Entry By Nomor Dimulai Februari
KONI Bali memastikan PON Papua XX/2020 digelar pada 20 Oktober hingga 5 November 2020.
DENPASAR, NusaBali
Setelah hampir menuntaskan Pra PON, kini Bali bersiap masuk program entry by Jombor. Atlet-atlet yang meraih tiket PON Papua akan didaftarkan sesuai kategori atau nomor yang diikutinya, yang dimulai Februari nanti.
"Saat ini kami melakukan validasi jumlah atlet lolos PON. Data terakhir mencapai 207 atlet dari 25 cabor. Selain itu juga ada 60 atlet dari 10 cabor, namun cabornya dicoret PON Papua," ucap Bidang Prestasi KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Jumat (10/1).
Menurut Yamadhiputra, cabor yang dicoret itu masih berpeluang untuk dipertandingkan. Namun saat ini masih dalam proses perjuangan di DPR RI. Untuk Peraturan Pemerintah (PP) penggabungan dua provinsi menjadi tuan rumah telah disepakati.
Pada PON Papua memang hanya satu provinsi sebagai tuan rumah. Sedangkan ke-10 cCabor yang dicoret,adalah Balap Sepeda, Bridge, Kriket, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball. Hingga kini PON Papua merilis akan mempertandingkan 37 cabor.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi menambahkan, untuk kontingen PON Bali dipastikan akan ada program try uut atupun try in atlet yang lolos PON. Pasalnya tidak mungkin saat persiapan PON tidak akan ada try out atau try in.
“Pastinya untuk mengukur perkembangan kualitas fisik dan teknik atlet menghadapi PON memang wajib try out atau try ini, apakah dalam bentuk mengikuti kejuaraan nasional atau sparing partner di dalam maupun diluar Bali,” tegas Suwandi.
Sebab, penting melakukan sparring dalam mengukur perkembangan atlet. Hal itu dianggapnya penting, karena setiap perkembangan kualitas atlet bisa diukur di try out atau try in itu.
“Kalau soal berapa jumlah atlet yang dikirim nanti baru kami tentukan dan kami rilis secara detail jumlahnya, setelah digodok di KONI Bali siapa atlet yang layak dikirim ke PON Papua dengan sasaran medali,” jelas Suwandi. *dek
"Saat ini kami melakukan validasi jumlah atlet lolos PON. Data terakhir mencapai 207 atlet dari 25 cabor. Selain itu juga ada 60 atlet dari 10 cabor, namun cabornya dicoret PON Papua," ucap Bidang Prestasi KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Jumat (10/1).
Menurut Yamadhiputra, cabor yang dicoret itu masih berpeluang untuk dipertandingkan. Namun saat ini masih dalam proses perjuangan di DPR RI. Untuk Peraturan Pemerintah (PP) penggabungan dua provinsi menjadi tuan rumah telah disepakati.
Pada PON Papua memang hanya satu provinsi sebagai tuan rumah. Sedangkan ke-10 cCabor yang dicoret,adalah Balap Sepeda, Bridge, Kriket, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball. Hingga kini PON Papua merilis akan mempertandingkan 37 cabor.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi menambahkan, untuk kontingen PON Bali dipastikan akan ada program try uut atupun try in atlet yang lolos PON. Pasalnya tidak mungkin saat persiapan PON tidak akan ada try out atau try in.
“Pastinya untuk mengukur perkembangan kualitas fisik dan teknik atlet menghadapi PON memang wajib try out atau try ini, apakah dalam bentuk mengikuti kejuaraan nasional atau sparing partner di dalam maupun diluar Bali,” tegas Suwandi.
Sebab, penting melakukan sparring dalam mengukur perkembangan atlet. Hal itu dianggapnya penting, karena setiap perkembangan kualitas atlet bisa diukur di try out atau try in itu.
“Kalau soal berapa jumlah atlet yang dikirim nanti baru kami tentukan dan kami rilis secara detail jumlahnya, setelah digodok di KONI Bali siapa atlet yang layak dikirim ke PON Papua dengan sasaran medali,” jelas Suwandi. *dek
Komentar