PSI Tunggu DPP, NasDem ‘Intip’ Strategi PDIP
Belum Tentukan Arah Koalisi Jelang Pilkada Denpasar 2020
Partai NasDem dan Partai Soliditas Indonesia (PSI) yang tergabung dalam Fraksi NasDem-PSI di DPRD Kota Denpasar menunggu strategi PDIP dalam memutuskan dukungan Calon Walikota-Calon Wakil Walikota (Cawali-Cawawali) Denpasar di Pilkada, 23 September 2020 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
NasDem menunggu hasil Rakernas PDIP 10-12 Januari 2020 yang rencananya akan membagikan rekomendasi DPP untuk pasangan calon (Paslon) yang akan diusung di Pilkada serentak 2020. Sementara PSI menunggu DPP untuk memutuskan dukungan di Pilkada Denpasar.
Ketua DPD NasDem Kota Denpasar, Dewa Nyoman Budiasa, di Denpasar, Rabu (8/1) lalu mengatakan NasDem Denpasar baru menjaring calon dengan mekanisme internal saja. "Kami sudah mengantongi calon dari eskternal dan internal yang mendaftar melalui mekanisme di Partai NasDem. Tunggu PDIP dulu usai Rakernas. Kan mereka nanti umumkan para calonnya," ujar Budiasa.
Budiasa beralasan jurus mengumumkan kandidat calon di Pilkada Denpasar usai Rakernas PDIP adalah karena masih cairnya komunikasi NasDem dengan partai-partai lain. "Kita kan masih cair komunikasinya dengan parpol yang berpeluang usung calon. Dengan PDIP komunikasi, dengan PSI sudah karena kita gabung satu fraksi di DPRD Denpasar. Sementara dengan Demokrat dan Golkar baru penjajakan saja. Kita dahulukan dan utamakan komunikasi dengan parpol yang punya fraksi dulu dah," jelas politisi asal Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat ini.
Saat didesak soal siapa yang mendaftar di NasDem, Dewa Budiasa hanya menyebutkan non kader, yakni Anak Agung Ngurah Manik Danendra alias AMD asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan yang seorang notaris. Sementara satunya lagi adalah Made Bagus Kertanegara, seorang tokoh dan Wakil Bendesa Adat Denpasar asal Banjar Wangaya Kelod, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Bagus Kerthanegara yang notabene putra kedua Prof Dr Wayan Mertha Suteja mendaftar dari non kader. Dewa Budiasa menyebutkan ada 1 lagi tokoh non kader yang daftar. Namun karena sudah komitmen dengan tokoh bersangkutan NasDem tidak menyampaikan di publik.
Namun ketika didesak bahwa yang mendaftar itu adalah Anak Agung Ngurah Rai Iswara yang tak lain Sekda Kota Denpasar, Dewa Budiasa mengelak. "Saya tidak menyebutkan lho. Hanya AMD sama Bagus Kerthanegara saya sampaikan. Yang satu itu saya tidak sampaikan ke publik karena sudah komitmen NasDem," ujar pria yang juga pelaut ini.
Dewa Budiasa mengatakan NasDem akan umumkan berlabuh ke mana dan gabung ke mana ketika saat waktunya. Saat ini NasDem dengan 3 kursi parlemen (6,67%) 1 Fraksi Gabungan dengan PSI yang memiliki 2 kursi parlemen (4,44%). Kalau NasDem -PSI bergabung mereka hanya memerlukan 4 kursi lagi sudah bisa mengusung calon. Tinggal mengambil Demokrat atau Gerindra yang sama-sama mengakumulasi 4 kursi parlemen (8,89) di DPRD Denpasar. "Kita lihat saja nanti. Saat waktunya kami pasti terbitkan keputusan dukungan," ujar Dewa Budiasa.
Sementara Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Gede Eka Wijaya Patriana, dikonfirmasi NusaBali, Rabu secara terpisah menyebutkan DPD PSI Denpasar menunggu keputusan DPP.
"Kami sudah laporkan peta politik di Denpasar ke DPP. Nanti DPP akan memberikan petunjuk. Kami menunggu DPP," ujar politisi muda asal Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Kata dia, PSI sendiri telah lakukan penjaringan. Untuk arah koalisi masih komunikasi dengan parpol di parlemen. "Kecuali dengan NasDem yang kita memang satu fraksi gabungan, kami masih menjajaki komunikasi dengan partai lain. Kalau ada parpol yang mengklaim sudah final dengan PSI sejatinya itu baru klaim sepihak. Belum final. Kami tunggu DPP," tegas pengusaha muda ini.
Siapa saja parpol yang sudah menghubungi? Bagus Eka terang-terangan mengakui yang menelepon adalah Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang akan diusung PDIP di Pilkada Denpasar. "Ya baru ditelepon. Masih cair semuanya. Kan masih ada waktu sampai Februari ini," tegas Bagus Eka. *nat
Ketua DPD NasDem Kota Denpasar, Dewa Nyoman Budiasa, di Denpasar, Rabu (8/1) lalu mengatakan NasDem Denpasar baru menjaring calon dengan mekanisme internal saja. "Kami sudah mengantongi calon dari eskternal dan internal yang mendaftar melalui mekanisme di Partai NasDem. Tunggu PDIP dulu usai Rakernas. Kan mereka nanti umumkan para calonnya," ujar Budiasa.
Budiasa beralasan jurus mengumumkan kandidat calon di Pilkada Denpasar usai Rakernas PDIP adalah karena masih cairnya komunikasi NasDem dengan partai-partai lain. "Kita kan masih cair komunikasinya dengan parpol yang berpeluang usung calon. Dengan PDIP komunikasi, dengan PSI sudah karena kita gabung satu fraksi di DPRD Denpasar. Sementara dengan Demokrat dan Golkar baru penjajakan saja. Kita dahulukan dan utamakan komunikasi dengan parpol yang punya fraksi dulu dah," jelas politisi asal Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat ini.
Saat didesak soal siapa yang mendaftar di NasDem, Dewa Budiasa hanya menyebutkan non kader, yakni Anak Agung Ngurah Manik Danendra alias AMD asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan yang seorang notaris. Sementara satunya lagi adalah Made Bagus Kertanegara, seorang tokoh dan Wakil Bendesa Adat Denpasar asal Banjar Wangaya Kelod, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Bagus Kerthanegara yang notabene putra kedua Prof Dr Wayan Mertha Suteja mendaftar dari non kader. Dewa Budiasa menyebutkan ada 1 lagi tokoh non kader yang daftar. Namun karena sudah komitmen dengan tokoh bersangkutan NasDem tidak menyampaikan di publik.
Namun ketika didesak bahwa yang mendaftar itu adalah Anak Agung Ngurah Rai Iswara yang tak lain Sekda Kota Denpasar, Dewa Budiasa mengelak. "Saya tidak menyebutkan lho. Hanya AMD sama Bagus Kerthanegara saya sampaikan. Yang satu itu saya tidak sampaikan ke publik karena sudah komitmen NasDem," ujar pria yang juga pelaut ini.
Dewa Budiasa mengatakan NasDem akan umumkan berlabuh ke mana dan gabung ke mana ketika saat waktunya. Saat ini NasDem dengan 3 kursi parlemen (6,67%) 1 Fraksi Gabungan dengan PSI yang memiliki 2 kursi parlemen (4,44%). Kalau NasDem -PSI bergabung mereka hanya memerlukan 4 kursi lagi sudah bisa mengusung calon. Tinggal mengambil Demokrat atau Gerindra yang sama-sama mengakumulasi 4 kursi parlemen (8,89) di DPRD Denpasar. "Kita lihat saja nanti. Saat waktunya kami pasti terbitkan keputusan dukungan," ujar Dewa Budiasa.
Sementara Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Gede Eka Wijaya Patriana, dikonfirmasi NusaBali, Rabu secara terpisah menyebutkan DPD PSI Denpasar menunggu keputusan DPP.
"Kami sudah laporkan peta politik di Denpasar ke DPP. Nanti DPP akan memberikan petunjuk. Kami menunggu DPP," ujar politisi muda asal Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Kata dia, PSI sendiri telah lakukan penjaringan. Untuk arah koalisi masih komunikasi dengan parpol di parlemen. "Kecuali dengan NasDem yang kita memang satu fraksi gabungan, kami masih menjajaki komunikasi dengan partai lain. Kalau ada parpol yang mengklaim sudah final dengan PSI sejatinya itu baru klaim sepihak. Belum final. Kami tunggu DPP," tegas pengusaha muda ini.
Siapa saja parpol yang sudah menghubungi? Bagus Eka terang-terangan mengakui yang menelepon adalah Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang akan diusung PDIP di Pilkada Denpasar. "Ya baru ditelepon. Masih cair semuanya. Kan masih ada waktu sampai Februari ini," tegas Bagus Eka. *nat
Komentar