Epilepsi Kumat, Pedagang Pasar Payangan Tewas
Seorang pedagang di Pasar Umum Payangan, Ida Ayu Oka Eka Budhi, 53, asal Banjar/Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, ditemukan tewas di lantai tiga pasar, Rabu (15/1) malam.
GIANYAR, NusaBali
Kejadian itu pun diketahui oleh ibunya Ida Ayu Ketut Udani, 80. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar menggunakan mobil ambulance Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, dan pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah.
Sesuai informasi yang dihimpun koran ini, sesuai keterangan saksi selaku ibunya yang sedang berjualan alat upacara yadnya dibantu oleh korban. Saat itu tiba-tiba saksi mendengar suara seperti ada orang yang terjatuh dari dalam lapak tempatnya berjualan sekitar pukul 16.30 Wita. Selanjutnya ia pun mengecek ke dalam lapaknya dan melihat korban sudah dalam keadaan terbaring di lantai.
Melihat kondisi anaknya seperti itu, saksi sempat memberikan memberikan korban minum air kelapa muda, namun korban pun tidak ada reaksi. Tidak kehabisan akal, saksi pun mencoba membasahi punggung korban dengan air kelapa muda tersebut, tetapi korban tetap tidak sadarkan diri sekitar pukul 19.30 Wita. Sehingga saksi memutuskan melaporkan kejadian it ke Polsek Payangan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sekitar pukul 19.35 Wita personil Polsek Payangan tiba di tempat kejadian perkara dan menghubungi UPT Kesmas Payangan. Pukul 19.40 Wita tim medis UPT Kesmas Payangan melakukan pemeriksaan visum luar terhadap tubuh korban yang dipimpin oleh dr Mira Handani. Untuk hasil visum tidak ditemukan tanda bekas kekerasan ataupun luka pada tubuh korban, korban diperkirakan meninggal lebih dari dua jam, lebam mayat karena kondisi mayat sudah kaku, selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar menggunakan ambulance BPBD Gianyar.
Dikonfirmasi Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, Kamis (16/1) membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan sesuai keterangan ibu korban, bahwa anaknya itu memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak kecil. “Ibu korban mengaku anaknya memiliki riwayat epilepsy dari kecil, dan sempat berjualan di pasar sejak pukul 08.00, Wita,” jelasnya.
Dilanjutkan, kematian korban kemungkinan disebabkan lambatnya pertolongan mengingat kumatnya penyakit epilepsy korban. Atas kejadian tersebut, piihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggapp kejadian itu sebagai musibah. Serta tidak akan menuntut pihak manapun di kemudian hari. *nvi
Sesuai informasi yang dihimpun koran ini, sesuai keterangan saksi selaku ibunya yang sedang berjualan alat upacara yadnya dibantu oleh korban. Saat itu tiba-tiba saksi mendengar suara seperti ada orang yang terjatuh dari dalam lapak tempatnya berjualan sekitar pukul 16.30 Wita. Selanjutnya ia pun mengecek ke dalam lapaknya dan melihat korban sudah dalam keadaan terbaring di lantai.
Melihat kondisi anaknya seperti itu, saksi sempat memberikan memberikan korban minum air kelapa muda, namun korban pun tidak ada reaksi. Tidak kehabisan akal, saksi pun mencoba membasahi punggung korban dengan air kelapa muda tersebut, tetapi korban tetap tidak sadarkan diri sekitar pukul 19.30 Wita. Sehingga saksi memutuskan melaporkan kejadian it ke Polsek Payangan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sekitar pukul 19.35 Wita personil Polsek Payangan tiba di tempat kejadian perkara dan menghubungi UPT Kesmas Payangan. Pukul 19.40 Wita tim medis UPT Kesmas Payangan melakukan pemeriksaan visum luar terhadap tubuh korban yang dipimpin oleh dr Mira Handani. Untuk hasil visum tidak ditemukan tanda bekas kekerasan ataupun luka pada tubuh korban, korban diperkirakan meninggal lebih dari dua jam, lebam mayat karena kondisi mayat sudah kaku, selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar menggunakan ambulance BPBD Gianyar.
Dikonfirmasi Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, Kamis (16/1) membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan sesuai keterangan ibu korban, bahwa anaknya itu memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak kecil. “Ibu korban mengaku anaknya memiliki riwayat epilepsy dari kecil, dan sempat berjualan di pasar sejak pukul 08.00, Wita,” jelasnya.
Dilanjutkan, kematian korban kemungkinan disebabkan lambatnya pertolongan mengingat kumatnya penyakit epilepsy korban. Atas kejadian tersebut, piihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggapp kejadian itu sebagai musibah. Serta tidak akan menuntut pihak manapun di kemudian hari. *nvi
1
Komentar