Polisi Masih Dalami Motif Dokter Bunuh Diri
dr Ida Ayu Tri Wedari Dikenal Sosok Cerdas dan Ceria
Ada empat orang termasuk almarhum yang seangkatan di pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah tahun 2018.
DENPASAR, NusaBali
Pasca kematian tragis yang menimpa dr Ida Ayu Tri Wedari, 29, dengan cara gantung diri di kamar 529 Hotel Ibis Styles, Jalan Teuku Umar Barat Nomor 183 motifnya masih didalami polisi. Meski ada dugaan peristiwa itu berkaitan dengan masalah rumah tangga, namun polisi belum bisa memastikannya.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan dikonfirmasi, pada Rabu (15/1) mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun satu hal yang pasti kata dia, bahwa korban tewas adalah akibat jeratan kain pada leher korban yang digunakan untuk gantung diri di kamar hotel tersebut. “Terkait peristiwa itu kami masih melakukan penyelidikan. Tentunya kami harus memeriksa banyak orang. Sementara saat ini keluarga korban masih dalam suasana duka. Yang pasti korban meninggal dunia karena gantung diri, bukan karena dipukul atau cara kekerasan lainnya,” ujar Kombes Ruddi.
Sementara itu, pasca ada tamu yang bunuh diri, pihak Hotel Ibis Styles saat dimintai keterangannya Rabu siang kemarin, enggan memberikan komentar. Terkait kasus itu pihak hotel menyerahkannya kepada polisi untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dari kejadian itu. “Mohon maaf pak, terkait kejadian itu sudah ditangani pihak kepolisian. Kami di sini tidak bisa memberikan keterangan terkait kejadian itu. Soal kejadian itu memang benar terjadi di sini, tapi saya tidak tahu bagaiman kronologisnya apalgi motifnya,” tutur salah seorang pegawai hotel saat ditemui kemarin.
Sementara itu, dr Ida Ayu Tri Wedari hingga akhir hayatnya diketahui sedang menempuh pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana. Sebelum meninggal dengan cara ulahpati, Ida Ayu TW sedang menjalani pendidikan semester V. Selama ini dia dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan ceria.
Koordinator Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK Unud, dr I Nyoman Wiryawan, SpJP mengaku tidak terlalu dekat secara personal dengan almarhum. Namun dari beberapa kali pertemuan, dia melihat Ida Ayu TW sosok yang cerdas. Buktinya, dia bisa lolos tes masuk spesialis tahun 2017 dan diterima tahun 2018. Berdasarkan data, ada empat orang termasuk alamrhum yang seangkatan di pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah tahun 2018. Ida Ayu TW menjadi satu-satunya perempuan di angkatan tersebut. “Untuk menjadi dokter saja saya pastikan orang itu cerdas. Apalagi menjadi dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Bagi pria saja berat untuk menjalani pendidikannya, apalagi perempuan. Jadi saya yakin dokter ini cerdas dan kuat,” ucapnya. Sementara dari pengakuan beberapa staf di Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK Unud, almarhumah dikenal sebagai dokter yang ceria dan suka bercanda. *ind, pol
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan dikonfirmasi, pada Rabu (15/1) mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun satu hal yang pasti kata dia, bahwa korban tewas adalah akibat jeratan kain pada leher korban yang digunakan untuk gantung diri di kamar hotel tersebut. “Terkait peristiwa itu kami masih melakukan penyelidikan. Tentunya kami harus memeriksa banyak orang. Sementara saat ini keluarga korban masih dalam suasana duka. Yang pasti korban meninggal dunia karena gantung diri, bukan karena dipukul atau cara kekerasan lainnya,” ujar Kombes Ruddi.
Sementara itu, pasca ada tamu yang bunuh diri, pihak Hotel Ibis Styles saat dimintai keterangannya Rabu siang kemarin, enggan memberikan komentar. Terkait kasus itu pihak hotel menyerahkannya kepada polisi untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dari kejadian itu. “Mohon maaf pak, terkait kejadian itu sudah ditangani pihak kepolisian. Kami di sini tidak bisa memberikan keterangan terkait kejadian itu. Soal kejadian itu memang benar terjadi di sini, tapi saya tidak tahu bagaiman kronologisnya apalgi motifnya,” tutur salah seorang pegawai hotel saat ditemui kemarin.
Sementara itu, dr Ida Ayu Tri Wedari hingga akhir hayatnya diketahui sedang menempuh pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana. Sebelum meninggal dengan cara ulahpati, Ida Ayu TW sedang menjalani pendidikan semester V. Selama ini dia dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan ceria.
Koordinator Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK Unud, dr I Nyoman Wiryawan, SpJP mengaku tidak terlalu dekat secara personal dengan almarhum. Namun dari beberapa kali pertemuan, dia melihat Ida Ayu TW sosok yang cerdas. Buktinya, dia bisa lolos tes masuk spesialis tahun 2017 dan diterima tahun 2018. Berdasarkan data, ada empat orang termasuk alamrhum yang seangkatan di pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah tahun 2018. Ida Ayu TW menjadi satu-satunya perempuan di angkatan tersebut. “Untuk menjadi dokter saja saya pastikan orang itu cerdas. Apalagi menjadi dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Bagi pria saja berat untuk menjalani pendidikannya, apalagi perempuan. Jadi saya yakin dokter ini cerdas dan kuat,” ucapnya. Sementara dari pengakuan beberapa staf di Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK Unud, almarhumah dikenal sebagai dokter yang ceria dan suka bercanda. *ind, pol
Komentar