Kresna Budi Dipanggil Sudikerta
Kresna Budi mengaku tidak ada menolak shortcut jurusan Denpasar-Singaraja, namun alangkah baiknya kalau dibarengi dengan pelebaran jalan.
Wagub Sosialisasi Shortcut Pekan Depan
DENPASAR, NusaBali
Perselisihan pendapat antara sesama anggota DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Ida Gede Komang Kresna Budi dan I Nyoman Sugawa Korry soal shortcut Denpasar- Singaraja memaksa Ketua DPD I Golkar Bali yang juga Wakil Gubernur Bali turun tangan menengahi. Sudikerta dalam kapasitas sebagai Ketua DPD I Golkar Bali sekaligus Wagub panggil Kresna Budi di Rumah Jabatan, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar, Jumat (5/8) siang.
Jurus memanggil kadernya ini dilakukan Sudikerta supaya ada kesamaan visi terkait pembangunan proyek tersebut. “Saya sudah panggil tadi Kresna Budi. Intinya dia mendukung shortcut yang akan dibangun. Dan sudah dipahami setelah kita jelaskan teknisnya bahwa ini untuk kepentingan bersama. Tidak ada lagi silang pendapat lho,” kata Sudikerta.
Sudikerta menegaskan pembangunan shortcut Denpasar-Singaraja kini tidak ada lagi persoalan, karena secara umum DPRD Bali dan semua komponen sudah mendukung. Bahkan, Selasa pekan depan sudah akan dimulai dengan sosialisasi di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar. “Setelah sosialisasi itu kita turun ke lapangan dimana titik-titik shortcut yang akan dibangun,” tambah politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Selatan Badung ini.
Sudikerta mengatakan setelah dilakukan pengecekan bersama Biro Aset di lapangan, ternyata shortcut yang akan dibangun di 4 lokasi jurusan Denpasar -Singaraja tidak akan memanfaatkan lahan masyarakat. “Tidak ada memanfaatkan lahan masyarakat. Hanya lahan Pemprov dan lahan Kehutanan. Tidak ada lahan masyarakat di lokasi yang direncanakan. Sehingga akan lebih mudah kita bekerja,” jelas pria yang digadang-gadang maju sebagai Calon Gubernur Bali dalam Pilgub 2018 nanti.
Menurut Sudikerta sejumlah perwakilan masyarakat juga sudah datang ke Pemprov Bali untuk menyiapkan sosialisasi di lapangan. “Yang datang itu warga Candi Kuning Tabanan. Kita akan sosialisasi ke masyarakat sesegara mungkin,” imbuhnya.
Sementara Kresna Budi secara terpisah menegaskan dirinya tidak ada menolak shortcut jurusan Denpasar-Singaraja. Dikatakan, shortcut silahkan dibangun, namun bisa dibarengi dengan pelebaran jalan.“Namun alangkah baiknya lagi kalau dibarengi dengan perlebaran jalan jurusan Denpasar- Buleleng,” ujar politisi asal Desa Liligundi, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
Kresna Budi juga mengaku secara teknis dirinya sudah mencari tahu bahwa sudah dipikirkan matang dengan perencanaan soal shortcut tersebut. Termasuk teknis pengaturan turunan dan antisipasi belokan di sepanjang jalur Desa Gitgit Kecamatan Sukasada, Buleleng. Sehingga pihaknya bisa menerima. “Jadi saya bukan menolak shortcut,” tegas anggota Komisi I DPRD Bali ini.
Seperti diberitakan sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum telah menggarap DED pembangunan shortcut Candi Kuning II, salah satu dari 4 program shortcut yang dirancang untuk jurusan Denpasar- Singaraja. Shortcut Candi Kuning II kini sudah dalam tahap penggarapan Detail Engineering Design (DED).
Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi mengatakan ada 4 shortcut yang sebenarnya direncanakan dibangun di jurusan Denpasar- Singaraja. Shortcut Candi Kuning I (sepanjang 749 meter) yang posisinya sebelum perempatan Kebun Raya Bedugul, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, Shortcut Candi Kuning II yang posisinya di jalan turunan objek pariwisata Danau Beratan Bedugul Kecamatan Baturiti Tabanan (panjang 385 meter), Shortcut Sukasada I di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng (panjang 378 meter), Shortcut Sukasada II (panjang 402 meter) yang lokasinya tidak jauh dari Sukasada I. “Sekarang baru Candi Kuning II yang sudah ada penggarapan DEDnya. Karena Candi Kuning II prioritas oleh pusat. Kalau yang lainnya belakangan,” ujar Astawa Riadi.
Birokrat asal Desa Lebih Kecamatan Gianyar ini menambahkan Shortcut Candi Kuning II dirancang panjangnya 385 meter dengan lebar Rumija (ruang milik jalan) 15 meter. “Bersih lebar jalannya sekitar 12 meter. Kalau sama got, kiri –kanan, lebar totalnya sekitar 15 meter. Semua shortcut yang dirancang lebarnya 15 meter. Judulnya itu shorcut Mengwitani-Singaraja,” kata mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali ini. * nat
1
Komentar