Dinas PUPR Sedot Lumpur di Sungai Buatan Puspem Badung
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung mengerahkan mobil penyedot lumpur untuk membersihkan sungai buatan dengan konsep ring river yang ada di Puspem Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Penyedotan lumpur dilakukan karena terjadi pendangkalan, semenjak intensitas hujan meningkat belakangan ini.
“Penyedotan lumpur kami lakukan bertahap sejak Sabtu (11/1). Kami akan terus pantau supaya tidak terjadi pendangkalan serupa ke depannya,” kata Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, Minggu (12/1).
Birokrat asal Tabanan ini menyatakan, kemungkinan ring river kembali mengalami pendangkalan sangat besar. Sebab, aliran air berasal dari saluran subak. Bila irigasi di Subak Kwanji berlumpur karena hujan, bisa dipastikan lama kelamaan mengendap di ring river tersebut. “Kami akan rutin pantau bersama Bagian Perwat Setkab Badung, bila sudah dirasa banyak lumpur akan langsung disedot,” tegasnya.
Walaupun masalah lumpur belum bisa diatasi, paling tidak sampah tidak ada yang terbawa aliran air dan masuk ke ring river. “Iya berkat dipasang jaring pengamanan, jadi paling tidak sampah tidak ikut terbawa, sehingga bisa kita lihat sekarang ring river terbebas dari sampah,” ucap Surya Suamba.
Sekadar mengingatkan, sungai buatan dengan konsep ring river yang ada di kawasan Puspem Badung mengalami pendangkalan, Jumat (10/1). Air juga tampak kecokelatan dan penuh dengan endapan lumpur. Kondisi ini terjadi semenjak hujan mengguyur wilayah Badung.
Pembangunan ring river dimaksudkan untuk mempercantik kawasan Puspem Badung. Pembangunan ring river dianggarkan sekitar Rp 5,4 miliar lebih. Anggaran bersumber dari APBD Badung tahun 2018. Ring river tersebut memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter. *asa
“Penyedotan lumpur kami lakukan bertahap sejak Sabtu (11/1). Kami akan terus pantau supaya tidak terjadi pendangkalan serupa ke depannya,” kata Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, Minggu (12/1).
Birokrat asal Tabanan ini menyatakan, kemungkinan ring river kembali mengalami pendangkalan sangat besar. Sebab, aliran air berasal dari saluran subak. Bila irigasi di Subak Kwanji berlumpur karena hujan, bisa dipastikan lama kelamaan mengendap di ring river tersebut. “Kami akan rutin pantau bersama Bagian Perwat Setkab Badung, bila sudah dirasa banyak lumpur akan langsung disedot,” tegasnya.
Walaupun masalah lumpur belum bisa diatasi, paling tidak sampah tidak ada yang terbawa aliran air dan masuk ke ring river. “Iya berkat dipasang jaring pengamanan, jadi paling tidak sampah tidak ikut terbawa, sehingga bisa kita lihat sekarang ring river terbebas dari sampah,” ucap Surya Suamba.
Sekadar mengingatkan, sungai buatan dengan konsep ring river yang ada di kawasan Puspem Badung mengalami pendangkalan, Jumat (10/1). Air juga tampak kecokelatan dan penuh dengan endapan lumpur. Kondisi ini terjadi semenjak hujan mengguyur wilayah Badung.
Pembangunan ring river dimaksudkan untuk mempercantik kawasan Puspem Badung. Pembangunan ring river dianggarkan sekitar Rp 5,4 miliar lebih. Anggaran bersumber dari APBD Badung tahun 2018. Ring river tersebut memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter. *asa
Komentar