Awal Tahun, 8 Warga Terserang DB
Sejak 1 Januari 2020 hingga Minggu (12/1), sedikitnya delapan warga di Klungkung terserang DB (Demam Berdarah).
SEMARAPURA, NusaBali
Serangan ini menyusul hujan sejak akhir 2019 hingga nyamuk Aedes Aegypti, penyebar DB makin berkembang subur.
Delapan warga itu menjalani perawatan intensif di RSUD Klungkung, namun sebagian besar berangsur pulih. Dirut RSUD Klungkung dr Nyoman Kusuma mengatakan hingga saat ini RSUD Klungkung mendata sembilan pasien DB. "Delapan pasien berasal dari Klungkung, dan satu pasien dari Karangasem," ujar dr Kesuma.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, mengatakan kasus DB ini memang sudah terjadi awal tahun 2020. Salah satu penyebabnya karena hujan dan genangan air sehingga nyamuk berkembang biak. Diskes bersama masing-masing petugas Puskesmas sudah turun ke lapangan untuk menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan penebaran bubuk abate. "Kami berharap masyarakat juga selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih," harapnya.
Kata dia, dengan lingkungan bersih dan tidak ada genangan air, maka kasus DB bisa diminimalisir. Serangan DB juga karena mobilitas masyarakat yang tinggi dari lokasi pasien DB ke lokasi non DB hingga jadi terjangkit.*wan
Delapan warga itu menjalani perawatan intensif di RSUD Klungkung, namun sebagian besar berangsur pulih. Dirut RSUD Klungkung dr Nyoman Kusuma mengatakan hingga saat ini RSUD Klungkung mendata sembilan pasien DB. "Delapan pasien berasal dari Klungkung, dan satu pasien dari Karangasem," ujar dr Kesuma.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, mengatakan kasus DB ini memang sudah terjadi awal tahun 2020. Salah satu penyebabnya karena hujan dan genangan air sehingga nyamuk berkembang biak. Diskes bersama masing-masing petugas Puskesmas sudah turun ke lapangan untuk menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan penebaran bubuk abate. "Kami berharap masyarakat juga selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih," harapnya.
Kata dia, dengan lingkungan bersih dan tidak ada genangan air, maka kasus DB bisa diminimalisir. Serangan DB juga karena mobilitas masyarakat yang tinggi dari lokasi pasien DB ke lokasi non DB hingga jadi terjangkit.*wan
Komentar