Dewan Minta Berdayakan PTT
Kepala sekolah diimbau menyimpan barang investaris sekolah di tempat yang aman.
BANGLI, NusaBali
Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles, berharap adanya peningkatan pengamanan di masing-masing sekolah. Caranya dengan membedatakan pegawai tidak tetap (PTT). Mereka yang beban kerjanya kurang bisa digeser dan ditempatkan di sekolah. Apalagi sebagian besar sekolah dasar (SD) tidak punya petugas jaga malam.
Menurut Komang Carles, sekolah tanpa petugas jaga malam memudakan pelaku pencurian melancarkan aksinya. “Banyak sekolah tidak memiliki penjaga, khususnya di malam hari. Kondisi ini justru dimanfaatkan oknum-oknum yang memiliki niat buruk,” ungkapnya, Senin (13/1). Rekrutmen petugas keamanan atau penjaga tidak mungkin bisa dilakukan dengan segera karena tersandung anggaran. Apalagi keuangan daerah sangat minim. Salah satu jalan yang bisa dilakukan pemerintah yakni memberdayakan PTT. “Tenaga PTT yang diberdayakan adalah PTT di OPD dengan beban kerja minim,” saran Komang Carles, Senin (13/1).
Ditegaskan, tenaga PTT yang menumpuk di salah satu OPD tentu minim beban kerja. Daripada mereka minim pekerjaan lebih tepat diberdayakan menjadi petugas penjaga sekolah. Mekanismenya satu sekolah diberikan dua atau tiga tenaga PTT. Dengan jumlah tiga PTT untuk pola pengaturan kerjanya bisa diterapkan dengan sistem shift. Sementara anggota DPRD Bangli, I Wayan Wedana, mengatakan kejadian yang menimpa dua sekolah tersebut bisa dijadikan pelajaran berharga bagi sekolah lainnya.
Wayan Wedana tidak menampik banyak sekolah di Bangli tanpa petugas penjaganya. “Kalau malam hari praktis sekolah kosong, ruang ini tentu dimanfaatkan pelaku pencurian untuk beraksi,” ujarnya. Dia menambahkan, perekrutan petugas jaga sekolah atau waker tidak mungkin bisa dilakukan saat ini. Mengantisipasi hal itu, Wayan Wedana meminta agar sekolah menyimpan barang investaris sekolah di tempat yang aman. “Bila perlu dibuatkan tempat khusus penyimpanan barang inventaris jika belum bisa membuat tempat penyimpanan,” pintanya.
Sebelumnya, dua sekolah di Bangli diobok-obok maling. Dua sekolah yang disatroni maling yakni SDN 5 Kawan dan TK Negeri Bangli yang sama-sama berlokasi di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Maling berhasil membawa kabur 4 unit laptop. Kasus pencurian ini baru diketahui pad Minggu (12/1). Kasek TK Negeri Bangli, Kadek Trisnawati menduga maling masuk lewat jendela dekat ruang kepala sekolah. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi.
Ternyata pelaku pencurian berhasil membawa kabur tiga unit laptop yang disimpan di ruang kepala sekolah sekaligus ruang guru. “Ada belasan laptop, pelaku berhasil mengambil 3 unit laptop yang ada di atas meja. Laptop berisikan data pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Beberapa laptop lainya tersimpan di dalam almari,” bebernya. Pelaku pencurian juga merusak filling cabinet. Filling cabinet digunakan untuk menyimpan uang sekolah. Syukurnya sehari sebelum kejadian dana sekolah sudah dipindahkan. Kasus ini langsung dilaporkan ke polisi. *esa
Menurut Komang Carles, sekolah tanpa petugas jaga malam memudakan pelaku pencurian melancarkan aksinya. “Banyak sekolah tidak memiliki penjaga, khususnya di malam hari. Kondisi ini justru dimanfaatkan oknum-oknum yang memiliki niat buruk,” ungkapnya, Senin (13/1). Rekrutmen petugas keamanan atau penjaga tidak mungkin bisa dilakukan dengan segera karena tersandung anggaran. Apalagi keuangan daerah sangat minim. Salah satu jalan yang bisa dilakukan pemerintah yakni memberdayakan PTT. “Tenaga PTT yang diberdayakan adalah PTT di OPD dengan beban kerja minim,” saran Komang Carles, Senin (13/1).
Ditegaskan, tenaga PTT yang menumpuk di salah satu OPD tentu minim beban kerja. Daripada mereka minim pekerjaan lebih tepat diberdayakan menjadi petugas penjaga sekolah. Mekanismenya satu sekolah diberikan dua atau tiga tenaga PTT. Dengan jumlah tiga PTT untuk pola pengaturan kerjanya bisa diterapkan dengan sistem shift. Sementara anggota DPRD Bangli, I Wayan Wedana, mengatakan kejadian yang menimpa dua sekolah tersebut bisa dijadikan pelajaran berharga bagi sekolah lainnya.
Wayan Wedana tidak menampik banyak sekolah di Bangli tanpa petugas penjaganya. “Kalau malam hari praktis sekolah kosong, ruang ini tentu dimanfaatkan pelaku pencurian untuk beraksi,” ujarnya. Dia menambahkan, perekrutan petugas jaga sekolah atau waker tidak mungkin bisa dilakukan saat ini. Mengantisipasi hal itu, Wayan Wedana meminta agar sekolah menyimpan barang investaris sekolah di tempat yang aman. “Bila perlu dibuatkan tempat khusus penyimpanan barang inventaris jika belum bisa membuat tempat penyimpanan,” pintanya.
Sebelumnya, dua sekolah di Bangli diobok-obok maling. Dua sekolah yang disatroni maling yakni SDN 5 Kawan dan TK Negeri Bangli yang sama-sama berlokasi di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Maling berhasil membawa kabur 4 unit laptop. Kasus pencurian ini baru diketahui pad Minggu (12/1). Kasek TK Negeri Bangli, Kadek Trisnawati menduga maling masuk lewat jendela dekat ruang kepala sekolah. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi.
Ternyata pelaku pencurian berhasil membawa kabur tiga unit laptop yang disimpan di ruang kepala sekolah sekaligus ruang guru. “Ada belasan laptop, pelaku berhasil mengambil 3 unit laptop yang ada di atas meja. Laptop berisikan data pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Beberapa laptop lainya tersimpan di dalam almari,” bebernya. Pelaku pencurian juga merusak filling cabinet. Filling cabinet digunakan untuk menyimpan uang sekolah. Syukurnya sehari sebelum kejadian dana sekolah sudah dipindahkan. Kasus ini langsung dilaporkan ke polisi. *esa
1
Komentar