Tjok Pemecutan Minta Golkar Bali Selektif
Kasus Artha Dipa Dinilai Permalukan Golkar
Tokoh Partai Golkar menyayangkan keluar masuknya kader di Golkar yang muaranya hanya untuk kepentingan pribadi.
DENPASAR, NusaBali
Kasus terakhir adalah mundurnya kader yang notabene masih baru, I Wayan Artha Dipa, sebagai Calon Kepala Daerah di DPD II Golkar Karangasem. Hal tersebut dinilai mempermalukan Golkar dan disebabkan elite Golkar tidak selektif saat memasukkan Artha Dipa ke Golkar sebagai kader.
Tokoh Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, mengatakan mundurnya Artha Dipa seolah-olah dia bisa dengan mudah mempermainkan Partai Beringin. "Institusi kelembagaan maupun elite Golkar Bali sudah dipermalukan. Inilah saya sering sampaikan supaya lebih selektif ketika menerima orang mau masuk. Apalagi di musim Pilkada kayak sekarang. Pasti sarat kepentingan," ujar Tjok Pemecutan di sela-sela undangan Braya Pemecutan di Nemo Kafe, Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (9/1) sore.
Tjok Pemecutan membeber harusnya kalau ada orang masuk ke Golkar diseleksi. Ditanya dengan baik-baik dan harus ada perasaan protektif. "Ibarat orang yang hendak bertamu tujuannya ditanyakan dengan jelas. Dia mau apa, apa kepentingannya. Jangan hanya manggut-manggut diterima. Masuk ke dalam rumah. Tahu-tahu punya itikad nggak baik, malu Golkar," kata mantan Ketua DPRD Badung ini.
Menurut Tjok Pemecutan memang Artha Dipa tidak ada diminta masuk ke Golkar, melainkan datang sendiri. "Apapun alasannya kalau nggak ada yang memfasilitasi dan buka pintu nggak mungkin dia masuk. Nyalon sebagai kandidat. Sekarang mundur lagi. Aduh, ini harus jadi evaluasi bagi Plt DPD I Golkar Bali, Demer (Gede Sumarjaya Linggih) supaya lebih selektif dan ketat menerima orang masuk Golkar," kata politisi senior Golkar yang mantan anggota MPR RI ini.
Tjok Pemecutan menyebutkan setiap orang berhak menentukan karir politik. Mau masuk partai mana saja bisa. Tetapi keluar masuk begitu malah nggak elok dan tidak ada etikanya," tegas pria yang saat Walaka akrab disapa Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.
Atas kritikan Tokoh Golkar, Tjok Pemecutan XI, DPD I Golkar Bali membantah telah berinisiatif mengajak Artha Dipa bergabung ke Golkar. Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer didampingi Ketua OKK DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana, di Kantor Golkar Bali,Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Jumat (10/1) mengatakan Artha Dipa bergabung atas keinginan sendiri.
"Yang ngajak siapa? Dia (Artha Dipa ) datang sendiri. Dia minta gabung ke Golkar. Masak orang mau gabung kita tolak, nggak lah. Golkar adalah partai terbuka," kata politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini.
Soal Artha Dipa mundur dari pencalonan di Golkar untuk Pilkada Karangasem 2020 menurut Demer bukanlah masalah. Namun dia menegaskan Golkar tetap akan berjalan proses penjaringannya. "Ini nggak ada pengaruh dengan proses penjaringan di Golkar Karangasem. Lanjut terus dan kita berproses dengan transparan," tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dapil Bali ini. *nat
Tokoh Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, mengatakan mundurnya Artha Dipa seolah-olah dia bisa dengan mudah mempermainkan Partai Beringin. "Institusi kelembagaan maupun elite Golkar Bali sudah dipermalukan. Inilah saya sering sampaikan supaya lebih selektif ketika menerima orang mau masuk. Apalagi di musim Pilkada kayak sekarang. Pasti sarat kepentingan," ujar Tjok Pemecutan di sela-sela undangan Braya Pemecutan di Nemo Kafe, Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (9/1) sore.
Tjok Pemecutan membeber harusnya kalau ada orang masuk ke Golkar diseleksi. Ditanya dengan baik-baik dan harus ada perasaan protektif. "Ibarat orang yang hendak bertamu tujuannya ditanyakan dengan jelas. Dia mau apa, apa kepentingannya. Jangan hanya manggut-manggut diterima. Masuk ke dalam rumah. Tahu-tahu punya itikad nggak baik, malu Golkar," kata mantan Ketua DPRD Badung ini.
Menurut Tjok Pemecutan memang Artha Dipa tidak ada diminta masuk ke Golkar, melainkan datang sendiri. "Apapun alasannya kalau nggak ada yang memfasilitasi dan buka pintu nggak mungkin dia masuk. Nyalon sebagai kandidat. Sekarang mundur lagi. Aduh, ini harus jadi evaluasi bagi Plt DPD I Golkar Bali, Demer (Gede Sumarjaya Linggih) supaya lebih selektif dan ketat menerima orang masuk Golkar," kata politisi senior Golkar yang mantan anggota MPR RI ini.
Tjok Pemecutan menyebutkan setiap orang berhak menentukan karir politik. Mau masuk partai mana saja bisa. Tetapi keluar masuk begitu malah nggak elok dan tidak ada etikanya," tegas pria yang saat Walaka akrab disapa Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.
Atas kritikan Tokoh Golkar, Tjok Pemecutan XI, DPD I Golkar Bali membantah telah berinisiatif mengajak Artha Dipa bergabung ke Golkar. Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer didampingi Ketua OKK DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana, di Kantor Golkar Bali,Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Jumat (10/1) mengatakan Artha Dipa bergabung atas keinginan sendiri.
"Yang ngajak siapa? Dia (Artha Dipa ) datang sendiri. Dia minta gabung ke Golkar. Masak orang mau gabung kita tolak, nggak lah. Golkar adalah partai terbuka," kata politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini.
Soal Artha Dipa mundur dari pencalonan di Golkar untuk Pilkada Karangasem 2020 menurut Demer bukanlah masalah. Namun dia menegaskan Golkar tetap akan berjalan proses penjaringannya. "Ini nggak ada pengaruh dengan proses penjaringan di Golkar Karangasem. Lanjut terus dan kita berproses dengan transparan," tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dapil Bali ini. *nat
Komentar