Dikucur DAK, RS Nyitdah Bangun Gedung UGD
Setelah mendapatkan akreditasi tipe C, Rumah Sakit Nyitdah di Kecamatan Kediri, Tabanan, terus berbenah. Tahun 2020, RS Nyitdah akan membangun UGD senilai Rp 35 miliar, yang dananya berasal dari dana alokasi khusus (DAK).
TABANAN, NusaBali
Kini pembangunan masih di tahap proses lelang manajemen konstruksi (MK).Direktur UPT Rumah Sakit Nyitdah dr Nyoman Wisma Berata, membenarkan tahun 2020 ini RS Nyitdah akan membangun gedung unit gawat darurat (UGD). Dana pembangunan bersumber dari DAK sesuai usulan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Rencana memang begitu (bangun UGD) sesuai dengan usulan ke Kemenkes,” ujarnya, Selasa (14/1).
Menurut Wisma Berata, UGD dibangun di bagian tengah. Sebelumnya RS Nyitdah sudah ada UGD namun belum memenuhi syarat, karena kecil dan digunakan untuk pelayanan emergency kandungan. Sedangkan UGD yang akan dibangun sekarang adalah UGD umum.
“Yang sekarang belum memenuhi syarat. Kalau sudah ada UGD yang umum, UGD yang lama khusus digunakan pelayanan kandungan dan kebidanan,” beber Wisma Berata.
Menurutnya anggaran Rp 35 miliar yang diperuntukkan membangun UGD tersebut hanya gedung saja tanpa peralatan penunjang. UGD rencana dibangun lantai satu.
Nantinya gedung utara dan selatan tertutup dengan UGD. Sesuai master plan awal, UGD dibangun tiga lantai. Namun dengan anggaran Rp 35 miliar tidak mungkin membangun gedung tiga lantai. “Yang dibangun hanya lantai satu saja agar UGD bisa berjalan, lantai 2 dan 3 struktur saja,” imbuh Wisma Berata.
Dan saat ini pembangunan ini masih persiapan tender. Sebab dengan dana sebesar itu harus ada tender konsultan. Sekarang sedang berproses untuk lelang manajemen konstruksi. Intinya persiapan manajemen tender konstruksi. “Mudah-mudahan akhir Januari sudah ada proses tender dan ada pemenang manajemen konstruksi,” harapnya.
Sementara itu sebelumnya Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengungkapkan Dinas Kesehatan mendapatkan kucuran dana dari pusat untuk melanjutkan pembangunan RS Nyitdah. Dana DAK dari pusat sebesar Rp 65 miliar. “Ini mungkin yang dimaksud hadiah dari Presiden Jokowi, karena tumben dapat DAK sebesar ini, biasanya paling banyak Rp 25 miliar,” ungkap Wiratmaja.
Dijelaskan dana digunakan untuk membangun gedung baru melangkapi gedung yang sudah ada. Selain bantuan dari pusat, juga diharapkan adanya hibah dari provinsi untuk melanjutkan pembangunan di RS Nyitdah, sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal. *des
Menurut Wisma Berata, UGD dibangun di bagian tengah. Sebelumnya RS Nyitdah sudah ada UGD namun belum memenuhi syarat, karena kecil dan digunakan untuk pelayanan emergency kandungan. Sedangkan UGD yang akan dibangun sekarang adalah UGD umum.
“Yang sekarang belum memenuhi syarat. Kalau sudah ada UGD yang umum, UGD yang lama khusus digunakan pelayanan kandungan dan kebidanan,” beber Wisma Berata.
Menurutnya anggaran Rp 35 miliar yang diperuntukkan membangun UGD tersebut hanya gedung saja tanpa peralatan penunjang. UGD rencana dibangun lantai satu.
Nantinya gedung utara dan selatan tertutup dengan UGD. Sesuai master plan awal, UGD dibangun tiga lantai. Namun dengan anggaran Rp 35 miliar tidak mungkin membangun gedung tiga lantai. “Yang dibangun hanya lantai satu saja agar UGD bisa berjalan, lantai 2 dan 3 struktur saja,” imbuh Wisma Berata.
Dan saat ini pembangunan ini masih persiapan tender. Sebab dengan dana sebesar itu harus ada tender konsultan. Sekarang sedang berproses untuk lelang manajemen konstruksi. Intinya persiapan manajemen tender konstruksi. “Mudah-mudahan akhir Januari sudah ada proses tender dan ada pemenang manajemen konstruksi,” harapnya.
Sementara itu sebelumnya Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengungkapkan Dinas Kesehatan mendapatkan kucuran dana dari pusat untuk melanjutkan pembangunan RS Nyitdah. Dana DAK dari pusat sebesar Rp 65 miliar. “Ini mungkin yang dimaksud hadiah dari Presiden Jokowi, karena tumben dapat DAK sebesar ini, biasanya paling banyak Rp 25 miliar,” ungkap Wiratmaja.
Dijelaskan dana digunakan untuk membangun gedung baru melangkapi gedung yang sudah ada. Selain bantuan dari pusat, juga diharapkan adanya hibah dari provinsi untuk melanjutkan pembangunan di RS Nyitdah, sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal. *des
Komentar