Polda Targetkan Tangkap Pimpinan KKB
Senjata yang digunakan KKB adalah rakitan dari Lumajang Jatim
TIMIKA, NusaBali
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya paling bertanggung jawab atas serangkaian penembakan di Nduga, Papua.
Menurut Paulus, Egianus Kogoya merupakan anak muda yang merampas senjata aparat keamanan. Karena sudah memiliki senjata, kelompok ini menjadi beringas.
Egianus kerap menjadikan masyarakat sebagai tameng manakala aparat kemanan melakukan pengejaran kepada bersangkutan dan kelompoknya.
"Di saat dilakukan pengejaran, mereka berlindung di balik masyarakat sehingga anggota kesulitan," kata Paulus di Timika, seperti dilansir kompas, Minggu (12/1).
Paulus menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti mengejar Egianus dan kelompoknya untuk penegakan hukum. Penegakan hukum yang dilakukan ada dua pilihan, menangkap hidup-hidup atau menembak mati.
"Kami akan terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Paulus.
Terakhir, pada Sabtu (11/1) pagi kelompok Egianus menembak Bharatu Luki Darmadi. Ketika itu, Bharatu Luki hendak membuang sampah yang berada di sekitar ujung bandara.
Saat menyeberang ke jalan, tepatnya di samping pos Brimob dengan jarak kurang lebih 50 meter, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan rentetan dari arah sebelah kanan Pos Brimob. Bharatu Luki pun tertembak di bagian paha kiri.
Paulus pun meminta kepada kelompok Egianus untuk dapat menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila ada tuntutan, sebaiknya disampaikan sehingga bisa dicarikan solusinya, bukan dengan melakukan kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban.
"Asalkan tuntutan itu bukan tentang Papua Merdeka karena itu tidak bisa kami penuhi," kata Paulus.
Paulus mengatakan, pihaknya menduga ada senjata yang digunakan KKB di Papua berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Menurut Paulus, informasi yang diperoleh pihaknya, ada senjata rakitan berspesifikasi modern dirakit di Lumajang. Senjata tersebut terindikasi sudah masuk di Papua.
Hal ini, kata Paulus, merupakan pekerjaan besar bagi TNI-Polri untuk melakukan pengusutan. "Senjata rakitan ini terindikasi sudah masuk di Papua," kata Paulus, di Timika, Minggu (12/1).
Selain itu, senjata dan amunisi yang digunakan KKB juga diduga kuat dipasok dari luar negeri. Mengingat, beberapa kasus sebelumnya berhasil diungkap penyelundupan senjata dan amunisi ke Papua. Penyelundupan senjata tersebut dari Negara Papua New Guinea (PNG) dengan melewati jalur-jalur tikus di perbatasan negara Republik Indonesia-PNG.
Menurut Paulus, saat ini pihaknya tengah melacak asal amunisi dan senjata yang dimiliki KKB. Sebab dengan senjata, KKB kerap melakukan teror dan menekan tokoh masyarakat hingga pemerintah untuk meminta bantuan dana. "Kami tengah lacak senjata dan amunisi yang digunakan KKB," kata Paulus. *
Menurut Paulus, Egianus Kogoya merupakan anak muda yang merampas senjata aparat keamanan. Karena sudah memiliki senjata, kelompok ini menjadi beringas.
Egianus kerap menjadikan masyarakat sebagai tameng manakala aparat kemanan melakukan pengejaran kepada bersangkutan dan kelompoknya.
"Di saat dilakukan pengejaran, mereka berlindung di balik masyarakat sehingga anggota kesulitan," kata Paulus di Timika, seperti dilansir kompas, Minggu (12/1).
Paulus menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti mengejar Egianus dan kelompoknya untuk penegakan hukum. Penegakan hukum yang dilakukan ada dua pilihan, menangkap hidup-hidup atau menembak mati.
"Kami akan terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Paulus.
Terakhir, pada Sabtu (11/1) pagi kelompok Egianus menembak Bharatu Luki Darmadi. Ketika itu, Bharatu Luki hendak membuang sampah yang berada di sekitar ujung bandara.
Saat menyeberang ke jalan, tepatnya di samping pos Brimob dengan jarak kurang lebih 50 meter, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan rentetan dari arah sebelah kanan Pos Brimob. Bharatu Luki pun tertembak di bagian paha kiri.
Paulus pun meminta kepada kelompok Egianus untuk dapat menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila ada tuntutan, sebaiknya disampaikan sehingga bisa dicarikan solusinya, bukan dengan melakukan kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban.
"Asalkan tuntutan itu bukan tentang Papua Merdeka karena itu tidak bisa kami penuhi," kata Paulus.
Paulus mengatakan, pihaknya menduga ada senjata yang digunakan KKB di Papua berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Menurut Paulus, informasi yang diperoleh pihaknya, ada senjata rakitan berspesifikasi modern dirakit di Lumajang. Senjata tersebut terindikasi sudah masuk di Papua.
Hal ini, kata Paulus, merupakan pekerjaan besar bagi TNI-Polri untuk melakukan pengusutan. "Senjata rakitan ini terindikasi sudah masuk di Papua," kata Paulus, di Timika, Minggu (12/1).
Selain itu, senjata dan amunisi yang digunakan KKB juga diduga kuat dipasok dari luar negeri. Mengingat, beberapa kasus sebelumnya berhasil diungkap penyelundupan senjata dan amunisi ke Papua. Penyelundupan senjata tersebut dari Negara Papua New Guinea (PNG) dengan melewati jalur-jalur tikus di perbatasan negara Republik Indonesia-PNG.
Menurut Paulus, saat ini pihaknya tengah melacak asal amunisi dan senjata yang dimiliki KKB. Sebab dengan senjata, KKB kerap melakukan teror dan menekan tokoh masyarakat hingga pemerintah untuk meminta bantuan dana. "Kami tengah lacak senjata dan amunisi yang digunakan KKB," kata Paulus. *
Komentar