PDIP-Demokrat Bersatu di Badung
Usung Giri Prasta di Pilkada 2020, Hadapi Golkar-Gerindra-NasDem
Versi Mudarta, Demokrat berseberangan dengan PDIP di Pilkada Bangli 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Jembrana 2020
MANGUPURA, NusaBali
Pilkada Badung 2020 hampir dipastikan akan jadi ajang tarung head to head antara PDIP-Demokrat vs Golkar-Gerindra-NasDem. Demokrat sudah putuskan gabung ke barian PDIP, yang akan usung incumbent Nyoman Giri Prasta sebagai Calon Bupati (Cabup) Badung ke Pilkada 2020. Sebaliknya, Gerindra putuskan masuk ke barisan Golkar-NasDem.
Ketua DPC Demokrat Badung, I Made Sunarta, mengatakan partainya sudah final mendukung incumbent Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup Badung di Pilkada 2020. Sikap politik itu diambil melalui kebulatan tekad dalam rapat pleno DPC Demokrat Badung diperluas yang digelar di kediamannya kawasan Keluahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung Jumat (3/1) lalu.
Menurut Made Sunarta, keputusan mendukung Giri Prasta itu berdasarkan aspirasi para kader Demokrat. Alasannya, program Giri Prasta selama menjabat Bupati Badung 2016-2021 dinilai pro rakyat. “Kesimpulan kita mendukung calon yang pro rakyat. Nah, Pak Giri Prasta program-programnya sangat pro rakyat,” tegas Sunarta saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (15/1).
Dengan bergabungnya Demokrat, maka kekuatan PDIP di Pilkada Badung 2020 nanti akan sulit ditandingi secara politik. Kekuatan mereka akan bertambah jadi 30 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung 2019-2020 atau 75,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 28 kursi legislatif atau 70,00 persen suara parlemen milik PDIP dan 2 kursi legislatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Demokrat.
Sebaliknya, koalisi Golkar-Gerindra-NasDem akan tarung ke Pilkada Badung 2020 dengan modal kekuatan politik awal 10 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau 25,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 7 kursi DPRD legislatif atau kuasai 17,50 persen suara parlemen milik Golkar, 2 kurrsi legialatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Gerindra, dan 1 kurrsi legialatif atau 2,50 persen suara parlemen milik NasDem.
Kesepakatan koalisi Golkar-Gerindra-NasDem disepakati dalam pertemuan lintas parpol di Sekretariat DPD II Golkar Badung kawasan Jalan Penarungan Nomor 5G Mengwi, Selasa (14/1) siang pukul 12.00 Wita. Kesepakatan berkoalisi ini ditandatangani langsung Plt Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPD Nasdem Badung I Putu Gede Suyantha, dan Ketua DPC Gerindra Badung I Gusti Ketut Puriartha.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung Golkar-Gerindra-NasDem sebagai Cabup-Cawabup di Pilkada Badung 2020. Sebaliknya, PDIP-Demokrat sudah pasti akan usung incumbent Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup. Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, menyatakan partainya tidak selalu berseberangan dengan PDIP dalam Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali nanti. Demokrat lakukan pemetaan politik dengan mengacu hasil survei ketika memutuskan dukung calon.
Untuk Pilkada Badung 2020, kata Mudarta, Demokrat kemungkinan besar berkoalisi dengan PDIP. "Di Badung kami masih menjaring aspirasi rakyat dengan survei. Buat sementara, rakyat menginginkan incumbent Nyoman Giri Prasta kembali memimpin Badung. Jadi, arah kita ke incumbent,” jelas Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.
Sedangkan di Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020, dan Pilkada Karangasem 2020, Demokrat dipastikan berseberangan dengan PDIP. Di tiga daerah ini, Demokrat berkoalisi dengan Golkar. Sebaliknya, dalam Pilkada Tabanan 2020 dan Pilkada Denpasar 2020, Demokrat masih menunggu perkembangan politik terkini.
"Di Tabanan, kami hanya punya 1 kursi legislatif. Sedangkan di Denpasar, kami punya 4 kursi legislatig. Jadi, untuk Pilkada Tabanan 2020 dan Pilkada Denpasar 2020, Demokrat masih menunggu arah angin. Belanda masih jauh, Pilkada baru akan dihelat 23 September 2020 mendatang. Pendaftaran calon ke KPU baru dilakukan Juni 2020. Nanti dalam hitungan menit pun bisa berubah keputusannya. Masih dinamis ini," tegas Mudarta.
Sementara itu, bergabungnya Gerindra ke barian Golkar-NasDem di Pil-kada Badung 2020 mengindikasikan Fraksi Badung Gede (Gerindra-Demokrat) DPRD Badung tidak sejalan. Sebab, ketika Gerindra gabung ke Golkar, Demokrat terang-terangan mendukung PDIP.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Made Wijaya, tidak memasalahkan Demokrat dan partainya berbeda jalur di Pilkada Badung 2020. Terlebih, keputusan ini merupakan perintah partai. “Masalah Pilkada sudah urusan partai. Jadi, bukan fraksi lagi,” terang Wijaya kepada NusaBali, Rabu kemarin.
Sebagai kader Gerindra, Wijaya menegaskan akan tunduk terhadap instruksi partainya. Menurut Wijaya, partainya mengarah berkoalisi dengan Golkar dan NasDem untuk melawan PDIP di Badung. “Ketua DPC Gerindra Badung (I Gusti Ketut Puriartha) tentu punya kewenangan untuk menentukan arah koalisi. Yang jelas, kami di Gerindra patuh pada keputusan partai,” tegas Wijaya. *asa,nat
Ketua DPC Demokrat Badung, I Made Sunarta, mengatakan partainya sudah final mendukung incumbent Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup Badung di Pilkada 2020. Sikap politik itu diambil melalui kebulatan tekad dalam rapat pleno DPC Demokrat Badung diperluas yang digelar di kediamannya kawasan Keluahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung Jumat (3/1) lalu.
Menurut Made Sunarta, keputusan mendukung Giri Prasta itu berdasarkan aspirasi para kader Demokrat. Alasannya, program Giri Prasta selama menjabat Bupati Badung 2016-2021 dinilai pro rakyat. “Kesimpulan kita mendukung calon yang pro rakyat. Nah, Pak Giri Prasta program-programnya sangat pro rakyat,” tegas Sunarta saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (15/1).
Dengan bergabungnya Demokrat, maka kekuatan PDIP di Pilkada Badung 2020 nanti akan sulit ditandingi secara politik. Kekuatan mereka akan bertambah jadi 30 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung 2019-2020 atau 75,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 28 kursi legislatif atau 70,00 persen suara parlemen milik PDIP dan 2 kursi legislatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Demokrat.
Sebaliknya, koalisi Golkar-Gerindra-NasDem akan tarung ke Pilkada Badung 2020 dengan modal kekuatan politik awal 10 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau 25,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 7 kursi DPRD legislatif atau kuasai 17,50 persen suara parlemen milik Golkar, 2 kurrsi legialatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Gerindra, dan 1 kurrsi legialatif atau 2,50 persen suara parlemen milik NasDem.
Kesepakatan koalisi Golkar-Gerindra-NasDem disepakati dalam pertemuan lintas parpol di Sekretariat DPD II Golkar Badung kawasan Jalan Penarungan Nomor 5G Mengwi, Selasa (14/1) siang pukul 12.00 Wita. Kesepakatan berkoalisi ini ditandatangani langsung Plt Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPD Nasdem Badung I Putu Gede Suyantha, dan Ketua DPC Gerindra Badung I Gusti Ketut Puriartha.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung Golkar-Gerindra-NasDem sebagai Cabup-Cawabup di Pilkada Badung 2020. Sebaliknya, PDIP-Demokrat sudah pasti akan usung incumbent Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup. Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, menyatakan partainya tidak selalu berseberangan dengan PDIP dalam Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali nanti. Demokrat lakukan pemetaan politik dengan mengacu hasil survei ketika memutuskan dukung calon.
Untuk Pilkada Badung 2020, kata Mudarta, Demokrat kemungkinan besar berkoalisi dengan PDIP. "Di Badung kami masih menjaring aspirasi rakyat dengan survei. Buat sementara, rakyat menginginkan incumbent Nyoman Giri Prasta kembali memimpin Badung. Jadi, arah kita ke incumbent,” jelas Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.
Sedangkan di Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020, dan Pilkada Karangasem 2020, Demokrat dipastikan berseberangan dengan PDIP. Di tiga daerah ini, Demokrat berkoalisi dengan Golkar. Sebaliknya, dalam Pilkada Tabanan 2020 dan Pilkada Denpasar 2020, Demokrat masih menunggu perkembangan politik terkini.
"Di Tabanan, kami hanya punya 1 kursi legislatif. Sedangkan di Denpasar, kami punya 4 kursi legislatig. Jadi, untuk Pilkada Tabanan 2020 dan Pilkada Denpasar 2020, Demokrat masih menunggu arah angin. Belanda masih jauh, Pilkada baru akan dihelat 23 September 2020 mendatang. Pendaftaran calon ke KPU baru dilakukan Juni 2020. Nanti dalam hitungan menit pun bisa berubah keputusannya. Masih dinamis ini," tegas Mudarta.
Sementara itu, bergabungnya Gerindra ke barian Golkar-NasDem di Pil-kada Badung 2020 mengindikasikan Fraksi Badung Gede (Gerindra-Demokrat) DPRD Badung tidak sejalan. Sebab, ketika Gerindra gabung ke Golkar, Demokrat terang-terangan mendukung PDIP.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Made Wijaya, tidak memasalahkan Demokrat dan partainya berbeda jalur di Pilkada Badung 2020. Terlebih, keputusan ini merupakan perintah partai. “Masalah Pilkada sudah urusan partai. Jadi, bukan fraksi lagi,” terang Wijaya kepada NusaBali, Rabu kemarin.
Sebagai kader Gerindra, Wijaya menegaskan akan tunduk terhadap instruksi partainya. Menurut Wijaya, partainya mengarah berkoalisi dengan Golkar dan NasDem untuk melawan PDIP di Badung. “Ketua DPC Gerindra Badung (I Gusti Ketut Puriartha) tentu punya kewenangan untuk menentukan arah koalisi. Yang jelas, kami di Gerindra patuh pada keputusan partai,” tegas Wijaya. *asa,nat
1
Komentar