Jumlah Tenaga Direkrut Masih Dirahasiakan
1.006 Pelamar Ikuti Tes Rekrutmen Tenaga di RSU Payangan
Berapa tenaga yang direkrut ini, saya belum dapat kejelasan yang lebih lebih rinci. Tak ada jawaban yang meyakinkan. (Ketua ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab).
GIANYAR, NusaBali
Lowongan tenaga kerja non PNS untuk UPTD RSU Payangan di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, diminati 1.006 pelamar. Namun terkesan aneh, karena hingga pelaksanaan tes tulis para pelamar ini, Kamis (16/1), Dinas Kesehatan (Dinkes) masih merahasiakan jumlah kuota tenaga yang dibutuhkan.
Pelaksanaan tes itu juga dipantau, Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Bali Umar Ibnu Alkhatab. Dia sempat menanyakan kepada Kepala Dinkes Gianyar dr IA Cahyani Widyawati selaku penyelenggara tes ini, tentang jumlah tenaga yang direkrut. Umar mengaku mendapat jawaban jumlah tenaga yang direkrut
sangat tergantung kebutuhan pada bidang-bidang keahlian yang diinginkan. ‘’Soal berapa tenaga yang direkrut ini saya belum dapat kejelasan yang lebih lebih rinci. Tak ada jawaban yang meyakinkan,’’ jelas Umar saat dipertegas via telepon, Kamis (16/1) malam.
Sementara itu, beberapa pelamar menyatakan keraguan tentang tingkat akurasi pemeriksaan hasil tes oleh panitia. Panitia hanya waktu memeriksa hasil tes ini hanya sehari. Pemeriksaan dilakukan secara manual, bukan dengan sistem CAT (computer assist tested) dengan akurasi yang sangat layak dipercaya. Padahal hasil tes ini akan diumumkan, Sabtu (18/1) besok. ‘’Apa betul panitia ini bisa menghasilkan pemeriksaan secara akurat terhadap ribuan hasil tes dalam tempo sehari,’’ ujar beberapa pelamar bertanya-tanya.
Terkait itu, Umar mengaku sempat mempertanyakan tingkat kecepatan panitia rekrutmen untuk memeriksa hasil tes dari 1.006 pelamar tersebut. Dia pun menduga-duga panitia sudah punya mal sehingga bisa cepat memeriksa hasil tes ini. ‘’Tapi, saya harap panitia agar tetap bertindak objektif,’’ pintanya.
Apakah ORI Bali akan memantau lagi saat tes wawancara, dia mengatakan akan menunggu perkembangannya. “Tadi sudah kami tegaskan kepada panitia agar proses wawancara dilakukan secara objektif,” tandasnya.
Pelaksanaan tes tulis tersebut sempat diwarnai perpindahan lokasi tes. Dari pengumuman awal di Balai Budaya Gianyar dan GOR Kebo Iwa, ke ruang belajar SMPN 1 Gianyar. Poses tes ini dipantau Plt Kepala Badan Kepegawaian dan SDM Gianyar I Made Suradnya. Dia didampingi Kadis Kesehatan Gianyar IA Cahyani Widyawati. Kata Suradnya, pemindahan lokasi tes tersebut karena peserta membeludak. Karena prediksi awal yang mendaftar hanya berkisar 500 - 600 pelamar, ternyata sampai 1.006 pelamar. Agar peserta tidak bingung, dia pun menempatkan petugas khusus untuk mengarahkan peserta ke SMPN 1 Gianyar. “Perekrutan ini kami laksanakan setransparan mungkin. Karena hal ini sesuai dengan arahan Bupati Gianyar agar pegawai yang direkrut nanti benar-benar sesuai kompetensi,” tegasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Gianyar masih merahasiakan jumlah atau kuota tenaga yang diperlukan di RSU tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr IA Cahyani Widyawati MKes mengelak menjawab saat ditanya tentang kuota tersebut. Dia hanya mengatakan perekrutan tenaga kerja non PNS ini dibutuhkan terdiri dari beberapa profesi. Antara lain, tenaga dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis kandungan, spesialis saraf, spesialis anastesi, spesiais radiologi, spesialis patologi klinik, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, kefarmasian, analis, perekam medis, penata anastesi, radiographer, nutrisionis, koki, asisten koki, cleaning service, supir, akuntan/manajemen, IT, pemberkasan, pemulasaran jenasah, tenaga SKom, sarjana hukum, dan binatu. “Hasil tes akan diumumkan Sabtu (18/1) ini,” jelasnya.
Cahyani mengklaim perekrutan tenaga kerja non PNS itu sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI dan kebutuhan rumah sakit. Ditambahkan, saat ini tenaga yang diutamakan direkrut yang memiliki kompetensi di bidangnya dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pelatihan.
Sebagaimana diketahui, RSU Payangan rencananya akan soft launching awal Februari 20202 dengan standar rumah sakit tipe C. RSU Payangan memiliki UGD, rawat inap dengan 64 tempat tidur, ICU, ruang OK, dan NICU. *nvi,lsa
Pelaksanaan tes itu juga dipantau, Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Bali Umar Ibnu Alkhatab. Dia sempat menanyakan kepada Kepala Dinkes Gianyar dr IA Cahyani Widyawati selaku penyelenggara tes ini, tentang jumlah tenaga yang direkrut. Umar mengaku mendapat jawaban jumlah tenaga yang direkrut
sangat tergantung kebutuhan pada bidang-bidang keahlian yang diinginkan. ‘’Soal berapa tenaga yang direkrut ini saya belum dapat kejelasan yang lebih lebih rinci. Tak ada jawaban yang meyakinkan,’’ jelas Umar saat dipertegas via telepon, Kamis (16/1) malam.
Sementara itu, beberapa pelamar menyatakan keraguan tentang tingkat akurasi pemeriksaan hasil tes oleh panitia. Panitia hanya waktu memeriksa hasil tes ini hanya sehari. Pemeriksaan dilakukan secara manual, bukan dengan sistem CAT (computer assist tested) dengan akurasi yang sangat layak dipercaya. Padahal hasil tes ini akan diumumkan, Sabtu (18/1) besok. ‘’Apa betul panitia ini bisa menghasilkan pemeriksaan secara akurat terhadap ribuan hasil tes dalam tempo sehari,’’ ujar beberapa pelamar bertanya-tanya.
Terkait itu, Umar mengaku sempat mempertanyakan tingkat kecepatan panitia rekrutmen untuk memeriksa hasil tes dari 1.006 pelamar tersebut. Dia pun menduga-duga panitia sudah punya mal sehingga bisa cepat memeriksa hasil tes ini. ‘’Tapi, saya harap panitia agar tetap bertindak objektif,’’ pintanya.
Apakah ORI Bali akan memantau lagi saat tes wawancara, dia mengatakan akan menunggu perkembangannya. “Tadi sudah kami tegaskan kepada panitia agar proses wawancara dilakukan secara objektif,” tandasnya.
Pelaksanaan tes tulis tersebut sempat diwarnai perpindahan lokasi tes. Dari pengumuman awal di Balai Budaya Gianyar dan GOR Kebo Iwa, ke ruang belajar SMPN 1 Gianyar. Poses tes ini dipantau Plt Kepala Badan Kepegawaian dan SDM Gianyar I Made Suradnya. Dia didampingi Kadis Kesehatan Gianyar IA Cahyani Widyawati. Kata Suradnya, pemindahan lokasi tes tersebut karena peserta membeludak. Karena prediksi awal yang mendaftar hanya berkisar 500 - 600 pelamar, ternyata sampai 1.006 pelamar. Agar peserta tidak bingung, dia pun menempatkan petugas khusus untuk mengarahkan peserta ke SMPN 1 Gianyar. “Perekrutan ini kami laksanakan setransparan mungkin. Karena hal ini sesuai dengan arahan Bupati Gianyar agar pegawai yang direkrut nanti benar-benar sesuai kompetensi,” tegasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Gianyar masih merahasiakan jumlah atau kuota tenaga yang diperlukan di RSU tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr IA Cahyani Widyawati MKes mengelak menjawab saat ditanya tentang kuota tersebut. Dia hanya mengatakan perekrutan tenaga kerja non PNS ini dibutuhkan terdiri dari beberapa profesi. Antara lain, tenaga dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis kandungan, spesialis saraf, spesialis anastesi, spesiais radiologi, spesialis patologi klinik, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, kefarmasian, analis, perekam medis, penata anastesi, radiographer, nutrisionis, koki, asisten koki, cleaning service, supir, akuntan/manajemen, IT, pemberkasan, pemulasaran jenasah, tenaga SKom, sarjana hukum, dan binatu. “Hasil tes akan diumumkan Sabtu (18/1) ini,” jelasnya.
Cahyani mengklaim perekrutan tenaga kerja non PNS itu sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI dan kebutuhan rumah sakit. Ditambahkan, saat ini tenaga yang diutamakan direkrut yang memiliki kompetensi di bidangnya dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pelatihan.
Sebagaimana diketahui, RSU Payangan rencananya akan soft launching awal Februari 20202 dengan standar rumah sakit tipe C. RSU Payangan memiliki UGD, rawat inap dengan 64 tempat tidur, ICU, ruang OK, dan NICU. *nvi,lsa
Komentar