD II Golkar Denpasar akan tetapkan bakal calon. Selanjutnya, nama-nama bakal calon akan dikirim ke DPD I Golkar Bali.
"Nanti DPD I Golkar Bali melaksanakan proses selanjutnya. Ada pleno diperluas dan ditindaklanjuti dengan survei kandidat, sebelum pasangan Cawali-Cawawali direkomendasikan oleh DPP Golkar," papar Rai Sunasri yang masih misan (saudara sepupu) dari Ngurah Agung.
Menurut Rai Sunasri, semua kandidat yang berproses di Golkar punya peluang yang sama untuk direkomendasi menjadi Cawali dan Cawawali Denpasar. "Ngurah Agung ini bakal calon yang pertama ambil formulir di DPD II Golkar Denpasar. Nanti pasti ada lagi yang ambil formulir dan mendaftar. Golkar ini partai terbuka dan demokratis. Semuanya berproses secara transparan," tegas Rai Sunasri yang sempat maju tarung sebagai Cawawali pendamping I Made Arjaya yang diusung Golkar-Demokrat dalam Pilkada Denpasar 2015. *nat
AA Ngurah Agung menjadi kandidat pertama yang ambil formulir sejak DPD II Golkar Denpasar membuka pendaftaran Bacal Cawali dan Cawawali Denpasar, 5 Januari 2020 lalu. Sebelum ambil formulr, Ngurah Agung yang menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali lebih dulu muspa (sembahyang) di Padmasana Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, kemarin pagi pukul 09.00 Wita.
Siangnya tepat pukul 12.00 Wita, barulah politisi Golkar yang dikenal sebagai pengusaha handycraf ini mengambil formulir bakal calon. Ngurah Agung diterima oleh Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar, Anak Agung Ayu Rai Sunasri, yang notabene masih kerabatnya dari Puri Gerenceng Denpasar. Rai Sunasri menerima kedatangan Ngurah Agung dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPD II Golkar Denpasar.
Pantauan NusaBali, Ngurah Agung tidak perlu lama mengisi formulir. Dia langsung melengkapi persyaratannya sebagai Bakal Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Usai mengambil formulir, Ngurah Agung menegaskan dirinya tidak mau membuat Golkar malu. Menurut Ngurah Agung, Golkar sebetulnya banyak punya kader senior dan mumpuni, tetapi tidak berani tampil.
"Ada Ketua DPD II Golkar Denpasar Wayan Mariyana Wandira, juga anggota DPRD Bali I Ketut Suwandhi sang Jenderal Kota itu. Saya harapkan mereka juga ambil formulir dan mendaftar pencalonannya untuk Pilkada Denpasar 2020. Nanti jangan sampai dicap pengecut dan turun pangkat. Hari ini dewasa ayu (hari baik), Purnama Kapitu, saya bicara apa adanya," ujar Ngurah Agung yang selalu tampil mengenakan udeng bak Patih Agung.
Ngurah Agung sendiri mengaku tidak gentar dengan masuknya kandidat non kader AA Ngurah Manik Danendra (AMD) dalam bursa perebutan rekomnendasi Cawali Denpasar di Golkar. Pasalnya, Ngurah Agung memiliki kekuatan dukungan ‘Segitiga Emas’ dari trah puri di Kota Denpasar, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria Denpasar, dan Puri Kesiman.
"Saya akan gunakan kekuatan Segitiga Emas itu. Nanti tidak menutup kemungkinan saya akan temui juga Pasemetonan Puri Se-Denpasar, untuk mendapatkan dukungan," jelas Ngurah Agung yang juga Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Provinsi Bali.
Ngurah Agung mengaku termotivasi maju ke Pilkada Denpasar 2020, karena keterpanggilan hati untuk ‘perubahan’ di Kota Denpasar. "Selama 10 tahun ini, Kota Denpasar begini-begini saja. Hujan kebanjiran, kemarau kekurangan air. Pokoknya penataan kota budaya ini harus maksimal. Itu salah satu misi saya," tegas Ngurah Agung.
Menurut Ngurah Agung, dirinya tidak berambisi, namun alon-alon kelakon (pelan tapi dilakoni). "Saya sekarang tinggal siapkan 3 O, yakni Otak, Ongkos, dan Orang untuk pribadi saya sendiri ketika nanti saya direkomendasi induk partai. Kita masuk bukan karena ambisi. Namun, ada misi untuk edukasi masyarakat Denpasar dalam demokrasi dan kedewasaan politik. Harus ada pilihan di Pilkada 2020 ini," terang Korwil Denpasar DPD I Golkar Bali ini.
Ditanya soal peluangnya bersaing dengan AMD, Ngurah Agung menyatakan tidak masalah. "Survei akan menentukan nanti. Saya akan rela kalau memang DPP Golkar merekomendasikan AMD jika surveinya dia memang bagus. Saya berharap semoga proses ini transparan dan demokratis. Apalagi Golkar sebagai partai kader, yang memiliki penataan dan manajemen paling bagus di antara parpol yang ada di Indonesia," tegas Ngurah Agung yang sempat menjabat Wakil Sekjen DPP PKB di era Gus Dur.
Sementara itu, Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar, AA Ayu Rai Sunasri, menyatakan pengambilan formulir dan pendaftaran baal calon akan ditutup akhir Januari 2020 depan. Setelah bakal calon kembalikan formulir dan resmi mendaftarkan pencalonannya, DPD II Golkar Denpasar akan tetapkan bakal calon. Selanjutnya, nama-nama bakal calon akan dikirim ke DPD I Golkar Bali.
"Nanti DPD I Golkar Bali melaksanakan proses selanjutnya. Ada pleno diperluas dan ditindaklanjuti dengan survei kandidat, sebelum pasangan Cawali-Cawawali direkomendasikan oleh DPP Golkar," papar Rai Sunasri yang masih misan (saudara sepupu) dari Ngurah Agung.
Menurut Rai Sunasri, semua kandidat yang berproses di Golkar punya peluang yang sama untuk direkomendasi menjadi Cawali dan Cawawali Denpasar. "Ngurah Agung ini bakal calon yang pertama ambil formulir di DPD II Golkar Denpasar. Nanti pasti ada lagi yang ambil formulir dan mendaftar. Golkar ini partai terbuka dan demokratis. Semuanya berproses secara transparan," tegas Rai Sunasri yang sempat maju tarung sebagai Cawawali pendamping I Made Arjaya yang diusung Golkar-Demokrat dalam Pilkada Denpasar 2015. *nat
Komentar