Butuh Anggaran Tambahan Rp 14 Miliar
Untuk Rampungkan Pembangunan SMPN 13 Denpasar
SMPN 13 Denpasar yang berlokasi di Banjar Umadwi, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat yang rencananya akan ditempati pada Februari 2020, belum seluruhnya rampung dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk Kota Denpasar sebesar Rp 15 miliar.
DENPASAR, NusaBali
Untuk merampungkan semua fasilitas sekolah, masih diperlukan anggaran sekitar Rp 14 miliar lagi.Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, didampingi Kabid Penataan Bangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman PUPR Kota Denpasar, Agus Sudarmo saat ditemui di kantornya, Kamis (16/1) mengungkapkan, pembangunan SMPN 13 Denpasar saat ini belum keseluruhannya rampung dengan fasilitas seperti sekolah lainnya di Denpasar.
Dikatakan, anggaran Rp 15 miliar dari APBD Induk Kota Denpasar tersebut baru bisa mengcover ruang kelas, padmasana, dan dinding pembatas sekolah. Sementara ruang guru, perpustakaan, wantilan dan ruang jaga masih belum ada. “Selain itu, finishing tembok dan pemerataan tanah untuk halaman sekolah dan lapangan olahraga belum ada karena anggaran yang masih kurang,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan seluruh pembangunan fasilitas sekolah, Jimmy mengatakan, masih memerlukan anggaran Rp 14 miliar lebih. Untuk saat ini ruang guru sementara masih menggunakan ruang kelas yang sudah ada dengan fasilitasnya.
Ruang kelas terlebih dahulu dirampungkan, menurut Jimmy, karena kebutuhan kelas lebih mendesak untuk penempatan sebanyak 238 siswa yang saat ini masih meminjam kelas di SDN 17 Padangsambian. “Apalagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 sudah dekat dan mempersiapkan ruang untuk kelas IX nantinya,” katanya.
Kata Jimmy, untuk proses pembangunan sekolah dengan luas 60 are tersebut, selanjutnya pihaknya kembali mengajukan anggaran khusus di tahun 2020 ini berbarengan dengan pembangunan SMPN 14 Denpasar yang nantinya juga akan dibangun bertahap. "Kami sudah ajukan kembali, dan barengan dengan SMPN 14 Denpasar. Ini juga pasti sama karena anggarannya Rp 15 miliar juga jadi gak bisa keseluruhannya rampung," ujarnya. *mis
Dikatakan, anggaran Rp 15 miliar dari APBD Induk Kota Denpasar tersebut baru bisa mengcover ruang kelas, padmasana, dan dinding pembatas sekolah. Sementara ruang guru, perpustakaan, wantilan dan ruang jaga masih belum ada. “Selain itu, finishing tembok dan pemerataan tanah untuk halaman sekolah dan lapangan olahraga belum ada karena anggaran yang masih kurang,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan seluruh pembangunan fasilitas sekolah, Jimmy mengatakan, masih memerlukan anggaran Rp 14 miliar lebih. Untuk saat ini ruang guru sementara masih menggunakan ruang kelas yang sudah ada dengan fasilitasnya.
Ruang kelas terlebih dahulu dirampungkan, menurut Jimmy, karena kebutuhan kelas lebih mendesak untuk penempatan sebanyak 238 siswa yang saat ini masih meminjam kelas di SDN 17 Padangsambian. “Apalagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 sudah dekat dan mempersiapkan ruang untuk kelas IX nantinya,” katanya.
Kata Jimmy, untuk proses pembangunan sekolah dengan luas 60 are tersebut, selanjutnya pihaknya kembali mengajukan anggaran khusus di tahun 2020 ini berbarengan dengan pembangunan SMPN 14 Denpasar yang nantinya juga akan dibangun bertahap. "Kami sudah ajukan kembali, dan barengan dengan SMPN 14 Denpasar. Ini juga pasti sama karena anggarannya Rp 15 miliar juga jadi gak bisa keseluruhannya rampung," ujarnya. *mis
Komentar